Pertemuan Kevin dan teman-temannya yang harusnya berkumpul di markas sepulang sekolah.
Harus dibatalkan karena Chika meminta Kevin untuk menemuinya, sekaligus ngedate berdua merayakan hari jadi mereka yang ke tiga bulan.
Tentunya patut dirayakan, bagi Kevin Chika satu-satunya pacar atau wanita yang ia pacari lebuh dari satu bulan lamanya.
Entah apa yang membuat Kevin betah dengan Chika dan memilih menjadikan gadis itu sebagai kekasihnya. Ia tidak begitu paham, semuanya terjadi dan berjalan begitu saja.
Tapi, Kevin menikmatinya.
Chika adalah gadis yang cantik, manis dan baik.
Memiliki hubungan dengan Chika terasa lebih nyata daripada hubungan-hubungan Kevin sebelumnya.
Setelah menghabiskan waktu ngadate bersama. Makan, jalan-jalan dan nonton bioskop.
Kevin yang tadinya hanya mengantarkan Chika pulang, malah terperangkap di dalam kediaman sang kekasih.
Chika sengaja mengundang Kevin, mengingat tidak ada satu orang pun di rumahnya. Kedua orangnya sedang dinas keluar negeri, sementara dua adik kembarnya dititipkan pada neneknya.
Chika yang tengah berbaring di tempat tidur, menoleh ke arah Kevij yang sedang duduk tenang dengan kaki selonjoran di sampingnya.
Kevin terlihat fokus main game diponselnya, sementara raut wajah Chika sudah mulai cemberut tidak mendapat perhatian dari sang kekasih.
Merasa diabaikan, motif jahat Chika muncul. Tangannya bergerak membelai lembut paha Kevin sambil memijatnya pelan.
Namun, Kevin tidak bergeming sesekali ia menepis pelan tangan Chika. Meminta agar tidak diganggu.
Chika tidak peduli. Tangannya kini sudah berada tepat di area lelaki milik Kevin. Chika mengusapnya pelan, mencoba membangunkan kejantanan Kevin yang berads di balik celana jeansnya.
Jujur, Chika penasaran seperti apa bentuk senjata Kevin?
Chika yang sebelumnya sudah pernah bercinta, tentu saja ingij merasakan disetubuhi kekasih tersayang dan tergantengnya ini.
"Chika!" tegur Kevin.
Chika menggeleng, enggan menerima penolakan dari Kevin. Ia yang menggoda Kevin, anehnya nalah dirinya yang terangsang hebat.
Chika yang tadinya berbaring, segera bangun dan duduk di paha Kevin. Sambil menggoyangkan pinggul dan pantatnya bersamaan, menekan kejantanan Kevin.
Tangan Chika berpegangan pada bahu Kevin. Rasanya tidak bebas karena celana jeans Kevin dan juga rok ketat yang ia kenakan.
Namun, Chika terus menerus menggesekan kepunyaan miliknya pada milik Kevin.
Chika tahu, Kevin enggan berhubujgan badan. Tapi melihat Kevin meremas besi ranjang membuat Chika tersenyum menang.
Tangan kanan Chika menarik leher Kevin, membenamkan wajah pria itu diantara dua payudaranya yang ditutupi kemeja crop top hitam yang ia kenakan.
Bibir Kevin bergerak melumat bibir lembut milik Chika, sementara kedua tangan Kevin bermain nakal meremas-remas benda kenyal dibalik pakaian yang Chika kenakan.
Kevin ingin.
Namun, ia enggan untuk bercinta atau mencumbu siapapun lagi.
Meskipun berat, sekuat tenaga ia mencoba menahan diri.
"Kamu yang dibawah jangan terlalu tegang. Kamu harus sabar dan bisa menahannya!" batin Kevin dapat mengontrol dirinya dengan baik.
Ia menarik bibirnya dari bibir Chika yang terlihat basah dan membengkak.
Kevin menggeser pelan tubuh Chika, hingga gadis itu tidak lagi duduk di atasnya.
"Chik, gue balik dulu."
"Vin," panggil Chika menahan lengan Kevin. "Apa lo balik karena tindakan gue tadi?"
Kevin menggeleng.
"Bukan, gue baru ingat ada sesuatu hal yang harus gue kerjakan malam ini."
***
Setibanya di rumah, Kevin langsung masuk ke dalam kamarnya. Membuka monitor komputernya, memakai ear phone lalu menyalakan tontonan rutinnya.
Baru beberapa menit durasi video di layar, Kevin sudah kepanasan. Ia menarik resleting celananya, mengeluarkan senjatanya dari balik celana.
Kevin meraih tisu lalu meletakan beberapa helai di dekatnya. Dengan gerakan cepat, Kevin mengocok juniornya sambil bersandar nikmat pada kursi game miliknya.
Mulut Kevin terbuka, tidak kuasa mengeluarkan desahan nikmat permainannya sendiri.
"Enak banget, isap gue bebe ..." racau Kevin dengan mata sayup-sayup hendak terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sera & Bad Boy
Teen Fiction(Dewasa 18+) Sera tidak ingin penyamarannya terbuka, bahwa ia adalah seorang Queen berwajah Nerd. Sementara Kevin adalah ciuman pertamanya, sekaligus pria asing yang telah bersama dengannya malam itu. 17 tahun, sialan! Sera kehilangan keperawananny...