Puncak euphoria di hari Sabtu yang ditunggu anak-anak telah tiba. Hari dimana Ulang Tahun SMA Global Jakata 29.
Tepat 1 minggu setelah POS (Pekan Olahraga Sekolah) yang kebetulan juga setelah UAS. Syurga dunia akhirnya datang untuk 1 hari. Tidak ada tugas, tidak ada PR, tidak ada perbaikan, tidak ada ulangan. Semua siswa siswi SMA Global Jakata 29 sangat bersemangat untuk datang dihari ini, begitupun dengan Ryla.
Lian si germo
Woy jubaidah dimana lo?
Ryla
Sabar bebsqu lagi jalan :*
Lian si germo
Sialan, buruan manehma lila anjir
Lagu Lotto milik EXO dari lapangan basket menyambut kedatangan Ryla yang masuk lewat Lobby mengalihkan perhatiannya dari chat Lian.
"Inisih yang jaga sound pasti para istri sirih oppa"
"Penuh bener, lewat mana nih gue?"
"Misi ya misi"
" Gila!! giliran event-event gini aja bocah-bocah pada datang pagi"
"Pas hari biasa aja pada telat"
"Berasa artis gue lewat diliatin mulu, dasar fans"
Oceh Ryla sepenjang melewati lapangan basket yang sudah penuh dengan anak-anak lain yang sudah standby di depan panggung berlalu lalang ada yang selfie, ada yang sedang mendirikan stand makanan, sampai ada yang sudah duduk lesehan di jalan-jalan depan kelas. Pemandangan yang sangat jarang Ryla temukan sepanjang tiga tahun kurang ia bersekolah.
Waktu sudah menunjukan setengah 11 puncak acara akan segera dimulai. Setelah tadi dibuka oleh Kepala Sekolah yang memberikan sepatah kata dan penampilan dari anak-anak eskul dance, padus, solo, teater, dan lainnya.
"Yang jauh mendekat"
"Yang dekat merapat"
"Ayo semuanya, puncak acara akan dimulai"
Suara pembawa acara sudah mulai terdengar. Seluruh siswa siswi seakan terinterupsi atas panggilan tersebut mereka berbondong-bondong berkumpul didepan panggung.
Masing masing anak menggenggam serbuk warna yang sudah disediakan oleh panitia penyelenggara. Tapi tidak dengan yang berdiri sedikit jauh dari panggung.
"Mari berdoa bersama-sama untuk SMA Global Jakata 29 tercinta"
"Selamat Ulang Tahun SMA Global Jakata 29, semoga semakin jaya"
Kemudian musik terdengar keras, sorak sorai anak-anak pun tak kalah dengan suara musik. Bubuk warna yang digengam dilemparkan tidak beraturan.
Warna–warni serbuk pewarna sangat sayang dilewatkan, semuanya melemparkan ke atas langit seakan mewakili doa yang terucap untuk SMA tercinta.
Berbeda dengan Ryla yang berada sedikit jauh dari panggung hanya diam tersenyum, matanya berbinar, seakan suatu keajaiban dia bisa menyaksikan semuanya didepan mata kepalanya sendiri.
"Anjirrrrrr, siapa sih? " Ryla sedikit berteriak karena terkejut tiba-tiba serbuk pewarna mengenai seluruh badannya, menganggu rasa ketakjubannya.
"Itutuh si Atha " Tunjuk Dera kepada sipelaku yang tak jauh berdiri di sebalah kanannya asik membagikan bubuk warna, melempar sana-sini dengan senyum merekah diwajahnya.
Pov Ryla
Apalagi tuhan, Atha yang mondar mandir sambal tertawa membagikan serbuk pewarna, moment langka kutub utara ketawa lepas bikin ambyar seluruh jiwa raga, astaga sadarrrr Rylaa.
"Eh maaf ka ngga sengaja" Atha yang memang menjadi bagian panitia memang memiliki 1 kantong plastik penuh dan dia bertugas membagi–bagikan kepada seluruh siswa-siswi yang berada sedikit jauh dari panggung
"Eh Tha minta" Dera mengalihkan perhatian atha karena Ryla hanya bengong seperti keong kopong.
"Boleh" Balas Atha sembari memberikan serbuk warna tersebut kepada Dera
"Gue juga mau" Ryla akhirnya sadar dari lamunannya dan langsung mengambil serbuk pewarna dari tangan Atha dan langsung melemparkannya kepada Atha.
Ngelanjutin setelah beberapa purnama astoge:"""
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Belas
FanfictionRyla Dwi Agnatha Siswi kelas 12 yang berhadapan dengan berbagai ujian, bertemu dengan Bae Jinyoung versi lokal yang rasanya manis tetapi sangat dingin juga kaku, Hanza Atha Wijaya. Awalnya hanya sekedar tahu hingga satu hari takdir menggariskan mer...