┈─♡ 𝐒ena 𝐈zumi

1.4K 120 120
                                    

RITUAL
" Bayangkan, Tetapi Jangan Menjadi Liar. Belaian Hasrat pun Menggerogoti Jiwa "
Sena Izumi x Reader
by :: RiaArxqu95

 Belaian Hasrat pun Menggerogoti Jiwa "Sena Izumi x Readerby :: RiaArxqu95

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan purnama menaiki takhtanya. Menerangi malam hari bersama para bintang yang menghiasi langit. Jalanan pun diterangi lentera dan kunang-kunang yang menari-nari di udara.

Rombongan berbaju merah dengan gadis berbalut gaun putih itu berjalan dengan sorakan nyanyian menggetarkan langit. Bunga-bunga pun dilemparkan untuk memeriahkan acara.

Akhirnya lentera padam, semuanya berhenti seperti terputusnya aliran waktu. Gadis itu berusaha tersenyum semanis mungkin, agak kesal karena gaun yang begitu longgar di tubuhnya. Dirinya membungkuk serta memberikan salam.

Saat itu juga dirinya menyadari ajal yang sudah mendekap tubuhnya. Netra [e/c] itu berkilau di antara kegelapan, membuat sosok ketiga merasakan keanggunan yang dipancarkan.

"Putri. Tolong jaga dirimu."

Lidah gadis itu terasa kelu. Emosinya semakin mencapai puncak. Mereka itu hanya penipu besar. Membesarkan dirinya dengan penuh kasih sayang hanya untuk ditumbalkan kepada seorang iblis. Tradisi kuno ini bahkan sudah ditepis oleh leluhur, orang tamak memang tidak pernah puas akan satu cara.

Tungkainya terus menghitung langkah, setidaknya merasakan setiap daratan yang masih ia injak. Hatinya terus mendentum keras saat membayangkan rasa sakit yang akan ia terima. Sebenarnya ada apa di dasar jurang ini? Mempertanyakannya hanya semakin membuat pikiran diselimuti ketakutan.

'Baiklah. Demi permintaan gadisku, akan ku hancurkan desa ini.'

......

Lelaki berparas cantik itu memakaikan bunga camelia merah di surai sang gadis.

"Sekarang kau tidak akan dikejar oleh makhluk bodoh lagi." Dirinya tersenyum. Menepuk gaun sang gadis yang sudah lusuh, "sayang sekali, kau seperti gelandangan. Setelah sampai aku akan memberikan baju layak untukmu."

Gadis itu hanya melihat higanbana melalui ekor matanya. Sangat indah. Lambaiannya seakan merayu [name] untuk memetiknya.

"Jangan mengalihkan pandanganmu, manusia rendahan." gumamnya. Segera gadis itu memandang lurus ke depan.

Sang lelaki hanya melipat tangan, melontarkan tatapan tajam yang terasa menyekik.

"[Fullname]!" Lelaki itu mengangkat alisnya, kemudian terkekeh saat melihat air wajah kalut dari gadisnya.

𝘃𝗮𝗹𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗲 𝗽𝗿𝗼𝗷𝗲𝗰𝘁 ; heartbeat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang