8. Goddess Alice

389 39 6
                                    

Happy Reading
.
.
.

_________________________

"Lex, lo tidur di kantor semalam ?" Sheira heran mendapati Alex yang sudah berkutat dengan komputer dan barang bukti yang didapat kemarin.

Alex memutar tempat duduknya dan mempersilahkan Sheira untuk mendengarkan rekaman. "Kemarilah. Kau harus mendengar rekaman ini,"

"Semalaman aku mengaitkan bukti ini." jelas Alex.

Pantas saja mata panda bertengger di mata laki laki 30an tersebut. Sheira mendengarkan rekaman tersebut dengan penasaran.

"Sangat sulit mendapatkan obatnya. Bersabarlah,"

"Ngomong ngomong, tidak aman jika keluargamu terutama Vegan berada di sini untuk waktu waktu ini."

"Dia tidak setuju ke Korea, aku tidak bisa memaksanya."

"Anakmu terlalu labil untuk terlibat urusan dan kejamnya politik. Bahkan menerima ibu tirinya saja dia belum mampu haha,"

Sheira dan Alex saling berpandang terheran heran mendengar percakapan dua pria tersebut. Seolah mereka menangkap kejanggalan di percakapan itu, terlalu mengurusi untuk ukuran pembicaraan pria politik.

"Menit terakhir. Adalah percakapan Emma dan Vegan, seperti bertengkar." Alex memutar rekaman di menit terakhir yaitu saat Vegan memaki Emma di ruang kerja Louis.

Setelah mendengarkan percakapan yang terekam, keduanya nampak berpemikiran sama. Sheira mengetuk ngetuk dagunya.

"Jika dilihat, Vegan memang labil dan sensitif jika bersama Emma." Alex berpendapat disetujui oleh Sheira.

"Benar,"

Kening Sheira mengernyit dalam sedang menebak nebak siapa dan mengapa percakapan dua pria itu seperti sangat peduli dengan Vegan dan Emma.

"Lex, kira kira siapa yang berbicara pada Mr. Louis itu ? Orang itu membahas obat, obat apa ? Apakah obat yang tidak terdaftar di kesehatan ? dan mengapa dia menanyakan tentang Vegan, kehidupan putri Mr. Louis." sejumlah pertanyaan berhasil mematik semangat juniornya.

Alex memutar white board yang sudah ia lukis beberapa benang merah dan pin beberapa foto tersangka maupun barang bukti. Ia mempresentasikan kepada Sheira dengan lugas dan dimengerti oleh Sheira sepenuhnya.

"Kedua orang ini tidak ada kaitannya jika berdasarkan percakapan mereka di rekaman. Yang pertama Becker tidak menahu tentang obat obatan yang kita maksud, dan sejak awal dia bersama Mayer tidak kemanapun saat rapat privat. Begitupun Mayer yang sering dinas ke luar negeri, sangat minim untuk mengasumsikan mereka pelakunya."

Sheira memangut mangut setuju, sejauh ini kedua orang itu tidak terlihat mencurigakan. Juga tidak ada barang bukti yang mengarahkan mereka. Hanya saja beberapa barang bukti mengarah ke Weber dan mencurigakan dari gerak geriknya yang dekat dengan keluarga Loius.

"Baiklah, kita bertemu yang lain saja sekarang di ruang pertemuan. Kamu jelaskan analisismu itu di depan mereka," titah Sheira berjalan mendahului Alex yang mengambil jas serta merapikan berkas berkas untuk presentasi.

Di ruang pertemuan sudah ada beberapa rekan Sheira yang sedang berdiskusi. Alex dan Sheira masuk ruangan membuat semuanya kembali ke tempat dengan tertib. Sheira memulai diskusi lagi namun kali ini Alex yang menjelaskan barang bukti rekaman tadi.

Semuanya terlihat berfikir kritis sembari membolak-balikan barang bukti di kertas. Tak jarang kening mereka mengernyit mencoba mencerna dan menerka reka adegan yang memungkinkan. Saat semua orang hening, Carlos mengangkat tangan berpendapat.

Last Mission (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang