"Bagi setiap orang rumah
merupakan tempat mereka bisa merasakan kenyamanan,berbeda dengan ku,justru rumahlah tempat yang. membuatku selalu menangis"Brakk
Gadis itu hanya mendengus kesal mendengar pertengkaran yang tengah terjadi di bawah sana. Ia memilih diam dan mengurung diri di dalam kamar.
Gadis dengan Surai berwarna coklat,dan Hoodie oversize coklat. Gadis itu berjalan ke arah balkon kamarnya,tidak lupa dengan susu pisang ditangannya.
Ia menatap kearah langit.
"Yak,aku memang berjalan dengan pria lain,apa maumu ,kau mau marah"teriak wanita paruh baya di bawah sana.
"Kau sudah gila,bagaimana bisa kau melakukan hal memalukan seperti ini,ala kau tak sadar bahwa kau sudah memiliki dua orang anak"bentak pria yang seumuran dengan wanita itu.
"Anak,apa aku salah dengar,aku hanya memiliki seorang putri,dan untuk anak itu aku menyesal telah melahirkan nya kedunia ini"ucap wanita itu.
"Rara,jaga ucapanmu,Mala lahir dari rahimmu,dia juga putrimu "teriak pria paru baya itu disertai pecahan vas.
"Tidak ,putriku hanya Keyra,dia anak pungut,dia bukan putriku,dia yang merusak segalanya, kehadirannya menghancurkan semua impianku"ucap Rara lantang .
Gadis itu meneteskan air matanya. Sudah setiap hari gadis itu mendengar pertengkaran papa dan mamanya . Namun,mengapa masih sesakit ini?,bukankah ia sudah terbiasa dengan sebutan anak pungut dan anak yang tak pernah diinginkan..
Gadis itu menyeka airmatanya,dan tersenyum menguatkan dirinya.
"Lo,kuat La,Lo pasti bisa jalanin semua ini. Anggap aja gak pernah terjadi apa-apa"gumam Mala .Gadis itu meneguk habis susu pisangnya dan kembali berjalan ke tempat tidurnya.
Baru ingin menutup matanya ,ia kembali teringat kata-kata mamanya tadi pagi .
"Anak kurang ajar ,jauh-jauh sana,karna kehadiranmu aku dan papamu jadi sering bertengkar,dan ingat satu hal jangan pernah panggil saya dengan sebutan mama,"ucap Rara .
Bayang-bayang itu masih menghantui pikiran Mala . Tapi malah selalu berusaha menepis setiap kata-kata menyakitkan yang setiap harinya ia dengar.
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan seorang pria paruh baya dengan kumis tipis dan senyum manis.
"Putri papa belum tidur ya"ucap Dion membelai rambut putrinya itu.
Mala hanya melirik sekilas ,
"Bentar lagi Lala tidur kok pah,oh iya pa,papa gak cape apa pulang kantor selalu berantem sama mama"ucap Mala
Dion hanya tersenyum miris,ia tau bahwa putrinya pasti sedih mendengar pertengkaran nya dan Rara tapi apa boleh buat,ini sudah keterlaluan bukan.
"Papa gak bakal cape sayang,sampai mama kamu sayang sama kamu papa pasti akan terus memarahinya"ucap Dion .
Mala hanya mengangguk,
"Yasudah papa,pergi dulu ya,papa masih ada urusan di kantor"ucap Dion mengecup kening putrinya,yang masih berumur 9 tahun itu.
.
.
.
.
.
."La,"
Merasa namanya terpanggil,ia langsung melirik ke belakang dan benar saja. Seperti biasa Sella dengan suara cempreng nya dan Dita dengan shallnya
"Apa"ucap Mala dingin.
"Gak parah la"ucap Dita
"Papah Dita "teriak Sella kencang. Untung saja Mala segera menutup telinga nya. Kalau tidak mungkin pendengaran nya akan rusak .
"Oh iya la,kita mau nanya nih,Lo udah balikan ya sama itu,iya itu"ucap Sella berusaha mengingat.
"Siapa sih"tanya Fikri yang baru muncul di tengah-tengah mereka.
"Si,ahk,intinya mantan Lo itu "ucap Sella .
"Lo udah punya mantan sell,sakit hati mas dengarnya,hiks....hiks....mending mas Fikri mati aja"ucap Fikri sedramatis mungkin.
"Sell,yang dibilang si Fika benar ya,kalo Lo udah punya gebetan"ucap Dita .
"Udah ya ditaku yang cantik,mending Lo bagusin tuh bandana Lo,udah mau copot tau"ucap Mala berusaha menahan tawanya.
"Seriusan deh la,gue nanya"ucap Sella .
Mala mental Sella sebentar.
Lalu menggeleng kepalanya, memberi isyarat tidak."Kirain iya,tapi si Keyra ganjen bangat ya jadi cewe"ucap Fika
"Wihh,sejak kapan Lo jadi cenayang"tanya Mala senang.
Fika hanya nyengir kuda . "Dah lah,lagian kan gue kan admin gosip sekolah"ucap Fika bahagia.
"Jadi admin gosip aja bangga"sahut Noel yang asik bermain game di ponselnya.
~TBC~
Tandai Typo
Salam hangat
~jodohnya Eunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGMA|on going|
Teen Fiction"Mala Clarissa Tamara Geraldine,gadis manis cantik,dengan hobi minum susu pisang,dibenci oleh ibu dan kakak kandungnya sendiri,awalnya masih ada pawang yang menjaganya. Tapi ia juga sadar kalau pawang itu juga akan roboh. Dan benar saja ayahnya yang...