4. Childish

566 50 2
                                    

Happy Reading
.
.
.

_________________________

"Mama sedang apa ?" Tanya Biru saat melewati dapur. Sebenarnya dia masih kecewa karena batal pergi keluar dengan Sheira dan Keyla,tapi ia penasaran apa yang dilakukan Sheira di dapur. Jarang sekali melihat Sheira di dapur,hal itu menarik perhatian Biru.

Sheira berbalik sambil membawa piring berisi masakan daging.

"Hm,kebetulan ada Biru."

Sheira meletakan piring itu di meja makan,dia tak henti hentinya tersenyum puas melihat hasil masakannya. Daging panggang resep Sheira yang menggugah selera,aromanya menyeruak di penjuru ruang. Semua yang menciumnya pasti akan mencicipinya. Tak terkecuali Biru yang berada di dapur.

"Mau makan daging panggang ala mama ?" Tanya Sheira.

Ia tersenyum yakin dan percaya diri jika Biru tidak akan menolak. Orang rumah sudah tau hasil dan resep masakan Sheira yang mengalahkan resep master chef. Tidak ada yang menolak masakan Sheira karena terlampau enak,tapi sayangnya Sheira jarang memasak. Itulah yang membuat yang lain kesal,Sheira bisa memasak tapi tidak mau memasak jika tidak mood.

Tak mau menyia nyiakan kesempatan,Biru mengangguk antusias. Tapi Biru justru menjawab berkebalikan, "Tidak,"

"Tentu saja,kamu pasti mau,,, Eh,tunggu. Apa ?" Sheira yang sudah yakin Biru tidak akan menolak,kini berubah karena Biru mengatakan tidak.

"Kenapa tidak ?"

"Biru kan ceritanya masih marah sama mama. Tahan,Biru. Tahan,gak boleh. Kalo mau itu berarti Biru gak marah lagi sama mama,ish gak boleh. Pokoknya Biru masih marah." Gumam Biru pelan membelakangi Sheira. Seperti bicara pada dirinya sendiri. Sheira yang tak sengaja menguping,terkekeh geli. Biru berbalik dan menunjukkan wajah kesalnya. Dia menunjukkan wajah kesal karena ia sedang marah dengan Sheira.

"Biru gak mau makan," kata Biru dibuat sok menolak.

Biru berbohong,padahal dia ingin mencoba makan masakan Sheira itu. Dengan reflek tanpa sadar,jari tengah Biru mengait dengan jari telunjuk. Kebiasaannya saat berbohong. Walaupun tidak terlihat gugup dan gelisah,orang terdekat yang mengenalnya pasti tau kebiasaan Biru saat berbohong itu.

Sheira melihat jari di tangan kanan Biru itu,ia yakin jika Biru ingin makan masakannya. Lalu ide jail muncul di otaknya untuk mengerjai putranya.

"Yah,padahal mama udah mau masak."

"Ya udah deh,kalo Biru gak mau. Berarti ini mama makan sendiri ya," kata Sheira sengaja membuat Biru kembali berfikir dan berdebat dengan dirinya sendiri.

"Hm,aromanya enak banget. Jarang jarang masak,sekali masak makan sendiri."

"Biru pengen,,,"

"Ish mama jahat banget,"

"Aduh gimana ya"

Sheira memotong daging dan menyuapkan ke mulut. Melihat wajah Biru yang seperti mengharap membuat Sheira ingin tertawa. Ia sesekali melirik Biru yang masih di sana memperhatikannya makan.

"Mama," rengek Biru mengalihkan Sheira.

"Hm," balas Sheira pura pura cuek dengan tetap sibuk menikmati makannya.

"Minta," rengek Biru.

Sheira hampir tak bisa menahan gemasnya. Tapi ia tetap melancarkan aksi jailnya untuk menggoda Biru.

"Minta apa ? Uang jajan ? Nanti mama kasi," balasnya membuat Biru semakin geram. Ditambah makanannya yang tinggal setengah.

Biru kembali merengek,ia cemberut. Menggembungkan pipi di wajah tampannya,dan bibirnya menyun membuat Biru semakin menggemaskan. Ia terlihat imut dan tidak lagi tampan.

Last Mission (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang