┈─♡ 𝐊azehaya 𝐓atsumi

941 82 83
                                    

WARMEST LIGHT
“ Senyum dan Kasihnya Adalah Penghangat Hati ”
Kazehaya Tatsumi x Reader
by :: oukasakurawa

WARMEST LIGHT“ Senyum dan Kasihnya Adalah Penghangat Hati ”Kazehaya Tatsumi x Readerby :: oukasakurawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Februari, 10 tahun lalu

"Hua..."

"Are, [Name]-san?"

"Tatsumi-kun!!"

Sambil terengah-engah, kau berlari ke arah temanmu yang baru saja muncul dari balik pagar Gereja. Mengesampingkan pikiran yang berantakan, kau hanya ingin berada di dekatnya. Sampai kau tidak menyadari bahwa ikatan tali sepatumu lepas akibat berlari sedari tadi. Kau menginjak tali sepatumu dan terjatuh.

"[Name]-san!"

"Aduh..." Kau meringis untuk kesekian kalinya, namun kau tidak mengindahkannya dan malah terkekeh dengan polosnya.

"Hehe... Maafkan aku.."

"Maa, seharusnya kau berhati-hati." Ujar temanmu itu. Kau mengadah ke atas dan melihat Ia mengulurkan tangan ke arahmu.

"Tatsumi-kun habis ceramah di sana?"

"Bukan ceramah.." Ujarnya dengan helaan nafas. "Aku hanya bernyanyi dengan yang lain sebagai pengisi acara. Aku mengerahkan semua tenagaku, semoga Bapa menyukainya." Sambungnya sambil membantumu berdiri.

"Ada hal buruk yang terjadi kepadamu?" Kata Tatsumi, memasang wajah penasaran.

"Yah..." Kau kembali menunduk, membuatnya semakin penasaran. "Ayah ingin keluar ke klub malam secara diam-diam... Tetapi ketahuan oleh ibu, dan mereka bertengkar. Aku ingin menghentikan mereka tetapi malah diseret ayah ke luar rumah duluan."

"Kalau begitu, ayahmu harus ditegur. Itu perlakuan yang tidak baik dan secara tidak langsung itu adalah penganiayaan terhadap anak. Maka—"

"Jangan.." Kau menatap netra ungunya, membuat lawan bicaramu itu sedikit tersentak. "Jangan membuat ayah menjerit lagi... Jeritan dan bentakan tadi masih terngiang-ngiang di kepalaku."

"Maafkan atas kelancanganku."

Kau merenung. Namun kau sadar ketika tangan hangatnya menggenggam kedua tanganmu. Ia menariknya perlahan, matanya terpejam. Kalian berdua terdiam tanpa suara.

".... Amen."

"Tatsumi-kun, kamu sedang apa?" Sekarang, kau yang penasaran dengan tindakannya. Kau melihat Ia membuka matanya kembali dan tersenyum.

"Aku hanya... berharap sesuatu."

Raut wajahmu tidak berubah.

"Ah, ku antarkan pulang ya? Ini sudah larut malam." Ujar Tatsumi, melepas pegangan tangannya pada dirimu tadi dan beralih menepuk satu bahumu. Kau ikut tersenyum  dan menggenggam tangannya lagi.

𝘃𝗮𝗹𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗲 𝗽𝗿𝗼𝗷𝗲𝗰𝘁 ; heartbeat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang