3.khawatir

20.7K 1.6K 52
                                    

Bibir pucat, seluruh badan rasanya remuk,kepala berdenyut,sakit perut,mual,sesak,dadanya terasa terhimpit,tatapan sayu serta mata yang berkunang-kunang Anta alami, Aldo yang melihat hal itu merasa khawatir apalagi melihat tatapan sayu serta tubuh anta yang lemas serta nafas yang tak beraturan membuat merasa khawatir entahlah Aldo yang dikenal cuek terhadap sekitar kini khawatir terhadap anak laki-laki yang akan menjadi pengawal tersebut

Bruk

Kini tubuh Anta telah meluruh,dengan mata terpejam dan segala rasa sakit yang menyerang terakhir yang dia rasakan adalah tubuhnya melayang dengan dekapan hangat seseorang hingga semuanya gelap

***

Aldo POV

Hari ini aku akan melihat pelatihan para calon pengawal,aku sudah mengawasi mereka karena aku ingin melihat seluruh kemampuan pengawal baru disini.

Aku melihat seorang pemuda yang mungkin dia adalah yang termuda diantara peserta lain,aku dapat melihat dia begitu menonjol dibandingkan yang lain, seluruh pelatihan dijalaninya,dan aku juga melihat dia diam-diam tengah menghirup inhilernya, agaknya anak ini menderita asma aku melihat dirinya dan itu membuatku mengingat pada dia adik sepupuku tepatnya cucu bungsu keluarga Aleksander yang telah lama menghilang setelah kejadian itu.

Pemuda itu mulai berbaris dan yang ku tahu dia akan memilih barisan diantara peserta lain tepatnya di tengah-tengah agar tidak kepanasan,ya pemuda ini sungguh cerdik,hari ini adalah pelatihan dimana mereka akan dilatih visik kalian tau ini memang kejam empat hari tiga malam tanpa tidur bukanlah hal yang mudah apalagi dengan pelatihan keras yang mereka jalani,ya ku tau ini memang berat,dan aku juga lihat pemuda tadi tidak sempat sarapan,entah mengapa aku sangat khawatir terhadapnya

Seluruh peserta mulai berlari mengelilingi lapangan, pandanganku tak pernah lepas dari pemuda tersebut, kulihat pada putaran pertama nafasnya sudah mulai terputus-putus,putaran kedua dia sudah nampak sangat pucat,dan pada putaran ketiga dia berhenti tepat didepanku,dapat kulihat tatapan matanya yang sayu, wajahnya pucat serta badannya yang tampak lemas menahan rasa sakit pada tubuhnya

Deg

Mata itu,mata yang sama

Bruk

Segera kutangkap tubuhnya saat akan meluruh di tanah dan segera kubawa tubuhnya dalam dekapanku tanpa ku perdulikan keadaan sekitar dimana saat ini semua orang menatapku, dengan segera ku bawa dia seperti koala masuk kedalam mobil dan kembali ke mansion,tak lupa kusuruh pengawal membawa barang milik pemuda ini ke mansion

Ku lihat pemuda dalam dekapanku, badannya yang ringan kini lemas serta wajah pucatnya dengan pakaian lusuh yang kini basah karena keringat serta suhu tubuhnya naik dan jelas itu membuatku tambah khawatir bila kondisinya memburuk.

"Cepatlah,mansion tidaklah sejauh itu bodoh,lama sekali kau menyetir"bentakku pada sopir entahlah kurasa sangat lambat padahal ini sepertinya sudah cepat

Setelah sampai di mansion segera kutendang pintu mobil

Brak

Setelah itu langsung kubawa pemuda ini kedalam mansion,kulihat semuanya sedang berkumpul dan mereka tampak heran melihatku membawa pemuda ini

Aldo POV end

Seluruh keluarga Aleksander tengah berkumpul di ruang keluarga hari ini,mereka tampak sedang membicarakan sesuatu yang serius.

"Apakah ada perkembangan tentang dia?"tanya menantu pertama keluarga Aleksander Angelia Aleksander a.k.a Mommy dengan nada sendu

"Masih belum ada perkembangan,mereka tetap bungkam meski sudah disiksa selama tiga hari dan meskipun ia memberi tahu dimana letak dia, Aku akan tetap membunuhnya"jawab suaminya Abraham Aleksander a.k.a Daddy dengan nada datar namun sarat akan kerinduan

"Lalu yang lain?"tanya menantu kedua yaitu Alana Aleksander a.k.a Mama dengan nada sendu dan seperti menunggu harapan

"Belum ada perkembangan"kata suaminya Antonio Aleksander a.k.a papa disertai helaan nafas

"Belum"kata sang cucu tertua Altareza Giovano Aleksander a.k.a Gio dengan nada datar dan dingin

"Bahkan anak buah kami belum menemukan petunjuk"jawab si kembar Arkanza Danielo Aleksander a.k.a El dan Arkenzi Danial Aleksander a.k.a Al dengan nada datar

"Bahkan setelah kuberikan suntikan obat kimia mereka tetap bungkam"jawab Arkeano Davaniel Aleksander a.k.a Dava cucu ketiga dengan nada yang tak jauh beda dengan yang lain

"Hu'um, oh iya bukankah hari ini ada pelatihan untuk pengawal baru?"tanya Arkan Davidio Aleksander a.k.a Arkan cucu ke enam dengan nada datar namun masih ada kesan lembut dan nada yang sama-sama sarat akan kesedihan,dia juga berusaha mencairkan suasana dengan mengubah topik pembicaraan agar mereka tidak terlarut dalam kesedihan.

Mereka harus kuat bukan jika ingin bertemu dia?

"Benar,kudengar bang Aldo saat ini sedang memeriksa secara langsung"kata Al

"Ku lihat dia mengamati salah satu peserta dengan serius beberapa bari ini"kata sang papa

"Hmm"jawab Gio

Brak

Disaat mereka sedang berbincang mereka dikejutkan dengan suara pintu mobil yang dibuka dengan kasar dan mereka lebih terkejut ketika melihat Aldo sedang membawa seorang pemuda didekapannya dengan raut wajah yang memperlihatkan kekhawatiran,Dava yang seorang dokter segera menyusul sang kakak dengan membawa peralatannya,entah mengapa dia juga merasa khawatir terhadap pemuda tersebut

Keluarga yang lain juga mengikuti Aldo yang membawa seorang pemuda masuk kedalam kamar dilantai bawah yang memang disediakan untuk keadaan darurat saat ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit dan harus segera ditangani

Brak

Entah berapa banyak Aldo menendang pintu hari ini,yang terpenting sekarang pikirannya kalut akan keadaan pemuda dalam dekapannya ini

Diletakkannya tubuh Anta secara perlahan dan hati-hati keatas brankar

"Dava cepat periksa keadaannya"perintah Aldo ketika melihat sang adik yang datang membawa peralatannya

"Akan kuperiksa,kau tunggulah disana bersama yang lainnya"perintah Dava dan Aldo memberikan ruang untuk Dava dan dirinya pergi kearah keluarganya

"Siapa pemuda tersebut Aldo?"tanya papa

"Dia adalah calon pengawal yang sering kuperhatikan pa, entahlah aku merasa sangat khawatir ketika dia terluka,sama seperti saat baby terluka"jelas Aldo

"Bahkan matanya sangat mirip dengan Mommy,sama seperti mata baby waktu itu pa"lanjutnya membuat seluruh anggota keluarga merasa terkejut,senang,khawatir,dan kecewa

Terkejut karena orang yang mereka cari mungkin sudah didepan mata

Senang karena sang cahaya akan kembali menerangi kehidupan mereka

Khawatir ketika mereka melihat keadaan sang mentari kini meredup

Dan kecewa karena tak tau sejak awal dan membuat sang lentera harus menyala tanpa pelindung diantara besarnya angin

"Keadaan mulai stabil,dia mengalami dehidrasi,magh kambuh,kekurangan nutrisi,kurang istirahat,asmanya kambuh sepertinya dia memiliki riwayat penyakit magh serta asma,penyebab lain adalah dia juga kurang istirahat,telat makan,dan juga kekuatan cairan,aku sudah memberinya masker oksigen dan memasang infus serta suntikan vitamin,mungkin beberapa saat lagi dia akan terbangun dan untuk lebam wajahnya mungkin akan nyeri sedikit"jelas Dava

"Kapan anak itu akan bangun?"tanya Abraham

"Mungkin beberapa jam lagi,oh iya tadi pakaiannya belum sempat ku ganti karena kondisinya yang lumayan parah"jelas Dava

"Baiklah kita tunggu saja dia bangun atau mungkin nanti kita gantikan pakaiannya"jawab Abraham

"Baik Dad,oh iya kalau kalian ingin melihatnya kalian bisa langsung melihatnya"kata Dava
















Tbc.

Aganta Kingzi A. {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang