6 - Toxic

1.5K 316 71
                                    


  Day 6

 
  Kedua matanya menatap sayu pada layar laptop yang masih menayangkan sebuah film. Film bernuansa drama dengan sedikit taburan romansa.

  Entah mengapa akhiran ini, Sakusa lebih memilih untuk menonton film dengan genre yang menyimpang dari kegemarannya. Jika dulu ia menyukai genre action, kali ini ia lebih berfokus pada genre drama atau romance.

  Waktu saat ini menunjukkan pukul 6.15 pagi. Dan sedari tadi malam, ia tak sedikitpun mendapat istirahat cukup. Yang ia lakukan hanyalah marathon film-film yang menurutnya menarik.

  Dan juga, akhiran ini ia mendapati dirinya yang kesulitan untuk tidur. Ia menyangkal bahwa itu sebabkan oleh dirinya yang mungkin sedikit stress akhiran ini.

  Stress?

  Gara-gara apa?

  Cinta?

  Pfftt- memangnya pria yang satu ini pernah merasakan jatuh cinta? Tau arti cinta juga mungkin tidak.

  Pria dingin dan cuek seperti Sakusa ini memang tak bisa banyak diharapkan dalam urusan percintaan. Mencintai diri sendiri aja mungkin belum bisa-

  Jangan tertipu dengan wajah tampan nan rupawannya. Menempati hati sang pemuda bersifat dingin layaknya kutub selatan satu ini? Rasanya mustahil.

  Tapi..

  Jika ia tak mengerti mengenai dunia percintaan, mengapa ia menonton film bernuansa romance?

  Tingkah lakunya saja sudah menyerupai orang yang hatinya dipatahkan hingga berkeping-keping.

  Sakusa merubah porsi makannya. Lebih sedikit dari biasanya. Pola waktu tidurnya yang tak beraturan. Sejak kemarin, ia baru mendapat 3 jam untuk tidur. Selebihnya ia habiskan untuk menonton film.

  Untung saja film yang ditonton bukanlah Cloud Atlas. Jika iya, mungkin nasibnya bakal berakhir seperti pemuda dari cerita sebelah--

  Matanya sudah terlihat lelah. Namun ia paksakan untuk tetap terbuka demi menyaksikan yang ditampilkan pada layar laptopnya.

"Hoooamm.."

  Kesekian kalinya, ia menguap pertanda lelah.

  Cukup Sakusa, matikan laptopmu atau author banting!

  Saya tidak ingin cerita ini berakhir seperti fanfic sebelah yang dimana sang pemuda berakhir pada ranjang rumah sakit dengan status menderita FFI (Fatal Familia Insomnia).

  Setidaknya perhatikan kesehatanmu apapun yang terjadi.

°°°

  Akhirnya pada jam 6.50, Sakusa tak kuat menahan matanya untuk tetap terbuka. Dirinya sudah tak kuat menahan rasa lelah.

  Dan dirinya berakhir tertidur pada sofa tempat dimana ia biasa merebahkan badan dengan layar laptop yang masih menyala.

___________

Nampaknya bukan aku yang ditakdirkan untuk bahagia denganmu

𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣𝙖・゚✧| 𝙨𝙖𝙠𝙪𝙨𝙖 𝙠𝙞𝙮𝙤𝙤𝙢𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang