Langit mendung membentang luas. Sinar matahari tidak bisa memancar puas. Sejak tadi malam, hujan mengguyur Kota Tokyo dengan lumayan hebat.Syukurnya sejak subuh pagi tadi, hujannya kian mereda. Namun nampaknya, lagi-lagi hujan akan mengguyur deras.
Day 7
Sudah beberapa hari sejak Sakusa tidak pergi keluar. Dengan adanya hari ini, sudah 7 hari alias seminggu lamanya ia mengurung diri dari kerumunan.
So far so good.
Meskipun agak membosankan. Hingga ia kebingungan ingin melakukan apa untuk hari-hari kedepannya.
Akhiran ini ia sudah terlalu banyak menonton film. Sepertinya ia akan istirahat dari menonton film dulu untuk beberapa saat.
Ia juga tak ingin memaksakan diri.
Pekerjaannya sebagai atlet voli juga nampaknya akan kembali dalam waktu 7 hari lagi. Setelah karantina ini berakhir, ia akan kembali bertemu dengan banyak orang.
/Srruupp
Secangkir kopi susu hangat menemaninya pagi ini. Lumayan menghangatkan dikala cuaca mendung seperti ini.
Ngopi doang kagak ada tontonan? Mana seru.
Mau menyalakan TV tapi diurungkan gara-gara takut petir menyambar nantinya.
Maka itu, ia memilih untuk mendatangi spot favorit di apartemennya. Yaitu balkon.
Hujan belum turun, jadi aman.
Kota Tokyo tak pernah sepi. Selalu saja ramai. Buktinya disaat keadaan yang menggoda untuk rebahan seperti saat ini, lalu lintas masih disibukkan dengan kendaraan yang berlalu-lalang.
Maniknya kembali melirik sekitar. Dan pada akhirnya, pandangannya terhenti pada balkon sebelah yang sepi tak seperti biasanya.
Biasanya, gadis itu akan berada disana. Entah sekedar menyirami tanamannya atau mungkin sekedar memandang wilayah sekitar.
Tunggu-tunggu.
Apa Sakusa memikirkannya?
Ya tentu. Mengingat perlakuan tidak baiknya pada wanita itu kemarin, ia jadi merasa tidak enakan. Pikirannya hanya memikirkan sosok [Name] dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sial! Aku memang bodoh"
Tak ada gunanya menyesal saat ini.
Wanita disana sudah terlanjur tersakiti.
°°°
[Name]'s side
Semenjak kejadian itu, [Name] jadi kehilangan mood untuk melakukan apa-apa. Jelas dong, padahal niatnya untuk datang itu baik, eh malah ditolak mentah-mentah oleh Sakusa.
Kejadian itu terjadi kemarin pagi menjelang siang. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 10.45 pagi.
Artinya sudah hampir seharian [Name] mengurung diri didalam kamar. Kini ia berbalut selimut kesayangannya sembari men-scroll sosial media.
Tokk tokk
Pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Dan [Name] sudah tau siapa itu.
"Masuk saja, tidak dikunci" ujar [Name]
Yang disana menuruti perkataan [Name]. Ia membuka pintu perlahan dan bergerak menuju [Name] yang tengah berbaring berbalur selimut di ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣𝙖・゚✧| 𝙨𝙖𝙠𝙪𝙨𝙖 𝙠𝙞𝙮𝙤𝙤𝙢𝙞
Fanfiction𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘤𝘰𝘷𝘪𝘥. ⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆ Covid 19, sebuah virus yang saat ini kian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Virus bahaya nan mematikan yang memaksakan segala macam kegiatan harus dibatasi. Cerita mengenai mereka yang me...