6. Markas Lelaki

439 5 6
                                    

Suara desahan terdengar dari sebuah ruangan yang tertutup pintu.

"Lagi lagi tuh anak," kata Aiman sudah biasa. Ia menyambil posisi duduk lebih dulu di sofa.

Farhan dengan isengnya menghampiri ruangan itu dan mengetuknya.

"Jangan diganggu!" Kevin yang barusaja tiba menarik Fahran menjauh dari sana.

Mereka berdua duduk di dekat Aiman.

"Sayang, ini ...."

Chika menyodorkan satu bungkusan penuh berisi makanan yang ia beli dari mini market di depan jalan.

"Sudah gue bilang, lo jangan ke markas." Kevin buka suara.

Chika memasang wajah manyun dan sedihnya, ia mengambil posisi duduk di sebelah Kevin. Memeluk erat lelakinya itu.

"Masa Juli boleh, gue enggak?" Chika memasang wajah cemberut.

Satu kecupan singkat mendarat di bibir Chika. Kevin tersenyum simpel.

"Gemesin banget sih. Cewek gue ...."

Merespon kalimat Kevin, Chika mengaitkan tangannya pada leher Kevin. Berpindah posisi duduk di atas sang kekasih.

Mereka berdua berciuman intim di hadapan Aiman dan Farhan yang tengah menonton.

"Masuk kamar aja!" tegur seseorang alias Julia yang keluar dari dalam kamar lebih dulu.

Gadis bertubuh semok itu mencepol rambutnya, menoleh ke belakang. Menatal ke arah sang kekasih yang nampak berkeringat.

Rio menyusul, mengambil tempat duduk di sisi Juli yang sudah mengambil posisinya.

Ciuman panas Kevin dan Chika terhenti, dengan napas masih membara Chika menyandarkan kepalanya pada dada bidang Kevin.

"Nganu aja udah lo berdua, punya Kevin udah tegang banget itu." Rio menunjuk celana Kevin.

Chika hanya tertawa kecil menanggapi usulan gila sahabat pacarnya itu.

"Cewek itu dijaga bukan dirusak!" balas Kevin cepat.

Chika memandang Kevin takjub. Padahal, di dalam lubuk hati Chika yang terdalam ia tidak masalah jika Kevin menyetubuhinya.

Lagipula, Chika sudah terbiasa tidur melakukan hubungan badan dengan mantan-mantannya sebelumnya.

Namun, dengan Kevin.
Chika hanya perlu menunggu moment yang tepat, agar Kevin bersedia melakukan hal tersebut dengannya.

Sebenarnya, di awal-awal hubungan mereka. Chika pernah menawarkan diri. Namun, entah karena alasan apa Kevin menolak.

"Kevin nih, cemen kalau soal sex!" Fahran menyudutkan,lalu terkekeh gelo dengan Rio.

"Iya, ingat nggak dare kita tahun lalu? Nih, anak disuruh ngesex sama cewek malah kabur, pengecut banget hehe." Rio menambahkan.

Kejadian itu harus masuk sejarah dalam circle mereka.

Sebab, Rio hanyir dibunuh Juli setelah sang pacar mengetahui bahwa Rio berhasil tidur dengan anak kuliahan yang ia temui di hotel.

Sementara, Fahran malah tidur dengan janda anak satu.

Aiman tidak ikut bermain.

Sementara, Kevin?

Dia hanya pengecut yang tidak bisa melakukan darenya. Memilih kabur dan bersembunyi, karena tidak bisa mendapatkan satu gadis untuk bersetubuh denganny.

"Masa lalu itu," kata Kevin terpotong.

"Andai aja, pas waktu itu Kevin ketemu gue ... ya, lo nggak bakal bisa ngeledekin pacar gue kek gini!"

Dibalik percakapan itu, Aiman diam-diam memperhatikan Kevin dan wajah canggung pria itu.

Aiman masih curiga atas kejadian pagi hari saat Kevin bergegas kembali ke Markas setahun yang lalu.

Seolah-olah, Kevin punya sesuatu yang sengaja ia tutup-tutupi.

Queen Sera & Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang