Day 4Air shower yang mengalir, hingga membasahi lantai kamar mandi. Airnya tidak begitu deras, namun suara air yang mengalir hingga membasahi tubuh cukup terdengar jelas didalam apartemen Sakusa Kiyoomi yang sunyi dan sepi.
Begitu merasa cukup dengan aktivitas mandi paginya, ia memutar keran shower sehingga airnya berhenti mengalir. Tangannya meraih handuk putih bersih yang tak jauh tergantung disana.
Pria itu mengusap-usapkan handuk putih bersih tadi ke tubuhnya yang basah khas sehabis mandi. Handuk itu menyerap air yang tersisa ditubuh dengan baik.
Merasa cukup, pria itu meraih sikat gigi dan juga mouthwash pada kabinet kamar mandinya. Digosoknya gigi putih rapihnya dan tak lupa juga berkumur-kumur dengan mouthwash rasa mint favoritnya.
/Sehabis Berpakaian
Aroma kopi favoritnya diterima sopan melalui rongga hidungnya. Cangkir mug putih favorit digenggam dengan tangan kanan, sementara tangan kiri beserta jari-jarinya disibukkan dengan men-scroll sosial media.
Sesekali ia menyeruput kopi yang masih hangat disana. Terkadang juga ia melirik kearah luar melalui jendela kaca apartemennya.
Tak ada pemandangam istimewa.
Hanya gedung-gedung tinggi yang mencakar langit.
Merasa bosan, ia melangkahkan kakinya menuju tempat paling favorit dari seisi rumah. Yaitu, balkon.
Tentu saja ada alasan dibalik mengapa pria ini suka mengunjungi balkon. Entah itu hanya sekedar melihat pemandangan sekitar, ataupun merenung di kala sore hari disaat matahari membenamkan diri.
Penikmat senja.
Mau bagaimana lagi? Kebiasaan tak suka berinteraksi dari dirinya membuat hal demikian terkesan normal untuknya. Usianya pria ini sudah hampir mencapai 23 tahun, namun kebiasaan non-interaksi nya masih melekat pada dirinya.
Meooww~
Disaat dirinya tengah asyik hanyut dalam lamunannya, suara misterius entah darimana mengacau begitu saja.
Ia sedikit tersentak, lalu kedua manik hitamnya mencari si pelaku.
Tak ada siapapun disana, hanya ada seekor kucing pada balkon tentangga sebelah. Kucing manis itu bertengger di pagar balkon sembari menatap polos kearah pria yang sedari tadi hanyut dalam lamunan.
Sorot mata tajam dari kucing itu membuat pandangan pemuda itu tak teralihkan. Entah kagum atau apa, ekspresi datarnya Sakusa sulit dimengerti.
"Ash jangan disana! Nanti kau jatuh"
Kemudian suara wanita juga ikut mengacaukan sesi tatap-tatapan dengan kucing misterius itu.
Zrreettt..
Pintu balkon digeser terbuka. Menampakkan sosok wanita yang tak asing baginya menghampiri sobat kecil disana.
Ia langsung memeluk tubuh mungil dari kucing itu, dan mengelus pelan kepala mungil sang kucing.
"Hushh.. kau ini" usapnya pelan
Pemuda itu tak begitu mengerti dengan apa yang terjadi, namun ia begitu yakin dengan pertanyaannya kali ini.
"Kucingmu?"
Wanita disana mengarahkan pandangan pada pria itu dan menjawab "Ya, ini Ash kucing kecilku".
Jadi kucing itu punya nama, dan namanya Ash.
Jika diteliti dari namanya, nampaknya kucing itu bergender perempuan. Dari wajahnya saja sedikit berbeda dari kucing jantan pada umunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/255303222-288-k364049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙩𝙞𝙣𝙖・゚✧| 𝙨𝙖𝙠𝙪𝙨𝙖 𝙠𝙞𝙮𝙤𝙤𝙢𝙞
Fanfiction𝘨𝘢𝘳𝘢-𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘤𝘰𝘷𝘪𝘥. ⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆ Covid 19, sebuah virus yang saat ini kian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Virus bahaya nan mematikan yang memaksakan segala macam kegiatan harus dibatasi. Cerita mengenai mereka yang me...