Bertemu abi

933 52 0
                                    

"Nia sini deh umi mau kamu coba gamis nih cocok kayaknya" Prilly memang baru saja membeli gamis untuk putrinya yang sebentar lagi wisuda,ia tak mau putrinya itu memakai kebaya yang tipis apalagi bermodel model,tentu tak sesui syariat islam.

"Iya mi sebentar Rania lagi cari jilbab,umi tau gak mi?"

"Umi gak tau sayang,dicuci mungkin nanti umi carikan,nih coba dulu gamisnya,umi carikan jilbab kamu"

"Iya mi"

"Wahh bagus juga gamis pilihan umi,udah kaya ratu aja penampilanku" Rania memuji diri sambil tersenyum kearah cermin.

"Iya dong cantik kaya ratu,yang pakai aja cantik anaknya umi" tiba2 Prilly sudah berada dibelakang Rania dengan senyum manisnya.

"Hemm umi biasa aja mujinya,umi juga cantik,kan wajah umi sama kaya wajah Rania" ucap Rania.

"Iya sayang,nih jilbabnya sudah ketemu" sambil menyodorkan jilbab berwarna purple, warna itu adalah warna favorit Rania,entahlah disaat semua orang mengatakan tidak menyukai warna purple karena mereka pikir itu adalah warna janda, tapi bagi rania purple adalah warna terindah dan nyaman dipandang mata.

"Oh iya makasih ya umi,ini umi ketemu dimana?tadi Rania cari muter2 gak ketemu."

"Yakin udah cari?kamu kurang teliti kali,umi ketemu di lemari kamu paling tengah deket gamis ungu kamu."

"Masa sih umi,tadi Nia cari disitu gak ada."

"Kurang teliti aja,atau mungkin kamu lagi mikirin sesuatu jadi gak kelihatan kan?."terka Prilly.

"Hehe gak kok mi,mungkin karna kurang teliti aja soalnya Nia buru²."

"Yaudah cepat pakai jilbabnya trus ganti baju kita sarapan,abi sudah menunggu di bawah."

"Loh,abi saja?kak Habibi sama Hisyam kemana mi?"

"Kakak kamu sudah pergi pagi² katanya ada urusan,klo adik kamu hari ini ada ulangan jadi berangkat lebih awal,ya sudah ayok cepat nak, habis itu turun kasihan abi menunggu lama".

"Iya umiku sayang" ucapnya tersenyum.

"Oke umi turun dulu ya." Rania hanya mengangguk dan tersenyum.

"Loh mi,Rania mana? " tanya Ali

"Itu bi lagi ganti baju sebentar juga turun." Ali hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya.

"Subhahul khoir abi,umi." Sapa Rania.

"Juga sayang." ucap Ali

"Subhahul khoir juga sayang." ucap Prilly

"Gimana udah siap ke kampus?sarapan dulu ya abi tunggu di mobil,abi udah selesai." ucap Ali

"Na'am abi"

"Jangan lama² loh"

"Iya abi ganteng"Ali terkekeh pelan menanggapi putrinya yang sama persis seperti prilly tingkahnya.

"Ya sudah sarapannya dihabiskan,umi mau ke dalam dulu,kalau sudah langsung berangkat aja." ucap Prilly.

"Iya umi,cium tangan dulu. "

"Iya,hati² ya" ucap Prilly

"Siap umi,assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Rania kemudian mengakhiri sarapannya dan langsung bergegas keluar karena abinya sudah menunggu.

Tak butuh waktu lama untuk Rania sampai di kampus,Saina sahabatnya sudah menunggunya di halaman kampus.

"Hai Ra udah sampai?" ucap Saina.

"Assalamu'alaikum Sa,kebiasaan deh" Rania berdecak kesal sahabatnya ini kebiasaan memang.

"Hehe wa'alaikumussalam,maaf deh"

"Iya iya" mata Rania terfokus bukan pada Saina tapi pada pria di samping Saina.

"Loh Devan ya?kok disini?sama kamu Sa? " mata Rania menatap menyelidik ke arah sahabatnya itu.

"Eh jangan salah faham Ra aku tadi ketemu Devan di taman kampus jadi ya sekalian temenin aku nungguin kamu" ucap Saina menjelaskan.

"Ouh" Rania hanya ber 'oh' ria.

"Assalamu'alaikum" ucap Ali yang baru saja mendekat karena mendengar muda mudi di depannya mengobrol dan melupakan bahwa Ali belum pulang,haha mungkin Rania lupa,ya ampun Rania-Rania abinya dilupakan.

"Eh om Ali wa'alaikumussalam" balas Saina.

"Eh Dev kenalin itu ayahnya rania" ucap sania.

"Oh iya wa'alaikumussalam om,saya devan temannya rania sama sania" ucap devan memperkenalkan diri.

"Hem iyah,saya ali abinya rania".

" nia abi pulang dulu ya,jaga diri baik2 jangan dekat2 cowo bukan mahram"ucap ali.

"Em iya bi,pasti abi tenang aja,hati2 ya bi".

" iya sayang,sania,devan,abi pamit ya,assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumussalam," jawab mereka serempak.

"Eh ra kalo diliat liat nih ya emang bener apa kata kamu waktu itu,ada mirip miripnya gitu muka abi kamu sama devan".ucap sania masih memperhatikan mobil ali yang menjauh dari kampus.

" ih udah lah gak penting juga,yuk masuk kelas"

"Dih ra gk penting gimana sih kan penting juga siapa tau kembaran abi kamu"ucap sania.

" ish udah2 ngaco deh,udah yuk"

"Iya2 jan ditarik tarik juga"

"Itu abinya rania,calon abi mertua dong" (ucap ali tersenyum dalam hati)ini pertemuan pertamanya dengan abi rania,meskipun tak disambut indah,ia tau karena keluarga mereka sangat religius dan melarang adanya pergaulan bebas,jadi ia faham sikap abi rania padanya semata untuk menjaga sang putri.

"Pelan tapi pasti,aku akan dapatkan kamu lewat restu abi dan umimu" gumam devan.



Hai gaes maap lama gk up
Hehe maap juga baru up
Lagi sibuk soalnya jadi belum sempet next dan maaf kali ini part nya pendek,insyaa Allah nanti next lagi.
Jan lupa vote+coment ya

Salam Aisyah

Ikrar Suci Untuk Puteri Kiyai ✔️[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang