JANGAN LUPA JUGA VOTE,COMENT AND SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA.
-Nefarious-
***Hening, satu kata yang menggambarkan kondisi saat ini. Keduanya fokus dengan kegiatannya masing-masing, Nathan yang fokus mengendarai motornya dan Natasya yang hanya melihat kiri kanan.
Motor nathan berhenti didepan sebuah tenda sederhana dipinggir jalan.
"Kenapa berhenti?" Tanya natasya saat melihat motor nathan berhenti bukan didepan rumahnya.
"Gue laper, turun!" Titah nathan lalu ia berjalan memasuki sebuah tenda makanan.
"Kenapa? Gak suka tempat gini?" Tanya nathan kepada natasya yang hanya berdiri melihatnya.
Natasya menggeleng "Bukan, gue kira orang kayak lo gak suka tempat kayak gini" ucap natasya sembari menarik kursinya.
"Bang 2 biasa" teriak Nathan.
Natasya melihat sekelilingnya warung tenda ini cukup ramai pengunjung.
"Lo sering kesini?" Tanya natasya sambil menopang dagunya menatap nathan yang fokus dengan ponselnya."Hm" ucap nathan singkat.
Tidak ada percakapan lagi setelah itu sampai makanan datang dan mereka segara mengalihkan fokusnya kepada makanan didepannya.
***
Motor nathan berhenti di depan rumah Natasya. Bertepatan dengan itu terlihat seorang wanita paruh baya yang keluar dari sebuah mobil miliknya.
"Baru pulang? Siapa de?" Tanya Riana, ibu Natasya dengan menunjuk ke arah Nathan.
"Saya Nathan tante, teman Natasya" Ucap Nathan dengan tersenyum ramah kepada Riana.
Natasya mengerjabkan matanya, ia tidak menyangka sosok nathan yang terkenal dingin dan selalu ketus ternyata memiliki sifat ramah terhadap orang yang lebih tua darinya.
"Oh temannya natasya, masuk dulu kalo gitu!" Ucap Riana mempersilahkan masuk.
"Lain kali saja tante, udah mau malam juga tidak enak, nanti kapan-kapan nathan kesini lagi" ucap nathan.
"Ya sudah kalo gitu hati-hati ya, terimakasih sudah mengantar natasya" ucap Riana.
"Iya tante kalo gitu Nathan pulang"
Nathan menyalakan motornya "gue pulang"
Natasya mengangguk "Hati-hati kak"
"Kenapa gak pernah bilang kamu punya teman setampan itu" ucap Riana dengan tersenyum jahil kepada putrinya.
"Dia kakak kelas aku di sekolah, udah ah ayo masuk"
***
Nathan membuka matanya saat terdengar ponselnya berbunyi. Tadi ia tertidur setelah mengantarkan natasya pulang.
Ia lalu bangun dari tidurnya mengambil jaket dan keluar dari kamar setelah melihat sebuah pesan dari layar ponselnya.
Nathan menuruni setiap anak tangga. Matanya melihat aditama yang sedang berkutat dengan berkas-berkas dihadapannya. Nathan melewati aditama tanpa ada niatan berpamitan padanya.
"Nathan!"
Panggilan itu membuat langkah kaki nathan terhenti. Ia memutar bola matanya malas. Apalagi kali ini? Itu lah yang ada dipikiran nathan sekarang.
"Mau kemana kamu?"
"Main" jawab nathan singkat.
"Nathan kamu sudah kelas tiga, bukan saatnya untuk bermain-main seperti ini! Kamu juga masih ikut geng-gengan?masih suka tawuran?!"
"Iya kenapa?" Jawab nathan tenang.
"NATHAN!! Papa menyekolahkan kamu bukan untuk ikut geng berandalan itu! Mau jadi apa kamu kedepannya jika kaya gini! Papa cuma minta kamu lulus dengan benar dan meneruskan perusahaan papah, apakah itu sulit bagi kamu?!" Bentak aditama.
"Nathan gak pernah setuju buat nerusin perusahan sialan itu!"
Plak!!
Satu tamparan mengenai pipi nathan. Nathan menyunggingkan senyumnya "Bunuh nathan pah sekalian, seperti yang papah lakuin sama mama!"
"Jaga bicaramu nathan! Kamu tidak tahu apa-apa tentang ibumu!" Bentak Aditama.
"Apa yang nathan gak tau pah? Nathan tahu semuanya, Nathan umur 10 tahun saat itu, disaat semua anak diusia nathan mendapat kasih sayang dari orang tuanya, tapi nathan enggak nathan dipaksa dewasa oleh keadaan. Hanya mama yang ada saat itu, tapi papah ambil mama dari nathan!"
"Kenapa kamu jadi membahas ibumu itu, kamu tidak tahu apa yang telah ibumu lakukan, kamu tidak tahu sekeras apa papah untuk membesarkanmu! Papa hanya menyuruhmu sekolah dengan benar dan keluar dari geng berandalan itu! Apa susah permintaan papa itu? Papa memberikan apapun yang kamu butuhkan, kamu butuh apa lagi? Papa sudah memberikan semuanya, uang mobil papah sudah--"
"Nathan butuh keluarga bukan materi, Papa udah ambil mamah dan sekarang papa nyuruh nathan buat keluar dari geng yang papa sebut berandalan itu. Mereka emang bukan anak baik-baik pah tapi seenggaknya mereka selalu ada buat nathan, mereka keluarga bagi nathan" potong nathan lalu ia berjalan meninggalkan aditama yang memanggil-manggil namanya.
Bersambung
***Terimakasih
Sudah membaca cerita ini
Jangan lupa vote, komen and share ya teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nefarious
Teen FictionNathan revalion aldebaran. Si ketua geng LION.Cowo yang mempunyai segalanya baik fisik,otak,tampang maupun kekayaan. He's also a cold boy, dengan sifat dinginnya juga ia mendapat julukan ice prince disekolahnya. Si the Most wanted boy di Sma Angkasa...