3. Games Tonight

992 29 8
                                    

Suara musik diputar kuat sekali, Kevin mengamati sekitar mencoba mencari mangsa malam ini.

Taruhannya akan berakhir besok malam, namun Kevin sebenarnya benar-benar tidak berniat mengikuti games tersebut.

Bisa dipastikan Farhan si penjahat kelamin itu pemenangnya. Mengingat ada cukup bayar cewek yang sudah ia tiduri entah dengan bayaran atau gratisan.

Farhan sungguh meresahkan akhir-akhir ini.

Rio dan Farhan sudah melancarkan aksi mereka, yaitu berburu bertina yang akan mereka bawa bermain ke kandang buaya malam ini.

Kevin merinding sekali, membayangkan ia melepaskan keperjakaannya sekaligus membuang sperma pada wanita yang tidak ia kenal. Sungguh membuat delima.

Jujur Kevin takut mencoba sekali dan berujung kecanduan seperti Farhan yang begitu menggilai lubang surgawi wanita. Bahkan Farhan punya Sex toy yang ia beli secara online dan ia selundupkan di bawah tempat tidurnya.

Maaf jika aib Farhan harus terbongkar di hadapan pembaca.

Mata Kevin tertuju pada seorang gadis berkulit putih degan warna rambut kecoklatan. Dengan kaus longgar dipadukan celana jeans pendek serta sendal hotel benar-benar wajah baru di sini.

Apa dia tersesat? Melihat para wanita memakai gaun-gaun indah, gadis itu jelas salah tempat.

Langkah Kevin tanpa sadar mendekat pada gadis itu. Dengan wajah bingung, gadis itu menatap Kevin sebentar.

"Ada acara apa?" tanya gadis itu sambil menatap sekitar.

"Biasa malam minggu ada acara anak muda gitu," jawab Kevin tiba-tiba berubah jadi buaya darat.

"Oh, pantes rame banget."

"Mau gabung?" tanya Kevin. Namun gadis itu dengan cepat menolak.

"Nggak minat!" balasnya cuek.

Kevin mengikuti gadis cantik itu keluar dari ruangan night party.

"Kenapa ngikutin gue?!"

Pertanyaan itu menyentak Kevin. Benar juga, kenapa ia mengikuti gadis itu.

"Gue Kevin, lo siapa?" tanya Kevin sambil mengulurkan tangannya mengajak kenalan.

Gadis itu memandang Kevin sebentar, lalu menjulurkan tangannya. Membalas salam kenal Kevin.

"Gue Vyctoria."

***

Sera benar-benar tidak menyangka bahwa ada seorang cowok berwajah aktor tampan sibuk mengekorinya.

Bahkan, saat ini mereka berdua sedang menikmati nasi goreng pinggir jalan yang berada tidak jauh dari hotel tempat Sera menginap sementara.

Bahkan cowok bernama Kevin itu mengajaknya berkenalan, karena tidak begitu percaya dengan para buaya. Sera memilih untuk meminjam identitas Vyctoria.

"Lo tinggal di hotel?" Kevin bertanya sambil mengunyah kerupuknya.

"Just for one week." Sera menjawab jujur.

"Nasi gorengnya enak ya?"

"Hm, iya. Soalnya di New York susah cari makanan yang pas di lidah orang Indonesia."

Waktu bergulir begitu saja, Sera dan Kevin mengobrol tentang banyak hal hingga tidak ingat waktu. Sera pun berhasil menghabiskan nasi goreng sebanyak 2 piring, sementara Kevin 3 piring.

Seperti ada suatu koneksi membuat Sera merasa nyaman dan tenang bercerita apapun pada Kevin. Sera juga senang mendengar cerita Kevin, yang terdengar penuh kebohongan itu.

Mereka berdua beranjak meninggalkan warung nasi goreng. Sera dan Kevin kembali menuju hotel.

Sera ingin beristirahat, sementata Kevin ingin menjemput Farhan dan Rio pulang dari tempat tersebut.

Entah salah menginjak sesuatu, Sera yang berjalan tiba-tiba tergelincir. Beruntung dengan sigap pula Kevin bisa menahan tubuh Sera.

Sera kembali berdiri, ia dan Kevin malah berpandangan dengan canggung. Mereka menatap satu sama lain cukup lama, wajah mereka berdua pun mendekat perlahan-lahan.

Sentuhan bibir dari bibir itu membuat Sera memecamkan matanya. Darahnya berdesir hebat, dan jantungnya berpacu lebih cepat.

Ternyata seperti yang Vyctoria katakan, bahwa ciuman itu manis rasanya. Itu benar sekali, Sera bahkan tanpa sadar sangat menikmati ciuman pertama.

Bibir mereka menyatu perlahan namun pasti, Sera membuka sedikit mulutnya, mereka berdua beradu cium. Saling melumat bibir masing-masing, lidah mereka berduel dengan intens bersamaan dengan saliva yang bercampur jadi satu.

Sera mengalungkan tangannya di leher Kevin. Mendorong tubuhnya semakin dekat pada Kevin.

Ia semakin menutup rapat matanya saat sentuhan Kevin membelai wajahnya hingga perlahan turun ke lehernya.

Gadis cantik itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah ia sudah terlalu jauh, dan haruskah ia berhenti di sini sekarang juga?

Queen Sera & Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang