┈─♡ 𝐍ito 𝐍azuna

983 113 44
                                    

COKLAT PERTAMA
" Mungkin Aku Akan Mengubah Pikiranku Tentang Valentine "
Nito Nazuna x Reader
by :: mochirorizolla

COKLAT PERTAMA" Mungkin Aku Akan Mengubah Pikiranku Tentang Valentine "Nito Nazuna x Readerby :: mochirorizolla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tidak pernah peduli tentang hari-hari manis seperti valentine contohnya.

Untuk apa aku peduli? Toh tak akan pernah ada seseorang yang memberikanku sebuah coklat.

Ya, walaupun aku sedikit berharap tapi tetap saja tak pernah ku dapatkan. Yang ku dapatkan di hari Valentine hanyalah temanku yang berteriak meminta tolong dibawakan coklat-coklat nya.

Jujur saja aku kesal dengan hal itu. Tapi untungnya aku akan diberi upah 2 buah batang coklat yang akhirnya aku jual di toko online.

Untungnya laku, kalo engga itu coklat udah ku kasih ke anak tetangga sebelah.

Dan ya, kembali ke diriku yang sekarang, yang kini tengah menjaga toko manisan yang menjual berbagai banyak kue, coklat, permen, dan hal lainnya.

"Permisi."

Ah, suara ini lagi. Lantas aku menoleh mendapati seorang pemuda yang kelihatannya lebih muda dariku tapi nyatanya usia dia lebih tua dibandingkan diriku.

Sudah hampir 1 Minggu dia disini. Aku selalu memperhatikannya tentu, karena dia selalu datang di jam kerja ku.

Dia selalu datang pukul 4 Sore dan pulang saat jam kerjaku selesai, kadang aku berpikir, apa yang sebenarnya dia lakukan? Dia tidak pernah membeli kue ataupun coklat disini, hanya melihat-lihat.

Namanya Nito Nazuna, salah satu siswa dari Yumenosaki, yaa sekolah itu, sekolah yang ku dengar rumornya banyak cogan berhamburan disana. Karena rumor itu kedua temanku sangat ingin mampir ke sekolah itu, untungnya aku menghentikan mereka agar tidak mengacau disana.

"Hei, kenapa kau selalu datang kesini?" tanyaku entah untuk yang keberapa kalinya dan ya, jawabannya entah mengapa selalu saja sama, "Aku tak ada kerjaan."

YA CARI KERJA ATUH BAMBANG :(

"Kenapa kau tidak pulang ke rumah? Apa ada masalah?" tanyaku sekali lagi, sembari memakan coklat koin.

Ku lihat dia menatapku lalu tersenyum, "Jika aku pulang kau kesepian bagaimana?"

Aku menatapnya datar, "Jangan bilang kau kesini karena mengira aku kesepian?"

Dia terlihat sedang berpikir, lalu mengangguk, "Yaa, Kurang lebih begitu."

Oh sial, jadi selama ini aku dimatanya adalah seorang penjaga toko manisan yang kesepian?

Gelud kita bung.

"Oh iya, besok hari valentine. Ngomong-ngomong kau pernah mendapat coklat?" aku menatapnya terkejut, tumben dia nanyain soal valentine. Selama ini kupikir dia orang yang tidak peduli dengan valentine, sama seperti ku.

Akhirnya aku memilih duduk di depannya agar lebih mudah mengobrol dengannya, jujur saja ini pertama kalinya ku mengobrol dengan laki-laki.

"Yah, aku tidak pernah mendapatkan coklat valentine aku tidak peduli juga sih, ah tapi aku biasanya dapet sisa coklat dari dua temanku yang kadang ... Ku jual."

"Oh, ternyata punya teman toh. Ku kira kau itu orang yang di bully disekolah lalu tidak punya teman dan berakhir menjadi nolep."

Owalah, beneran ngajak gelud.

Aku menggeleng cepat, "Mana mungkin, aku tak pernah di-bully sama sekali. Pikiranmu ... Terlalu jauh, ya."

Aku tersenyum miris lalu memilih untuk melanjutkan pekerjaan ku.

"Tunggu-" ah, dia menahan tanganku. Aku menoleh menatapnya bingung, "Wae? Ku pengen lanjut kerja-"

"Selamat hari valentine, [name]-chin~!" dia memberikan coklat yang ada di tangannya sembari tersenyum.

Jujur saja aku terkejut, ini pertama kalinya aku mendapatkan coklat.

"... Makasih banyak atas coklatnya ...," gumamku menerima coklat yang ia berikan.

"Terimakasih! Nito-senpai!"

Yah, setelah kejadian itu siapa sangka kalau kita berdua jadi makin dekat. Nazuna yang makin sering datang kesini, bahkan datang ke rumahku hanya untuk sekedar mampir.

Sebenarnya waktu itu aku tidak sadar kalau saat itu sudah tanggal 14. Ah, pantas saja dia menanyakan aku sudah pernah mendapatkan coklat atau belum.

Sampai sekarang, itu tetap hari paling membahagiakan, ya.

┈─♡ 575 words
by :: Liya

𝘃𝗮𝗹𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗲 𝗽𝗿𝗼𝗷𝗲𝗰𝘁 ; heartbeat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang