14 | bukan pacar

47 13 0
                                    

          Setelah beberapa menit nunggu, akhirnya Kak Yeonjun kelar rapat. Dia keluar bareng Kak Soobin dan temannya yang lain.

Blazernya yang tadi pagi dia pakai udah gak tau kemana karena yang tersampir di bahunya kini jas almamater kampus.

Aku ngelihatin Kak Yeonjun dari tempat aku duduk. Gak tau kenapa lihat Kak Yeonjun kayak yang keren banget.

Dia ketua BEM, social butterfly, menurut teman-temanku juga di setiap fakultas Kak Yeonjun punya kenalan. Sebelum menjabat jadi ketua BEM juga begitu.

Cukup lama aku ngelihatin Kak Yeonjun, dia pun menyadari kehadiranku yang duduk gak jauh dari tempatnya berdiri.

Wajahnya membentuk senyuman simpul, tangan kanannya terangkat untuk melambai kepadaku. Aku balas senyum kecil dan jalan mendekat ke Kak Yeonjun.

"Jih, pacaran melulu lo ah"

Kak Yeonjun cuma ketawa dengan ucapan temannya dan bikin aku yang berdiri di sebelahnya cuma bisa nunduk.

Kok Kak Yeonjun gak bilang aku bukan pacar dia?

"Langsung cabut lo habis ini?" Kak Soobin ikut bersuara nanya ke Kak Yeonjun dan dia malah ngedipin sebelah mata ke aku.

Yang tentunya aku balas nyolot dong. Emang suka gitu Kak Soobin mah.

"Iya, makan dulu sama Somi terus baru pulang"

Setelah ngobrol singkat, Kak Yeonjun ajak aku pergi. Aku jalan dibelakang Kak Yeonjun karena ini rasanya gak enak banget jalan sambil dilihatin teman-temannya.

Tapi gak lama kemudia tanganku ditarik pelan oleh Kak Yeonjun buat jalan sejajar sama dia.

"Jangan jalan dibelakang saya Somi, susah ngobrol jadinya" Ucap Kak Yeonjun. Aku angguk-angguk kepala.

"Kakak tadi kenapa gak bilang kalau aku bukan pacar Kak Yeonjun?" Tanyaku.

Aku bingung..sekaligus mau mastiin apa yang Beomgyu ucapkan tadi sebenarnya.

"Hahah yang tadi ya," Kak Yeonjun jeda ucapannya terus ngelanjutin dengan, "temen saya yang tadi gak bakal percaya kalau saya bilang kamu bukan pacar saya Som, jadi ya biarin aja entar capek sendiri dia spekulasi gak jelas"

Tuh, kan.

Beomgyu ngaco ih. Suka mananya orang langsung jawab gini kok.

Aku kembali diam. Enggak tau mau ngomong apa sampai ada lagi kumpulan anak yang nyapa Kak Yeonjun.

"Pacar lo?"

"Bukan"

Aku langsung natap Kak Yeonjun. Iya ya. Emang bukan pacar. Tapi kok rasanya aku sedih dibilang gitu?

"Gak usah ngelak anjir" Laki-laki itu tertawa kecil sambil natap aku.

"Lah lo gak tau Bram?" Perempuan yang berdiri di sebelah lelaki yang ternyata bernama Bram itu menepuk lengannya pelan.

"Apaan?"

"Yeonjun kan lagi deket sama Zia"

Deg. Aku kaget dan gigit bibir bagian dalamku.

"Udahan ah, urusan gue kok kalian yang repot" Potong Kak Yeonjun lalu mengakhiri obrolan singkat itu dengan alasan terburu-buru.

Aneh.

Aku bukan siapa-siapa Kak Yeonjun tapi kenapa nyesek? Aku kenapa sih. Biasanya aku gak kayak gini.

"Somi?"

Pemikiranku dipecahkan oleh suara Kak Yeonjun. Dia nepuk kepalaku pelan dan senyum.

"Jangan ngelamun ah," Lalu tanganku ditarik lagi, "Pengen makan apa kamu?"

Aku lepasin tangan Kak Yeonjun pelan yang buat dia agak kaget.

"Terserah Kakak aja, tadi kakak yang ajak kan?" Ucapku sambil senyum kecil dan jalan mendahului Kak Yeonjun.

Aku sadar banget kalau Kak Yeonjun ngelihatin aku dari belakang dengan raut wajah datar yang sedikit bingung.









































"Somi"

Aku berhenti jalan dan balik badan saat Kak Yeonjun manggil, "iya Kak?"

"Mobil saya bukan arah situ"

YA ALLAH



















































"Dibilangin jalan di sebelah saya aja kok malah duluan, salah arah lagi, malu kan jadinya"

"I-iya Kak maaf"

"I-iya Kak maaf"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang