Chapter 14 - Nefarious

405 22 1
                                    

JANGAN LUPA JUGA VOTE,COMENT AND SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA.

-Nefarious-
***

Nathan saat ini tengah berada di markas utama lion bersama dengan inti lion.

Nathan sedang merokok. Sudah 1 bungkus rokok yang nathan habiskan jika dihitung sedari tadi. Biasanya cowok itu memang tidak merokok. Namun entahlah mungkin karena terlalu banyak masalah rokok jadi pelarian dirinya.

Saat nathan akan mengambil 1 kotak lagi, Eric mencegahnya "Gue tau lo lagi ada masalah tapi gak gini caranya!"

"Kenapa lo berantem lagi sama bokap?"

Nathan terkekeh kecil "bukannya udah biasakan?"

Algeric menatap Nathan dengan menghela nafas panjang. Hal ini sudah biasa baginya, mendengar Nathan bertengkar dengan orang tuanya bagai makanan sehari-hari untuknya "Lo harus jaga kesehatan lo, jangan nyiksa diri kayak gini!"

Nathan tersenyum miris "keluarga gue juga udah gak peduli sama gue"

"Kita peduli sama lo" ucap isqi.

Nathan menghela nafasnya lalu mengusap wajahnya kasar "sorry"

"Gue gak pulang hari ini kayaknya, kalian kalo mau pulang, pulang aja" lanjut nathan lalu ia bangun dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya sino.

"Clubbing" jawab nathan lalu ia berjalan mengambil jaket dan kunci motornya.

"Ikut ajalah, kayanya dia bakalan banyak minum malam ini" ucap Algeric lalu ia berjalan menyusul nathan.

***

Jam sudah menunjukkan larut malam tapi belum ada tanda-tanda bahwa gadis itu akan segera tidur. Gadis itu masih sibuk berkutat dengan laptop dan dokumen-dokumen dihadapannya dengan sebuah kacamata yang bertengger manis dihidung mancungnya.

Drrtt...drrtt

Suara dering ponsel membuat Natasya mengalihkan fokusnya. Diambilah ponsel tersebut. Tanpa berpikir panjang, natasya segera menslide tombol hijau dan meletakkan ponselnya ditelinga kanannya.

"Hallo dave, kenapa?"

"Gue denger lo berangkat dan pulang bareng sama si ketua lion itu"

"Hm, lo tau darimana?"

"Lo tau kan gue punya banyak mata yang sekolah disana, sya lo gak seharusnya berurusan sama dia, dia bukan cowo biasa dia--"

"Dave lo nelfon gue bukan cuma buat ngomongin ini kan" potong natasya.

Terdengar helaan nafas panjang disebelah sana "Lo udah baca email dari gue?" ucap dave.

"Hm, udah gue baca" jawab natasya

"Sya lo yakin harus ngelakuin ini? Gue takut lo nge--"

Belum selesai Dave berbicara Natasya sudah memotong ucapannya "Dave kita udah sering bicarain hal ini, gue tau apa yang harus gue lakuin, lo cukup diam dan jadi penonton"

Terdengar Dave menarik napasnya panjang kemudian menghelanya kasar "Sorry, gue cuma takut kejadian dulu terulang lagi"

"Kita udah ngerencanain ini udah lama dave, lo jangan goyah jalan kita masih panjang! Kalo lo takut lo bisa berhenti sekarang!"

"Bukan gitu maksud gue, gue cuma--"

Lagi-lagi ucapannya dipotong oleh natasya "Gue tau dave, gue cuma butuh lo percaya sama gue, itu udah lebih dari cukup"

"Lo yakin kita bakalan berhasil sya?"

Natasya menghela napasnya "hm, selagi kita yakin kita bakalan berhasil"

***

Natasya merapikan dokumen-dokumen yang ada dimejanya setelah menutup panggilan dari dave tadi. Ia berjalan menuju kasurnya tetapi suara ketukan pintu balkon menghentikan pergerakannya.

Tok!Tok!Tok!

Natasya membalikkan badannya terlihat seseorang dibalik pintu balkonnya.

Tok!Tok!Tok!

Lagi-lagi seseorang itu mengetuk pintu balkonnya lagi. Natasya terdiam melihat seseorang dibalik pintu balkonnya.

Seseorang itu memberi kode agar natasya membuka pintu balkon kamarnya. Perlahan gadis itu melangkah, memutar kunci lalu membuka pintu balkon lebar-lebar.

"Ngapain lo kesini?" Tanya natasya kepada lelaki didepannya.

Lelaki itu melenggang masuk kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang mengabaikan natasya.

"Keluar!" Titah Natasya.
Lagi-lagi ucapannya diabaikan lelaki itu.

"Keluar! Saat gue masih bicara baik-baik bryan!"

Bersambung
***

Terimakasih
Sudah membaca cerita ini
Jangan lupa vote, komen and share ya teman-teman.

NefariousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang