Sesuai perkataan Sakura semalam, semalam ia telah menghubungi teman-temannya sesuai keahlian di bidangnya masing-masing.
Sakura sendiri tidak menduga para temannya bersedia membantunya, bahkan salah satu temannya ada yang bersedia datang ke desa, tentunya di waktu libur mereka.
Sakura menghubungi temannya yang telah menjadi dokter spesialis mata, lalu seorang psikolog dan psikiater. Mereka semua memang memiliki hubungan yang baik dengan Sakura sejak Sakura berkuliah semester awal.
《SM》Beberapa hari telah berlalu, dalam beberapa hari ini tidak ada yang berubah dari rutinitas baru Sakura, Sakura masih rajin seperti hari pertama. Keadaan di Hospital masih stabil dan bahkan rencananya alat teknologi di Hospital akan ditambah oleh Sasuke, sebelum keputusan penambahan teknologi, Sakura dan Sasuke memang sempat berdiskusi. Sakura semakin memahami Sasuke, begitu juga sebaliknya. Mereka berdua sama-sama sangat terkoneksi dengan baik satu sama lain, walau terkadang Sakura dan Sasuke berbeda pendapat mengenai suatu hal.
Hari ini merupakan hari libur pertama bagi Sakura dan Shizune di desa Konoha, Sakura dan Shizune berencana untuk mengelilingi desa, mereka berdua belum merasa puas dan juga belum mengenal seluk beluk kondisi di desa Konoha.
Rencananya Shizune menjemput Sakura di rumah Sasuke, karena dari rumah Sasuke lebih dekat pemukiman.
"Sasuke, Sasuke!" seru Sakura memanggil-manggil Sasuke dari ruang tamu, sedari tadi Sakura belum bertemu Sasuke.
"Apa dia pergi? Tumben sekali, padahal ini masih pagi." Gumam Sakura dengan mengernyit kening heran, selama Sakura di rumah ini, baru kali ini Sasuke pagi-pagi tidak ada di rumah dan tidak mengucapkan apapun pada dirinya.
Akhirnya Sakura menyerah, ia mengedikkan bahunya lalu memilih keluar rumah dan menunggu Shizune datang bersama Kabuto di depan pagar rumah Sasuke.
Sakura memainkan ponselnya, ia membaca berita yang sedang populer.
"Sakura."
Mendengar namanya disebut, Sakura menoleh sembari mematikan ponselnya, ia tersenyum pada Shizune yang memanggilnya dan juga pada Kabuto.
"Maaf lama, tamu bulananku datang." Ujar Shizune menyesal.
Sebagai seorang wanita Sakura paham, senyuman Sakura tersinggung di bibirnya.
"Selamat pagi, Dokter Sakura." Sapa Kabuto pada Sakura.
Sakura mengangguk. "Selamat pagi juga, Kabuto-san. Tidak apa-apa, Senpai, aku pun tidak begitu lama menunggu." Balas Sakura pada keduanya.
"Kalau begitu kita mulai saja." Ucap Kabuto yang langsung dibalas anggukan oleh Sakura dan Shizune.
Mereka bertiga kemudian berjalan bersama.
"Kabuto-san, apa anda tahu Sasuke ke mana?" tanya Sakura dengan melirik Kabuto.
"Setahu saya Sasuke memang hari ini meninjau proses bendungan."
Mendengar jawaban Kabuto membuat Sakura kembali mengingat obrolan nya dengan Sasuke, bendungan memang sudah mulai di proses dari tiga hari yang lalu.
"Ah, ya, saya sendiri baru ingat, bisa tidak nanti Kabuto-san mengantar saya ke sana?"
Dari yang Sakura simpulkan, walaupun Sasuke memang tidak bisa melihat, tapi Sasuke sendiri ingin terus mengetahui proses berjalannya pembuatan bendungan.
"Eh, desa ini akan membuat bendungan?" tanya Shizune yang memang tidak mengetahui apapun mengenai desa.
"Iya, senpai." Jawab Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Married 《R》《PDF》✔
Fanfic《05》 End 21+ Perpindahan tempat tugas Sakura sebagai seorang dokter adalah awal dimana statusnya berubah menjadi istri dari pemuda desa dengan kondisi tuna netra. Sasuke, seorang pemuda tuna netra di Desa Konoha. Hidupnya sangat datar, tanpa semanga...