.
.
.
.
.
"Apa aku--- bisa percaya padamu?"
Lirihan wanita Lewis itu terdengar jelas ditengah desau angin pagi yang menyejukan dibawah pepohonan rindang yang menanugi jalan setapak yang menjadi tempat dimana kedua insan itu menapak saat ini. Ji Changwook menatap serius wanita muda didepannya, menegaskan kesungguhan niatnya.
"Apa kau bersedia mencobanya bersamaku?" tanyanya dengan penuh ketegasan, untuk menunjukan bahwa tidak ada permainan apapun yang dimainkan disini. Dan bahwa dirinya dengan sunngguh, menginginkan wanita muda didepannya dengan segenap jiwa serta kewarasannya.
Dan langit yang biru, pepohonan hijau, serta burung yang berterbangan menjadi saksi pertemuan bibir pasangan berbeda usia itu. Tidak ada yang mengingat, siapa yang memulai. Yang Ji Changwook tahu, dia membutuhkan ciuman wanita itu seperti membutuhkan udara dan karna itu dia benar-benar tidak ragu untuk memperdalam ciuman itu seolah membutuhkannya untuk hidup. Dan Lisa hanya mengikuti instingnya untuk menemukan jawab atas pertanyaannya tadi, dalam ciumannya dengan pria matang didepannya. Mata pasangan pria dan wanita itu terpejam, mendalami hal yang tengah keduanya lakukan.
Ciuman ini murni dan mengikuti perasaan serta gejolak emosi keduanya, tidak seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Ji Changwook sangat ingin meyakinkan wanita muda itu, dan wanita muda itu tengah berusaha menemukan jawaban, atas apa yang paling diinginkannya dari pria didepannya.
Aktifitas intens kedua bibir itu berhenti, meski masih menempel satu sama lain untuk sesaat. Mata Ji Changwook perlahan terbuka, menatap dari dekat pahatan sempurna tangan Tuhan didepa matanya, sebelum menarik wajahnya untuk melepaskan bibirnya dan sebaliknya mempertemukan keningnya dengan milik wanita muda itu.
Lalisa membuka matanya perlahan, hingga bertemu tatap dengan kedua iris yang berjarak beberapa senti dari miliknya dan tengah menatapnya.
"Kau bisa mempercayaiku jika kau bersedia melakukannya," ujar pemilik iris hitam kelam itu. Lalisa mengangukan kepalanya, dan tanpa ragu menangkup wajah pria itu dengan kedua tangannya, dan kembali menarik paksa wajah pria itu, mendaratkan kecup mesra pada bibir pria itu untuk sekilas. Dan setelahnya berujar pelan, "Bantu aku melakukannya. Tapi ku mohon jangan membuatku kecewa" lirihnya. Tindakannya barusan, disertai kalimat yang melengkapinya, benar-benar menjadi kejutan bagi Ji Changwook yang sejujurnya masih terkejut dengan kecupan manis barusan, terlebih dengan sebuah kalimat yang---
Bolehkah Ji Changwook menerjemahkannya sebagai sebuah ijin untuk menembus ke dalam diri wanita muda itu?
Apapun itu, Ji Changwook tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan membuat wanita muda itu menunggu meski untuk sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON GOING]SECRETARY LEWIS (JI CHANGWOOK x LALISA x OH SEHUN)
Fiksi PenggemarLisa, wanita berusia 27 tahun yang bekerja sebagai sekertaris perusahaan milik Oh Sehun, seorang CEO perusahaan multinasional. Pekerjaan Lisa tidak hanya dikantor, tapi menyangkut hingga rumah dan urusan ranjangnya. Sesuatu terjadi, dan Lisa berali...