Ciuman itu terjadi begitu cepat, Kevin tidak bisa menghindar sedikitpun. Sera menuntunnya cukup mahir.
Tidak! Kevin tidak tertarik dengan cewek cupu itu. Ia mendorong Sera hingga jatuh ke lantai. Dengan cepat, Kevin mengusap bibirmya kasar.
Matanya memandang jijik ke arah Sera.
"Lo udah gila?!" bentak Kevin marah. "Dasar murahan!"
Setelah mengucapkan kalimat kasat itu, Kevin langsung berlalu pergi.
Sera diam di tempatnya berdiri, memandang Kevin penuh minat. Menarik!
Tangan Sera bergerak meraba bibirnya, lalu tersenyum kecil.
"Lo enak banget Kevin, rasanya masih sama kayak dulu!"
•••
Beberapa hari kemudian.
Chika dan Indy masih merasa geram kurang ulah Sera yang kurang ajar. Ia menatap Sera yang selalu sendiri.
"Itu anak hebat juga nyamarnya!" kata Chika.
"Setuju. Gue bingung, kenapa dia harus pura-pura cupu?"
"Entahlah! Pokoknya gua benci sama dia!"
Chika masih dendam dengan kejadian di toilet tempo hari. Karena itu, ia menjadi ragu untuk mencelakai Sera lagi.
Setelah berbincang dengan Indy, Chika memutuskan bertemu Kevin. Ia selalu rindu dengan kekasihnya itu.
"Sayangggg!" teriak Chika manja.
Kevin hanya tersenyum, lalu memeluk Chika sebentar.
"Pacaran mulu, ini anak!" timpal Farhan cemburu. Hanya dirinya dan Aiman yang jomlo di antara teman-teman Kevin.
Namun, Aiman tidak kesepian. Berbeda dengan dirinya. Farhan selalu rindu belaian, terutama belaian janda kembang.
"Sirik aja lo, jomlo!" balas Kevin tepat sasaran.
Merasa diasingkan. Farhan menarik tangan Rio. "Ayo, kita cabut dari sini!"
Rio menepis Farhan kasar. "Ogah, lo kira gue homo, apa?!"
Mendengar hal itu, Kevin, Chika dan Aiman tertawa melihat tingkah dua sejoli itu.
•••
Di hari minggu.
Farhan dan mamanya datang ke rumah Dokter Eca, untuk berkunjung sekaligus silaturahmi setelah sekian lama.
Eca mempersilakan Farhan untuk naik ke lantai dua menemui Sera. Tanpa pikir panjang, dengan senandung kecil Farhan menuju kamar Sera.
Tidak ada ketukan atau permisi, Farhan langsung menerobos masuk.
Mata Farhan membulat begitupun dengan gadis cantik berkulit bersih yang tidak kalah kaget karena kehadiran Farhan di dalam kamarnya.
Sera mengeratkan handuk yang hampir merosot turun dari tubuhnya. Ia baru selesai mandi, rambutnya juga masih setengah kering. Handuk sedada hingga di atas paha itu mengekspos tubuh bersih, putih dan mulusnya.
"Jovan kamu kok bisa ada di sini?"
"Aku sama Mama berkunjung," balas Farhan, ia meneguk salivanya berat. Fokusnya tertuju pada tubuh seksi yang hanya ditutupi handuk itu.
Farhan bisa melihat dua gunung kembar yang berisi seolah ingin menyembul dari handuk yang Sera kenakan.
"Kamu keluar dulu, aku mau ganti baju!" usir Sera salah tingkah. Beruntung ia masih memakai handuk, jika ia bertelanjang bulat pasti akan malu sekali.
"Kalau aku lihat, boleh?" tanya Farhan spontan.
"Kamu bercanda, buruan keluar, Jovan!"
"Oke-oke."
Farhan berdiri di depan pintu kamar Sera yang tertutup, body goals Sera masih membuatnya berhalusinasi. Sera lebih seksi dari janda yang terakhir kali ia tiduri.
Farhan memunduk, menatap batang berharganya yang tampak tegang dan mengeras di balik celana.
"Gue jadi pengen ngentot sama Sera!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sera & Bad Boy
Teen Fiction(Dewasa 18+) Sera tidak ingin penyamarannya terbuka, bahwa ia adalah seorang Queen berwajah Nerd. Sementara Kevin adalah ciuman pertamanya, sekaligus pria asing yang telah bersama dengannya malam itu. 17 tahun, sialan! Sera kehilangan keperawananny...