"Serius, tuh anak temen SD lo?"
Farhan menengok ke arah Aiman. Tidak biasanya pria itu bertanya atau terlihat kepo terhadap suatu hal.
"Iya, dia temen SD gue. Dulu nyokap dia itu single parents, dia sering dititipin di rumah gue. Tapi, ada yang aneh, deh ---"
Farhan menatap tiga orang temannya, mereka nampak fokus mendengarkan celotehan Farhan. Hal yang menurutnya, langka sekali terjadi.
"Apa yang aneh?" tanya Rio.
"Waktu itu dia kakak kelas gue di SD, meskipun kita seumuran tapi dia masuk sekolah lebih dulu. Tapi, sekarang .. kita malah satu angkatan."
"Bukannya lo bilang, kalau lo lost kontak sama dia? Nah, mungkin pas itu dia pergi ke Amerika dan terlambat buat masuk sekolah lagi."
"Bisa jadi sih," kata Farhan membalas ucapan Kevin sebelumnya.
"Lo jujur aja deh, Han! Lo suka kan sama tuh anak?" cerca Rio memojokan. Fahran yang terkenal tidak bisa fokus ke satu cewek, nampak sudah menemukan tambatan hatinya.
Semua mata tertuju pada Fahran. Ingin mendengar jawaban dari bibir pria itu.
"Dulu pas SD ... mungkin gue bakalan suka. Karena dia cantik dan imut. Tapi, ngelihat perubahan signifikan banget dari dia, gue sih BIG NO, ya. Nggak tertarik!" akui Farhan apa adanya. Perasaan yang ia rasakan ini, tidak lebih dari hubungan teman lama yang masih ingin ia pertahankan dengan Sera.
"Sok ganteng lo!" sinis Aiman, ia meraih kunci motornya dan segera bangkit dari kursi. "Gue cabut duluan," pamitnya.
***
Aiman mengendarai motor sportnya, dengan jaket kulit yang kadang-kadang ia gunakan untuk menutupi seragam sekolahnya.
"Ojekin gue dong!"
"Fuck you! Suck your d*ck!!"
Dua kalimat itu sering kali datang dalam ingatannya. Terbesit begitu saja, tanpa pernah ia minta.
Setelah bertahun-tahun penasaran dengan gadis yang ia temui di kemacetan jalan beberapa tahun silam.
Kini, dapat dipastikan bahwa Aiman telah menemukannya.
Entah ia merindukan umpatan kasar gadis itu, atau karena paras cantiknya yang membuat Aiman jatuh cinta pada pandangan pertama.
Diantara kedua hal itu, ia tidak bisa menepis bahwa keduanya salah.
Namun, satu hal yang tidak Aiman mengerti. Kenapa ia harus bersembunyi dan berpura-pura menjadi orang lain.
Namun, kendati demikian. Aiman tidak mudah dikelabui, ia tidak tertipu. Ia masih mengingat jelas wajah penuh karisma yang cantik berseri itu, dan masih dapat ia kenali pada wajah bare face milik Sera yang berubah total.
"Sera ...."
"You're mine!"
***
Next? Later yaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Sera & Bad Boy
Teen Fiction(Dewasa 18+) Sera tidak ingin penyamarannya terbuka, bahwa ia adalah seorang Queen berwajah Nerd. Sementara Kevin adalah ciuman pertamanya, sekaligus pria asing yang telah bersama dengannya malam itu. 17 tahun, sialan! Sera kehilangan keperawananny...