Rania tergesa-gesa dan berlari menuju pusat informasi di bandara. Hisyam juga mulai ikut panik, tadi saat di dalam mobil kakaknya sudah menceritakan bahwa pesawat yang ditumpangi abi dan umi mereka jatuh ke samudra.
Rania tidak menghiraukan protesan orang-orang yang dia tabrak.Saat ini ia hanya ingin tau keadaan abi uminya, semoga saja mereka selamat. Tapi harapannya pupus, saat sampai di sana sudah ada Habibi yang menangis tak kalah histeris dari Rania tadi. Ia dan Hisyam maju dengan mata berkaca-kaca.
"Bang,abi sama umi selamat kan bang? " tanya Rania.
"Abi, umi gak papa kan bang? " Rania mengguncang bahu Habibi kencang sambil menangis histeris.
Hisyam menangis dalam diam, tangannya ia gunakan untuk memeluk kakak perempuannya itu memberikan ketenangan.
"Abi dan Umi tidak selamat....Ya Allah mereka....hiks" Habibi tercekat tak bisa melanjutkan kata-katanya.
"Abiiiii umiiii jangan pergi...Rania hiks...belum mau ditinggalkan abi umi....hiks.. abang hiks...abi umi hiks..." Rania terus meraung histeris.
"Syuuttt ikhlas kak, semua adalah ketentuan Allah, kakak harus ikhlas, Syam juga sedih tapi umi sama abi gak bakal suka kalau ditangisi, kita doakan mereka ya kak" Hisyam mengelus punggung Rania yang bergetar.Air matanya turun semakin deras.
"Daftar nama mereka masuk korban yang tidak selamat...besok jenazah abi dan umi akan diantar ke rumah setelah otopsi.Sekarang tim sar sedang mencari keseluruhan korban..ikhlaskan Ra, kita harus menerima dengan tabah..abang janji akan jaga kamu" Habibi ikut memeluk Rania yang masih sangat syok dan histeris, badannya bergetar menahan isak tangis pilu yang semakin pecah.
"Abii umii kenapa? kenapa kalian ninggalin Rania hiks" perlahan tubuh Rania melemah. Dia pingsan dipelukan kedua saudaranya.
"Kak kak bangun" panik Hisyam mendapati kakak perempuannya yang tak sadarkan diri.
"Kamu pulang Syam bawa Rania,Abang harus mengurus identitas untuk besok kepulangan jenazah abi dan umi.Abang juga akan mengabari seluruh keluarga" Habibi masih sedikit terisak tapi ia berusaha tegar untuk kedua adiknya.
"Baik bang, kami tunggu kabar selanjutnya dirumah." Hisyam membopong kakaknya ke mobil dan membawanya pulang agar Rania bisa istirahat.Ia sejujurnya juga ingin menangis tapi ia tak ingin membuat suasana menjadi lebih buruk.
Keesokan harinya tangis pilu seluruh keluarga menggema di kediaman keluarga syarief. Terutama Rania yang masih syok atas kejadian ini.Jenazah Ali dan Prilly sudah dibawa ke rumah duka dan seluruh keluarga sudah memastikan bahwa jenazah itu memang Ali dan Prilly.Kakek dan nenek Rania berusaha memeluk dan menenangkan cucunya yang hilang kendali, Rania kacau.Seluruh kerabat, teman dan saudara jauh mengucapkan bela sungkawa.Bahkan seluruh keluarga di Turki yang dikabari kejadian itu langsung datang hari ini.Pemakaman akan dilaksanakan pada sore hari menunggu keluarga berkumpul.
"Hiks abiii umii Rania mohon jangan bercanda hiks" Rania masih meracau tak jelas. Matanya sembab karena tak henti menangis.
"Hiks Ra sabar, jangan nangis Ra" Saina memeluk sahabatnya untuk menenangkan.
"Abi dan umi sudah ikhlas kita juga harus ikhlas, tenangkan dirimu Rania" Habibi mengusap bahu saudarinya lembut.
"Tapi mereka bilang mau pulang bang, tapi tapi Rania hiks...bukan pulang ke hadapan Allah yang Rania mau hiks abanggg kenapa umi sama abi pergi" sungguh melihat adiknya seperti ini Habibi hanya mampu menenangkannya dan memeluknya.Ia juga sedih dan semua orang juga sedih. Ia tak menyangka semua terjadi secepat ini. Abi dan umi kebanggaannya harus pergi secepat ini dan semendadak ini.Jika boleh meminta maka Habibi ingin menggantikannya, ia tak tega melihat Rania hancur seperti ini.
Jenazah Ali dan Prilly dimakamkan pukul tiga sore.seluruh keluarga mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya.setelah mendoakan almarhum semua orang kembali ke rumah masing-masing.
Rania saat ini tengah duduk termenung setelah mengantarkan abi dan uminya ke rumah barunya.Ia masih ingat malam itu mereka masih tertawa bersama Rania. Kemarin mereka masih mengobrol,dan bercanda tapi sekarang Rania hanya bisa memandangi foto mereka saja.
"Abi umi Rania kangen hiks" ia memeluk bingkai foto itu sambil menangis didalam kamarnya.semua orang saat ini tengah memebereskan sisa acara tadi termasuk Habibi dan Hisyam.
Tok tok tok..assalamu'alaikum
"Rania makan dulu yuk" Saina membuka pintu kamar Rania.Ia menatap sendu pada keadaan sahabatnya itu. Ia juga sangat mengenal Ali dan Prilly. Mereka orang yang baik dan juga ramah. Tapi Allah lebih sayang mereka.
"Ra jangan sedih, masih ada abang kamu,adik kamu, kakek, nenek dan aku, Allah sayang sama tante Prilly dan om Ali jadi jangan ditangisi terus, ikhlasin Ra" ucap Saina lembut.Ia mengusap air mata Rania dengan penuh perasaan.
"Saina hiks" Rania memeluk sahabatnya erat.
"Syuuttt sudah, makan yuk, nanti kamu sakit, dan jangan coba bilang kamu gak nafsu makan, udah tau aku mah" canda Saina.
"Hiks kamu mah, iya iya bawel" Rania sesegukan.
"Nah begitu, mau aku suapin? "tawarnya.
"Gak usah " balas Rania.
"Mereka pasti bahagia" gumam Saina sambil tersenyum manis.
Saina menemani Rania malam itu. Dan baru kembali ke rumah keesokan harinya.Seluruh keluarga juga pamit keesokan harinya. Dan hari ini hanya menyisakan Habibi, Rania dan Hisyam,tantenya Kaia, serta kakek neneknya.
Rania masih diam dan menatap kosong ke depan walau saat ini ada Habibi, Hisyam, Kaia,Resi dan Syarief.
Resi menghela nafasnya, "Rania sayang,gimana keputusan kamu nak?"
Kaia mengusap punggung keponakannya dengan sayang, membawa Rania dalam dekapannya.
"Rania akan laksanakan pernikahan ini, sesuai kemauan abi dan umi" ucapnya pelan.
Resi mengangguk,keputusan Rania sudah bulat tak bisa diubah.
"Baiklah ahad depan kakek akan mengurus semuanya,Kami akan tinggal disini sampai kamu menikah" ucap Syarief mengelus puncak kepala Rania yang masih berada didalam dekapan Kaia.
"Terima kasih kek,nek,aunty" Rania tersenyum tipis.
Guys satu part lagi tamat hiks,kalian jangan nangis y dipart ini besok kita pesta hehe.
Vote dan coment jangan lupa follow akun wp ku ya. typo tolong tandai biar nanti diperbaiki.
Semoga kalian pada sehat ya diera pandemi ini. Tetap enjoy dirumah aja sambil baca wp hehe.
Bye bye.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikrar Suci Untuk Puteri Kiyai ✔️[END]
Ficção GeralDalam proses revisi!!!yang ditandai (✔️) berarti sudah direfisi ya . . . Pesantren saksi bisu cinta bertemu dan ikrar suci saksi bisu cinta menyatu..... Serta pernikahan adalah saksi nyata sebuah kisah baru..... "Cinta adalah milik Allah, dan Allah...