Satu tahun kemudian ....
Sera turun dari dalam mobil milik bundanya, Eca.
"Ini yang kamu mau selama ini, kan? Selamat bersenang-senang dan semoga mendapatkan teman baru di sekolah ya, Nak."
Sera turun dari dalam mobil, mengecup pipi Eca kanan dan kiri. Sera berdiri seorang diri, melambaikan tangan ke arah mobil bundanya yang telah beranjak.
"Setelah satu tahun, dan akhirnya gue pindah sekolah juga." Sera berbicara pelan.
Benar sekali, selama satu tahun terakhir ini Sera terus menerus memohon pada kedua orangtuanya agar dipindahkan ke Jakarta.
Dan, ia berhasil mendapatkan keinginannya itu.
Sera punya waktu satu tahun di Jakarta, untuk menyelesaikan pendidikan SMA di tahun terakhirnya saja.
Sementara, setelahnya ia harus melanjutkan kuliah di luar negeri. Intinya, kembali pada sistem awal.
"Awal baru, untuk gue yang baru."
"And, I am just a new Sera that you'll never know."
***
Kelas XII IPA A sedang heboh sekali, berita kepindahan murid baru dari luar negeri membuat semua orang antusias.
"Katanya dari Amerika, kan?" Rio sedang bergosip dengan beberapa orang.
Sementara, seorang pria sedang duduk tenang membalik lembar tial lembar buku di tangannya.
Hanya mendengar sekilas dari orang-orang, Aiman sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi di ruangan ini.
Kehebohan lainnya telah menanti.
Suara langkah kaki terdengar, murid-murid bergegas kembali ke tempat duduk mereka semula.
Pandangan Aiman terangkat, ekor matanya bergerak membuntuti gadis yang berjalan di belakang Ibu Ivy, wali kelasnya.
"Serius dia dari Amerika?"
"Kok, nggak ada tampang-tampang bulenya sih?"
"Diam semuanya!" tegur Bu Ivy menenangkan kericuhan yang sedang terjadi.
Bu Ivy menatap sekitar, setelah merasa tenang dan murid-murid memperhatikan, wanita itu melanjutkan. "Hari ini kita kedatangan siswi baru yang akan bergabung dalam kelas kita, silahkan memperkenalkan diri."
Bu Ivy mempersilahkan gadis itu.
Gadis yang tengah menunduk itu, melebarkan pandangannya. Sedari tadi, ia hanya menatap keramik putih dan sepatunya.
"Selamat pagi dan hai semuanya, perkenalkan nama aku Sera Navo Aiputri Reno. Kalian boleh memanggil aku Sera, senang berkenalan dengan kalian semua."
Usai memperkenalkan diri, Sera dipersilahkan duduk. Menempati salah satu tempat duduk yang terletak di pojok ruangan dan terlihat cukup suram.
Tanpa banyak basa-basi, Sera mengambil posisinya.
Pelajaran pun dilanjutkan,kebetulan saat ini juga sedang pelajaran Bu Ivy.
Memandang seisi kelas, Sera hanya mencoret bukunya malas. Ia meraih ponselnya, menatap pantulan wajahnya di kamera ponselnya.
Sera tidak yakin dengan apa yang dilihatnya sekarang. Wajah bare face, dengan sedikit liptint dan kacamata bulat khas boboho.
Memberi image berbeda pada diri Sera sebelumnya.
"Apa penyamaran muka gue sempurna?"
Sera yang dulunya dijuluki Queen, terlah berkamuplase menjadi si murid pindahan Nerd yang tidak diacuhkan sama sekali.
***
"Expetasi lo ketinggian!" Fahran menyentil dahi Rio.
Sedari tadi, pria itu mengeluhkan murid baru di kelasnya. Ia merasa menyesal telah menaruh harapan tinggi pada gadis culun yang kabarnya pindahan dari Amerika itu.
"Keknya pindahan dari Prindapan deh, bukan Amerika." Rio memijit pelipisnya.
"Menurut lo kayak gimana, Ai. Sependapat lo sama, Rio?" tanya Kevin pada Aiman yang sejak tiba di markas mereka tidak melepaskan rubiknya sedetik pun.
"Ya, gue biasa aja. Entah pindahan dari Mars atau Amerika, gue nggak peduli-peduli amat." Aiman menjawab apa adanya.
"Gue jadi penasaran, yang mana sih orangnya." Kevin ikut bersuara.
"Perlu gue bawa dia ke lo, sekarang?" tanya Rio to the point.
Semua mata tertuju pada Kevin, menunggu jawaban pria itu.
"Jangan dulu, biar dia beradaptasi dulu --"
"KEVIN SAYANG!!" teriak seseorang dengan suara manis dan manjanya.
"Ya elah, bucin lo datang tuh ...." Rio menunjuk seorang gadis cantik yang sedang berlari kecil ke arah mereka.
Chika namanya.
Sekaligus pacar Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sera & Bad Boy
Teen Fiction(Dewasa 18+) Sera tidak ingin penyamarannya terbuka, bahwa ia adalah seorang Queen berwajah Nerd. Sementara Kevin adalah ciuman pertamanya, sekaligus pria asing yang telah bersama dengannya malam itu. 17 tahun, sialan! Sera kehilangan keperawananny...