Sekarang jam tangan Ryla menunjukan 16.15 Ryla baru saja keluar dari ruang BK setelah berkonsultasi mengenai kemana dia akan lanjut berkuliah.
Memang Ruang BK adalah ruangan langganan anak-anak kelas 12 keluar masuk. Bukan karena kena masalah bukan hanya memang ada sesuatu yang sangat penting. (Nanti kalian ngerasain kok kalo duduk dikelas 12 hewhew)
Dert dert dert dert, handphone Ryla yang berada ditas bergetar sedari tadi, "Siapa si dari tadi elah ganggu aja mana gue lagi curcol sama mamih kampus juga" Ryla berbicara sendiri dan mencari handphonenya
+62813011XXXX it's calling
"Halo? Siapa"
"Eh gue ka Atha, jadi hadir?"
"Yaampun gue lupa, jadi jadi dikelas mana?"
"Diruang OSIS ka"
"Oke" (pip)
Ryla mengetuk pintu dan langsung duduk dikursi kosong yang tersisa, malu banget mantan ketua Paspenbal yang disiplin setengah hidup telat, mana panitia pelepasan banyak banget lagi untung adik kelas semua, tapi ya tetap saja.
Di depan sudah ada Atha yang sedang menjelaskan dan membagi tugas kepada teman-teman panitia lainnya. Kemudian menyerahkan kepada Dito selaku wakil ketua pelaksana dan menghampiri Ryla.
"Gue boleh duduk disini kan?" Tanya Atha dan langsung duduk disamping Ryla
"Sorry gue telat abis dari BK" Jelas Ryla singkat
"Oh pantes ditelepon susah banget" Atha tersenyum samar
"Ini gue harus apa?" Tanya Ryla to the point
"Oh iya gue sampe lupa jelasin bagian penting ini" samar Atha tertawa.
"Maaf nih bukannya gimana-gimana tapi kebetulan gue ada rencana lain abis ini jadi gue minta diduluin ya" Jelas Ryla Kembali dengan nada dibuat seolah olah tidak tertarik dengan percakapan basa-basi dari Atha.
"Siap didahulukan karena special kaya martabak" Jawab Atha kemudian tersenyum.
Ryla hanya menatap Atha datar.
"Eh iya jadi gini ka" Atha menggaruk tengkuknya yang tak gatal kemudian menjelaskan apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan Ryla untuk hari Perpisahan nanti.
Kayanya ini terpendek, sorry :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Belas
FanfictionRyla Dwi Agnatha Siswi kelas 12 yang berhadapan dengan berbagai ujian, bertemu dengan Bae Jinyoung versi lokal yang rasanya manis tetapi sangat dingin juga kaku, Hanza Atha Wijaya. Awalnya hanya sekedar tahu hingga satu hari takdir menggariskan mer...
