"bisakah aku menjadi bintang ?,
tidak, aku tidak bisa bahkan
untuk menyinari diriku sendiri
saja aku tak mampu melakukannya"Angga putra krishnaya
Wanita paruh baya itu segera menghampiri sang dokter yang baru saja menangani gadis yang di tolongnya"Bagaimana keadaannya dok ?" Tanyanya khawatir
"Eemm..... Memang apa yang terjadi pada anak ibu ?" Ucap sang dokter balik bertanya
Wanita paruh baya itu terdiam beberapa saat bingung harus menjawab apa, jangankan mengetahui apa yang terjadi pada gadis itu siapa namanya saja ia tidak tahu
Sang dokter yang melihat gelagat wanita yang di hadapannya itu merasa tidak enak karna takut takut ia salah ucapan
"Bu" panggil sang dokter memegang pundak wanita itu lembut "ibu doakan saja ya semoga anak ibu segera siuman" hibur dokter itu dan dibalas anggukan oleh wanita itu
****Susana kota jakarta pada malam itu begitu indah banyak bintang-bintang yang bertebaran di langit. Nindya yang mulai lelah dengan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya memutuskan untuk berhenti sejenak memandangi cahaya bulan dan bintang dari jendela
"Dinda" ucapnya sambil memandangi bintang di langit "gw kangen sama Lo, Lo kemana si Din" monolognya
Di tempat lain pun terlihat seorang pria tampan memakai baju hitam dan celana pendek menatap kagum bintang-bintang yang bertaburan
"Hidup gw gak seindah Lo" monolognya dengan buliran-buliran air bening dari pelupuk matanya "bahkan buat nerangin hidup gw sendiri gw gak mampu" lanjutnya"Den" panggil seseorang dari balik pintu "den angga" panggilnya lagi
"Buka aja bi gak dikunci" ucap Angga setengah berteriak
Bi Iyem mrmbuka pintu kamar Angga. terlihatlah seorang lelaki yang tengah berdiri memunggunginya
"Den Angga mau makan malem ?" Tanya bi Iyem "makanannya udah siap den" lanjutnya
Angga menengokan kepalanya sambil tersenyum
"Bibi...." Ucap Angga sambil berjalan ke arah bi iyem " udah berapa kali Angga bilang, panggilnya Angga aja jangan pake den" ujar Angga lembut"Udah biasa den jadi susah" jawab Bu Iyem ragu
"Yaudah gimana bibi aja" balas Angga tersenyum "o iya bi, mama udah pulang belom ?" Tanya Angga
"Belom den" jawab bi Iyem. Angga terdiam sambil melihat ke luar jendela sejenak
"bi sini deh" ajak Angga sambil menarik tangan bi Iyem ke sofa yang bersebrangan dengan kasurnya. "Duduk bi" titah Angga sambil menepuk sofa empuk di sebelahnya pada bi Iyem yang tengah berdiri
"Aku mau tanya deh bi" ucap Angga setelah bi Iyem duduk di sebelahnya "mama kenapa ya benci banget sama aku" sambungnya dengan senyuman di wajahnya padahal ada rasa sakit pada hatinya setiap kali bercerita yang berhubungan dengan mamanya. Bukannya menjawab bi Iyem malah tertunduk seolah ragu untuk berkata
"bi......." Panggil Angga memperhatikan bi Iyem lekat
"Den, di dunia ini gak ada orang tua yang benci sama anaknya kalo misalkan nyonya benci sama Aden pastinya Aden gak bisa sekolah, gak bisa makan enak, gak bisa punya motor yang bagus" jelas Bu Iyem
"Maksud Angga kenapa mama gak pernah mau anggep Angga ini anaknya bi, Angga masih inget waktu Angga SD waktu itu ada rapat orang tua murid mama gak mau Dateng ke sekolah Angga bi, mama bilang Angga ini bukan anak mama" ucap Angga sambil memandang lurus "bahkan setiap ada rapat bibi kan yang selalu Dateng ke sekolah Angga" ucapnya lagi sambil tersenyum ke arah bi Iyem yang menangis karna mendengar ucapan yang Angga lontarkan "bi..... Tolong ya jelasin ke Angga biar Angga paham' mohon Angga sambil memegang erat tangan bi Iyem
jangan lupa buat votte dan comment ya guys
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA
RandomRODA KEHIDUPAN ITU BERPUTAR" Pepatah kata itu memang benar adanya, Tidak semua kebahagiaan itu bertahan lama begitu pula dengan kesengsaraan Adinda Nia Az-Zahra seorang gadis yang berstatuskan pelajar kelas 12 IPA 1 di SMA PELITA kehidupannya di p...