"La,pulang bareng gak "ucap Fikri yang sudah berada di atas motornya.
"Iyalah,masa gue naik ojol,kalo udah ada ojol depan mata,gratis lagi"ucap Mala .
"Ya Tuhan,apa salah hambamu ini ,baik dihina,goblok katanya dipelihara,giliran jahat ditabok"ucap Fikri sedramatis mungkin.
"Udah buruan ntar keburu hujan,"ucap Mala .
"Iya iya mbak,"ucap Fikri .
Mereka menerobos jalanan yang sudah sepi ,pasalnya mereka sudah sore. Karna tadi sepulang sekolah Mala mampir ke toko buku bersama Fikri .
"La,gue cabut ya"ucap Fikri melambaikan tangannya.
Sementara Mala hanya mengangguk.
Mala membuka pintu rumahnya. Ia langsung berjalan menuju kamarnya. Baru saja ia melangkahkan kakinya ditangga ,
"Bagus ya,anak sialan ini udah pulang,dari mana aja kamu"ucap Rara sedikit membentak.
"Toko buku"ucap Mala dingin.
"Diam kamu,saya tau,kamu itu godain para laki laki diluar sana kan,dasar anak tak tau diri,"ucap Rara dengan nada tinggi.
Mala hanya melirik mamanya itu,lalu kembali berjalan.
"Siapa yang nyuruh kamu pergi,saya belum selesai bicara,"suara Rara semakin meninggi.
Mala pun kembali berjalan ke belakang.
"Ada apa lagi"ucap Mala berusaha sedingin mungkin .
Plak
"JALANG SIALAN,"maki Rara .
Mala hanya tersenyum sinis,
"Masih bisa senyum kamu ya,"
Plak....
Plak....
Plak...."Ingat saya tidak ingin ada seorang jalang dirumah say"ucap Rara
Bugh..
Sebelum meninggalkan Mala rar menendang bagian perut Mala ..
Mala hanya tersenyum kecil,bukan karna Mala tidak merasa sakit, Bahkan tamparan dan tendangan itu sangat menyakitkan,tapi Mala berusaha agar ia tidak terlihat menyedihkan di hadapan Keyra yang memandangnya kecil. Lalu gadis itu pergi begitu saja .
Mala berjalan kekamarnya dan menutup pintu kamar.
Ia menangis sejadi-jadinya didalam sana. Ia meringkuk di bawah tempat tidurnya. Perutnya terasa remuk, wajahnya panas dan hatinya tidak perlu ditanyakan lagi, hatinya jauh lebih sakit.
Jalang,bahkan ia tidak pernah melakukan hal selama ini. Selama ini ia selalu menjaga harga dirinya.
Mala berjalan lemah ke arah kamar mandi,ia membasuh wajahnya dan menatap wajahnya di cermin.
Menyedihkan. Itulah kata yang menggambarkan keadaannya. Memar di wajahnya dan luka pada sudut bibirnya.Tok..tok...yok...
"Masuk"ucap Mala dari dalam sana.
"Ini makan malam nona,dan ini bibi bawa air hangat untuk mengompres luka non"ucap ni Tina.
Mala hanya mengangguk.
"Sini bibi bersihin luka non Mala "ucap ni Tina lembut.
Tanpa penolakan ,Mala membiarkan pembatu itu membersihkan lukanya."Ahk..."rintis Mala.
"Maaf non,bibi gak sengaja"ucap bi Tina.
Mala hanya mengangguk saja.
"Udah bi,keluar aja sana,Mala pengen sendiri "ucap Mala .
Ting..
Mala menatap ponselnya.
Fikri
|Pria kacamata|La....
Iya Fik
Besok dijemput gak
Jam brapa
Di gang
Atau depan rumah
Gak usah Fik,
Besok gue naik ojol ajaSerius nih,.
Iya Fik.👌
Read.
"Tumben nih anak gak ngamuk, balasnya juga singkat amat . Biasanya juga ajak ngelud ni anak. Tapi gak papa deh,gue jadi bisa bangun agak siang " gumam Fikri .
Ia membuka kacamata bulatnya dan meletakkannya di atas nakas.
"Kak"teriak gadis berumur 12tahun yang berdiri di pintu kamar Fikri dengan senyumannya.
"Hmm"
"Tadi pagi Nia nemuin ulat si jalan"ucap Kania
"Trus"tanya Fikri .
"Ya Nia injak sampe tuh ulat mati "ucap Kania enteng.
"Gila Lo, makhluk ciptaan Tuhan aja Lo bunuh,dia itu juga makhluk hidup,dia butuh hidup,masa Lo bunuh. Gimana nanti sama anak-anak nya,pasti sedih kehilangan ibunya"ucap Fikri geram
"Tau ahk.... Kakak terlalu bodoh dijadiin kakak mending kakak beli otak aja sana"ucap Kania malas
"Emang bisa beli dimana"tanya Fikri
"Mungkin di shopeee....shopeee . .. shopeee .....di shopeee beli otak-tak-tak-tak di shopeee"
"Eh malah nyanyi,udah sana keluar dari kamar kakak"ucap Fikri mengusir adiknya itu.
"Jahat"ucap Kania
Tbc
Salam sehat
~pacarnya Haruto
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGMA|on going|
Teen Fiction"Mala Clarissa Tamara Geraldine,gadis manis cantik,dengan hobi minum susu pisang,dibenci oleh ibu dan kakak kandungnya sendiri,awalnya masih ada pawang yang menjaganya. Tapi ia juga sadar kalau pawang itu juga akan roboh. Dan benar saja ayahnya yang...