11 | Tumben banget?

64 13 0
                                    

"Dimakan"

Aku diam dulu sebentar. Natap sepiring makanan yang ada dihadapanku dengan tampang dongo.

"Gak usah plonga-plongo gitu, makan"

Akhirnya aku mulai makan. Agak kalem sedikit walaupun sebenarnya pingin aku libas semua.

Percaya gak percaya, sekarang aku sama Kak Yeonjun lagi duduk di salah satu resto mall.

"Ada angin apa gitu Kakak ngajak aku jalan gini?"

"Kencan"

HE








"Gak deng, hehe"

Nah, kan jiwa-jiwa setannya muncul lagi. Pingin banget rasanya aku tendang kakinya.

Padahal udah ngarep.

Eh, gak deh. Ngapain.

Kak Yeonjun kemudian letakkin garpu dan sendok di sisi piringnya.

"Saya kebanyakan beli tiket nonton film, kamu suka film ini gak?"

Tangan Kak Yeonjun terulur buat nunjukin layar ponselnya ke depan wajahku.

Aku ngangguk terus senyum, "aku lagi pengen nonton itu juga kok Kak"

"Nah, bagus selera kita sama," Kak Yeonjun narik ponselnya dan masukin ke kantong celana kemudian lanjut ngomong,

"katanya kalau selera sama biasanya cocok loh"

Aku matung. Berhenti ngunyah dan natap Kak Yeonjun. Dan Kak Yeonjunnya malah numpu dagu dan lihatin aku sambil senyum.

Astagfirullah ganteng tapi jodoh orang..

"K-kakak kok tumben senyum-senyum? Biasanya aku digalakin gak ada habisnya"

Aku sedikit tundukin kepalaku biar gak kelihatan kalau agak-agak salah tingkah.

"Ya kalo setiap saat saya galakin kan aneh Somi"

HIH

KAN BIASANYA JUGA GITU

Dah, lah, Kak. Gak jadi baper aku













































Gue deg-degan banget gimana ini
- Yeonjun, ketua BEM

Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang