Sakura telah selesai memakai kembali kemeja miliknya dan rok. Sakura keluar dari kamar mandi, ia melihat Sasuke yang sudah berbaring memunggunginya.
Sakura menyimpan tas di samping ranjang, lalu ia menaiki ranjang dengan pelan agar Sasuke tidak terusik.
Sakura ikut berbaring memunggungi Sasuke dan ia mencoba memejamkan kedua matanya untuk tidur.
Setelah beberapa menit, Sakura tetap tidak dapat tidur, ia mengubah posisinya menghadap atap kamar. Kemudian ia kembali merubah posisinya menghadap Sasuke yang memunggungginya.
"Kenapa?"
'Sasuke ternyata belum tidur.' Batin Sakura.
"Belum mengantuk." Sahut Sakura.
"Jangan terlalu banyak bergerak." Sasuke mengingatkan Sakura, sedari Sakura masuk ke dalam toilet, Sasuke belum tertidur, bahkan sampai kaki Sakura mengenai pahanya. Sasuke paham Sakura pasti tidak sadar, tapi kaki Sakura langsung menyentuh kulit pahanya, bagaimanapun Sasuke pria normal yang punya libido.
"Maaf, kau risih, ya." Ucap Sakura pelan.
Sasuke membalikkan tubuhnya hingga menghadap Sakura yang seketika menahan napasnya.
"Aku tidak memakai pakaian dalam dan bertelanjang dada, kau tidak mau 'kan membangunkan sesuatu yang lain?" ucap Sasuke dengan nada datar miliknya.
Sakura menjadi tegang hingga tanpa sadar ia menggigit bibirnya. Tentu Sakura sangatlah mengerti maksud perkataan Sasuke, arah mata Sakura melirik ke bagian bawah Sasuke yang tertutup selimut, lalu Sakura menggeleng keras untuk menghilangkan pikiran kotornya.
"Ti-tidak, sungguh aku tidak sengaja ..., maaf." Ucap Sakura menyesal, Sakura memperhatikan wajah Sasuke, pria itu memejamkan kedua matanya seperti sedang tertidur. Wajah Sasuke terlihat lebih tenang dan santai, benar-benar tidak terlihat kekurangan dari pria itu Sasuke. Kepribadian Sasuke jauh lebih baik dari dirinya, cara Sasuke menghargai orang lain dan memikirkan mereka membuat Sakura sadar. Sakura mulai banyak belajar dari Sasuke, tentu ketampanan dan postur tubuh Sasuke menambah poin plus baginya.
"Hn," Sasuke membalas dengan gumaman.
Sakura masih memandang Sasuke, ia tiba-tiba memikirkan sesuatu.
"Sasuke ...," panggil Sakura.
"Hn,"
"Kau punya seseorang yang kau benci?" tanya Sakura, selama ini Sakura melihat banyak sekali orang yang merendahkan Sasuke, Sakura sendiri tidak pernah melihat Sasuke marah atau melihat Sasuke ingin merendahkan balik orang itu.
"Tidak." Sasuke membalas singkat, sebenarnya Sasuke merasa sedih sekarang, ia sangat ingin melihat wajah Sakura. Mereka saling berhadapan dalam posisi tidur, namun hanya ada bayangan samar Sakura di matanya yang tidak jelas.
'Andai aku bisa melihat, pasti aku tidak bisa berpaling dari wajahmu, Sakura.' Batin Sasuke. Sasuke pernah membayangkan seperti apa wajah Sakura, yang terbayang olehnya hanya raut wajah yang sering di tampilkan oleh ibunya dan kakaknya.
Sejujurnya sejak ia mengutarakan ingin mengakhiri hidup, ada secercah harapan di hatinya setelah mendengar perkataan Sakura. Sasuke sendiri tidak tahu darimana datangnya keinginan hidup itu. Setelah ayahnya meninggal, Sasuke memang berencana mengakhiri hidupnya, namun tiba-tiba Sakura datang masuk ke dalam hidupnya, membuatnya percaya bahwa ia bisa menjalani hidup lagi dan lagi.
Sasuke mulai merasa takut jika suatu saat Sakura menghilang dari kehidupannya, ia akui bahwa dirinya mulai bergantung pada Sakura. Hadirnya Sakura sejak awal sudah sejajar dengan posisi keluarganya di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Married 《R》《PDF》✔
Fanfic《05》 End 21+ Perpindahan tempat tugas Sakura sebagai seorang dokter adalah awal dimana statusnya berubah menjadi istri dari pemuda desa dengan kondisi tuna netra. Sasuke, seorang pemuda tuna netra di Desa Konoha. Hidupnya sangat datar, tanpa semanga...