"Tolong, siapa saja tolong gw" suara itu berasal dari toilet wanita tadi
Bima segera keluar dari toilet berniat hendak kabur karna ketakutannya sudah tidak bisa ditoleransi, tapi suara wanita itu semakin kencang disertai dengan isakan yang dapat terdengar oleh Bima, Bima mengurungkan niatnya lalu ia mendekati pintu toilet wanita itu
"Ny.a..ai ke..en..n..n..apa ??, nyai gak..k.. pa...pa k..k..kan ??" Tanya Bima dengan gemetar
"Gw bukan nyai Woy, gw murid di sini, cepetan bukain pintunya, gw kekunci nih" sentak wanita itu sedikit sarkas
"Oke. Oke gw dobrak nih, Lo nya mundur takut ketiban pintu" ucap Bima masih dengan rasa takutnya
Bima mengeluarkan seluruh tenaganya berusaha mendobrak pintu namun nihil pintu itu tak goyah sedikit pun
"Lo tunggu disini aja jangan kemana-mana gw mau cari bantuan dulu" setelah mengucapkan itu Bima segera pergi ke kantin menemui keempat temannya
"Lama banget lu, ngapain Lo di toilet ?" Tanya Rian menatap Bima sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya
"Nyari dukun buat nyantet Lo, nanya lagi Lo, kan udah gw bilang gw mau boker" timpal Bima namun masih dengan wajah paniknya
"Lah, ntu muka ngapa, kaya baru liat setan aja Lo ?" Tanya Devan dengan wajah datar
"Bantuin gw yu, di kamar mandi ada orang ke konci" jelas Bima
"Yaelah, gitu doang kirain apa" ujar phandu tak peduli dan langsung diiyakan oleh Devan dan Rian
"Gila Lo," timpal Angga dingin pada ketiga sohibnya itu lalu berjalan cepat menuju toilet dan diikuti oleh Bima dari belakang
"Iya, gila Lo" ucap Devan menatap phandu mengikuti gaya berbicara Angga lalu berlari menyusul ke toilet
"Lah, kok pada pergi toh, iki sopo yang bayar ?" Tanya ibu kantin menatap Rian dan phandu
Mendengar itu phandu dan Rian segera berlari menyusul ketiga sohibnya
"HEH, IKI YANG BAYAR SOPO" teriak ibu kantin sambil memperhatikan mereka berlari
"JARWO BU....!!!!!" teriak phandu kencang
****Di toilet Angga dan Bima berusaha mendobrak pintu namun Devan hanya bersandar di dinding toilet tanpa berniat membantu mereka hingga akhirnya pintu toilet itu roboh, dari dalam toilet keluar seorang gadis cantik dengan rambut yang dikat setengah, Devan yang dari tadi hanya bersandar langsung menghampiri wanita cantik itu
"Kamu gak papa kan, ada yang luka gak, dari tadi aku khawatir banget tau takut kamu kenapa-napa, ya walau pun aku belum kenal kamu tapi entah mengapa perasaanku ini sangatlah khawatir pada dirimu" ucap Devan dramatis
"Giliran cewek cakep aja Lo so soan, tadi aja cuma bersandar tanpa ada niatan bantuin" celetuk Bima
"Eh kodok gw tuh bukan gak mau bantuin tapi Lo tau sendiri kan kalo tenaga gw tuh gede banget yang ada kalo gw bantuin bukan cuma pintunya yang ancur tapi nanti toilet nya juga ikut lebur" jawab Devan membela diri
"Makasih yah," ucap wanita itu sambil memandang ke arah Angga
"Iya sama-sama" balas Devan dengan pedenya
"Ngomongnya ke siapa, yang jawab siapa" sindir Bima
'iri bilang boss" timpal Devan tak mau kalah
"Woy lagi pada ngapain," dari kejauhan terlihat Rian dan Pandhu berjalan ke arah mereka
Melihat Pandhu dan Rian gadis itu izin untuk segera ke kelas karna dia takut dikira bolos oleh guru dan temannya
"Lo berdua sih kesini jadi kabur kan gebetan gw" keluh Devan
"Dih ngaku-ngaku" celetuk Angga yang dari tadi hanya diam saja, mereka sedikit kaget dengan ucapan Angga karna Angga terkenal pendiam jika membicarakan hal yang tidak terlalu penting
"Tumben lu respon biasanya kalo kagak penting-penting amat ntu mulut lu mingkem bae" ucap Bima serius
"Ini ada apaan sih, gua kagak ngarti dah" Pandhu menatap mereka dengan tatapan menyelidik namun pertanyaannya tidak digubris oleh mereka
"Lo kenal ga sama cewek tadi ?" Kali ini Devan yang bertanya namun Angga hanya tersenyum lalu berjalan meninggalkan mereka berempat yang menyimpan beribu pertanyaan
"Itu Angga temen kita kan ??" Tanya Devan
Hmmm kira-kira cewek itu ada hubungan apa ya sama Angga
Apa mereka sudah saling mengenal sebelumnya ??
Apa mereka ada hubungan spesial yang tidak diketahui publik ?? Hhe...
Nantikan jawabannya di part part berikutnya ya
Dan jangan lupa juga votte dan comment biar aku makin semangat ngehalunya hhe
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA
RandomRODA KEHIDUPAN ITU BERPUTAR" Pepatah kata itu memang benar adanya, Tidak semua kebahagiaan itu bertahan lama begitu pula dengan kesengsaraan Adinda Nia Az-Zahra seorang gadis yang berstatuskan pelajar kelas 12 IPA 1 di SMA PELITA kehidupannya di p...