Day 12Sudah tidak dapat dipastikan sudah berapa lama wanita itu berjalan mondar-mandir disana. Dengan menggigit jari-jemarinya seraya bergumam khawatir.
Dari raut wajahnya saja sudah bisa ditebak ada sesuatu yang tidak beres.
Lantasnya, Natsu menanyakan dimana Shoyo. Namun [Name] sendiri belum melihatnya sedari pagi kemarin.
Karena itu, dia jadi khawatir. Ditambah lagi Shoyo yang tak menjawab panggilan serta pesan dari [Name].
Log panggilan pada ponselnya penuh dengan nama 'Shoyo'. Dari semua panggilan tersebut, tak ada satupun yang direspon oleh lelaki itu.
"Shoyo-chan... kau dimana.."
°°°
[Name] sudah mencoba menghubungi semua teman dari sang adik yang ia ketahui. Namun tidak ada hasilnya.
Terdengar suara knob pintu yang terbuka. Wanita itu melirik sekejap kearahnya seakan memasang ekspresi wajah khawatirnya.
"Aku sudah menghubungi beberapa temannya yang kuketahui, namun hasilnya nihil"
Sakusa yang diberitahu [Name] akan hal ini turut membantu menghubungi beberapa kontak yang mungkin mengenal Shoyo.
Sama saja tak membuahkan hasil.
"[Name].."
Pria dengan surai itam ikal itu mendekat kearah [Name] yang nampaknya sedang menahan tangis.
Air mata mulai mengaliri kedua pipi milik sang wanita. [Name] memang begitu lemah jika dikait-kaitkan dengan urusan keluarga seperti ini. Mengingat ialah yang bertanggung jawab atas adik-adiknya.
Dirasa dirinya sudah cukup lelah untuk berdiri terlalu lama sedari tadi, ia mendudukan dirinya diatas sofa.
Ini adalah kedua kalinya Sakusa menyaksikan wanita dihadapannya ini menangis. Yang pertama gara-gara ke egoisannya, lalu kali ini dikarenakan sang adik yang entah kemana.
Pria ini menjadi iba. Sungguh ia tak mau melihat seorang wanita menangis dihadapannya. Apalagi untuk [Name] yang kedua kalinya dihadapannya.
Namun dirinya terlalu kaku untuk hal ini. Saat ini, dirinya begitu bingung memikirkan apa yang seharusnya ia lakukan.
Tak lama, dikala hanya isakan tangis dari [Name] yang terdengar, masuklah seorang pria dan seorang gadis kedalam apartemen.
"Yo! Bagaimana? Udah dapet info?" tanya Bokuto dengan kondisi tubuh berkeringat serta nafas yang sedikit terengah-engah
Apakah Bokuto berlari untuk sampai kesini?
Bagus sekali, niatnya tidak main-main.
"Belum" - Sakusa
Sementara gadis disebelahnya, Natsu mendekat kearah [Name] memintanya untuk tenang.
"Nee-san sabar yaa.. Natsu juga khawatir sama Nii-chan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣𝙖・゚✧| 𝙨𝙖𝙠𝙪𝙨𝙖 𝙠𝙞𝙮𝙤𝙤𝙢𝙞
Fanfiction𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘤𝘰𝘷𝘪𝘥. ⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆ Covid 19, sebuah virus yang saat ini kian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Virus bahaya nan mematikan yang memaksakan segala macam kegiatan harus dibatasi. Cerita mengenai mereka yang me...