Seminggu Menuju Hari

12 0 0
                                    

"Ta kita ngga bisa gini"

"Kamu kenapa?"

"Aku salah apa sama kamu Ta?"

"Ta aku gamau" Lala terus mengajukan pertanyaan yang tak kunjung dijawab oleh Atha.

Laki laki itu sudah muak dengan sandiwara yang dilakukan Lala. Atha hanya diam memainkan telepon yang ada ditangannya duduk dicafe sebrang sekolah. Hari ini jam 16.40 dan Atha baru saja selesai rapat untuk persiapan perpisahan.

"Oh aku tau, aku tau kamu mau putus sama aku gara-gara cewe yang jadi perwakilan buat upacara perpisahan itukan?"

"Jawab Ta!!"

"Jangan diem aja Hanza Atha Wijaya" Suara Lala meninggi. Dan Atha masih diam hanya memandangi halulalang kendaran yang terlihat dari balik café.

"Ok dugaan aku bener, jangan salahin aku Ta kalo nanti cewe itu kenapa napa" Lala mengakhiri percakapan dan beranjak dari kursi bergegas pergi meninggalkan Atha

Atha masih tetap tenang, kemudian berjalan cepat meninggalkan café setelah membayar minuman yang tadi dipesan.

"Aw sakit beg...." Perkataan Lala terhenti di depannya sudah ada Atha yang mencekram tangannya dengan tatapan dingin dan menusuk.

"Pertama gue minta putus baik-baik"

"Kedua ini urusan kita dan ngga ada sangkut pautnya sama acara yang lagi gue pegang"

"Ketiga gua udah tau semua tentang semua rencana yang lo susun sama temen temen lo itu dan jangan pernah panggil gue kamu lagi anggep kita ngga pernah kenal"

"Dan gue berterimakasih karena lo udah nunjukin sifat asli lo hari ini, karena mungkin kalo besok besok akan lebih parah lagi dari hari ini"

"Dan terakhir lo pasti tau banget gue, dan jangan pernah berani deketin ataupun nyentuh ka Ryla" Setelah itu Atha melepas cengkramannya kemudian meninggalkan Lala yang saat itu juga meneriaki namanya berulang ulang.

Tiga hari yang lalu Atha tidak sengaja melihat notifikasi obrolan grup chat yang ada dihandphone Lala yang notabennya pacar Atha.

Dari situ Atha mengetahui rencana yang sudah disusun matang oleh Lala, sempat tidak percaya karena Lala adalah kaka kelasnya sejak SMP dan Lala jugalah yang berhasil melunakan sifat dingin Atha.

Tapi hari itu Atha sadar, Atha tahu semua yang dilakukan Lala selama ini tidak nyata, semua hanya rencana untuk taruhan semata.

Tangan Atha mengepal kencang sampai tidak terasa ada darah yang sedikit mengalir dari tangannya karena kuku jari tangan yang melukai tangannya sendiri.

"Gue ngga terima gara-gara Ryla, tiga hari lagi rencana gue berhasil jadi gagal"

"Gue janji bakal bales semua yang gue rasain hari ini karena dia" Lala menatap sepasang manusia diatas motor yang sudah bersiap untuk pulang.

<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua BelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang