Chapter 10

444 101 547
                                    

Hai^^

Jangan lupa vote ya?

Wattpad aku juga jangan lupa di follow hehe.

Tandai typo

----------

Lebih baik hidup dengan sampah daripada hidup jadi sampah.

Savira, Silfia, Afni, Fitri, dan Popon terkejut bukan main saat mendengar berita temannya yang di siram kuah mie ayam pedas oleh musuh bebuyutannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Savira, Silfia, Afni, Fitri, dan Popon terkejut bukan main saat mendengar berita temannya yang di siram kuah mie ayam pedas oleh musuh bebuyutannya. Mereka berlari cepat menuju arah toilet.

Saat sampai disana mulut mereka terbuka lebar saat melihat yang seharusnya tidak mereka lihat.

"Tutup mata si Popon!"pinta Savira.

"Anjir Popon gak liat beneran dah sumpah," ucap Popon berseru.

"Demi Alek kagak ngapa-ngapa Ra, beneran kagak ngapa-ngapa tapi pikir lah ini di sekolah anjrot,"sambung Silfia menggunakan nada yang sedang viral di Toktok.

Ra dan Rizky yang ketauan melakukan ke-khilaf an langsung menjauh. Rizky mengumpat kesal, apa yang cowok itu lakukan tadi?

"Ish kalian ngapain dateng si?"kata Ra tanpa rasa malu. Walau gadis itu ketahuan tapi dia tidak merasa takut, gadis itu malah merasa kesal karena hal langka seperti tadi jadi terlewatkan begitu saja.

"Anjir malah ngambek, gatau dosa emang nih bocah,"kata Afni.

"Biarin ntar gue ketawain dari surga,"ujar Fitri.

"Kalian jahat banget sih sama Ra,"ucap Popon.

"Pon mending lo diem sebelum gue sleding,"kata Fitri sontak membuat Popon menutup mulutnya.

"Udah ada temen-temen lo,"ucap Rizky dengan nada tenang. Sebenarnya saat ini cowok itu sedang menahan rasa malunya karena hal tadi.

"Yaudah ayo pulang! Lo udah cium gue, udah bikin bibir gue yang imut dan manis ini ternodai jadi sebagai bentuk tanggung jawab, lo harus gendong gue ke parkiran, anter gue pulang eh sampai kamar dengan aman selamat sentosa,"ujar Ra tanpa rasa malu.

"Ett dah ni bocah banyak maunya,"kata Savira sambil menggelengkan kepalanya heran.

"Urat malunya pasti grengsut,"ucap Afni.

Rizky menghela nafasnya. Sudah cukup banyak masalah hari ini, cowok itu lelah sendiri. Rizky menuruti perintah gadis di hadapannya untuk mengantarkannya pulang. Tapi bukannya menggendong, Rizky malah menyeret Ra seperti kambing qurban.

Di sepanjang jalan Ra mencak-mencak tak jelas. Segala umpatan gadis itu tujukan pada cowok dihadapannya ini. Gadis itu mengerucutkan bibirnya, dia harus kembali lagi ke sekolah nanti sore untuk mengambil motor kesayangannya.

I Want To Meet [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang