20 | Perkara main ke rumah

47 8 1
                                    

         Sekarang udah sekitar jam setengah tujuh malam. Aku yang termasuk lagi nyantai dan enggak ada kerjaan ini tentunya lebih milih rebahan sambil makanin cemilan.

Beruntungnya punya Kakak yang jago masak, tiap laper pasti ada aja yang bisa aku makan. Toh, Kak Soyun seneng-seneng aja aku kerjaannya makan doang.

Bisa dibilang kemampuan masakku dan Kak Soyun itu bagaikan langit dan bumi. Tentunya aku si buminya.

Kak Soyun jago banget sampai bikin kue aja udah tamat, sementara aku goreng telur bahkan cuma beberapa kali.

"Heh, malem minggu gini gak jalan sama si Yeonjun kamu?" Tanya Kak Soyun waktu habis balik dari ruang tamu. Ngeliat aku lagi rebahan di sofa sambil nonton acara tv yang ku setel asal agaknya bikin Kak Soyun bingung.

"Emang wajib apa tiap malem minggu jalan." Aku jawab dengan agak kesal karena tiap malem minggu kalau aku gak pergi sama Kak Yeonjun pasti ditanya-tanyain.

"Lah, terus itu kok dia ada di ruang tamu?" Kak Soyun makin bingung, jari telunjuknya keangkat nunjuk arah ruang tamu.

"Hah?"

Aku ikutan masang ekspresi bingung. Jelas aja, aku enggak ada janji apa-apa sama Kak Yeonjun.

Dan karena itu aku jelas belum mandi dong!

Bilang aja aku jorok karena emang itulah adanya. Dan sekarang aku malah matung sambil ngeliatin diriku di pantulan kaca lemari samping sofa.

Ini kayaknya aku udah simulasi jadi gembel.

"Bukan janjian sama kamu?" Kak Soyun buka suara lagi. Aku langsung gelengin kepala cepat-cepat.

Lihat responku, Kak Soyun malah ketawa lalu tepuk tangan satu kali kemudian ngomong, "Dalam misi mendekati bapak negara itu dia."

ADUH

Kalau sampai ketemu Papa pasti interogasinya enggak bakal ketemu ujung. Mulai dari politik sampai hobi Papa yang pelihara burung dan mancing itu pasti diomongin.

"Tenang, dia udah bawa sesuatu yang nyenengin Papa.

"Hah, apaan?"

"Martabak dong."

Ah, iya juga. Pantas aja kemarin Kak Yeonjun tanya-tanya soal makanan kesuakaan Papa. Ternyata buat hari ini.

TAPI KENAPA ENGGAK BILANG AKU?!

"Udah samperin aja sana, ikutan ngobrol. Ada Mama juga." Kak Soyun kemudian dorong bahuku.

"Tapi aku belum mandi Kak!" Jawabku histeris. Tampang buluk begini mau dibawa ke depan sana.

"Tch, si Yeonjun mah, bucin. Mau kamu kayak gimana juga tetep suka dianya."

Dikata gitu kok aku malah malu? Akhirnya tanpa bisa ngelak lagi aku jalan ke ruang tamu.

Dan aku kaget lihat Kak Yeonjun yang malah lagi nge-joke sama Papa. Iya, joke khas bapak-bapak yang letak lucunya aja aku enggak ngerti.

Lihat sosokku, Kak Yeonjun langsung ngukir senyumnya yang otomatis bikin aku ikutan senyum.

"Haduh bucin-bucin." Ucap Papa yang kemudian makan martabaknya lagi. Bener ya, martabak bisa meluluhkan hati Papa.

"Gak pa-pa bucin, yang jelas saya serius banget sama Somi kok."

WADOH.

































"hiks.."

-Somi, mleyot part 999+

-Somi, mleyot part 999+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nano NanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang