University Abu Bakar As Shidiq

836 45 3
                                    

"assalamu'alaikum,,,sainaaaaaaaaaaa"ucap rania heboh.

"wa'alaikumussalam"saina hanya menjawab tanpa melihat rania yang berseri seri itu.

"ih sa kok kamu gak liat muka aku sih,aku jelek ya,apa aku jerawatan,iya?tanya rania bertubi tubi memasang wajah cemberutnya.

saina meliriknya sekilas lalu kembali fokus pada buku didepannya.

"ih sa kok diem sih aku salah apa?tanyanya lagi.

saina menoleh dan kali ini menatap rania dengan dalam
"ra,...."ucap saina menggantung

"apa?"tanyanya penasaran.

"kamu ngomong apaan sih"ucap saina sambil melepas handset ditelinganya.

Rania melongo ia dibuat cengo oleh sahabatnya sendiri.Ternyata dia pakai handset pantas saja tidak dengar.
"saaaaaa,,,,,jadi dari tadi kamu gk denger aku ngomong"

"denger pas salam doang emang ngomong apaan si"ucapnya tanpa dosa tapi juga jujur.

"gak jadi"ucap rania datar.

"ih rania mah jangan marah nanti cantiknya pindah ke aku heheh"bujuk saina.

"ih saaa,,,au ah gelap"rania bersidekap dada.

"ra ini udah morning kok masih gelap sih?"ucapnya polos

rania mengelus dada sambil istighfar.
"ya Allah ampuni hambamu ini"

"emangnya kamu abis buat dosa ra kok istighfar"tanyanya lagi.

"iya abis ngobrol sama kamu harus banyak istighfar biar sabar"ucap rania lalu pergi keluar kelas menuju perpustakaan.

"ra tungguin ikut"

#perpustakaan Iqra Pustaka

"van buku ini yang kamu cari kan?nih"ucap salah satu sahabat devan.

"oh iya makasih fa"ucapnya pada kahfa sahabatnya.

"sama2 van aku cari buku lain dulu ya"

"okeh"

saat devan akan duduk dia tak sadar rania ada disampingnya.

"ra liat deh samping kamu ada cogan"ucap saina.

"ck,apasih sa jan ganggu deh,lagi mulai paham nih sama alur bukunya"balas rania tanpa menoleh sedikitpun.

"udah itu liat dulu"ucapnya lagi menolehkan kepala rania kesamping.

rania membeku seketika,laki2 itu yang pernah menabraknya,ya dia masih ingat.
"kamu...."ucap rania.

devan menoleh dan sama terkejutnya tapi kemudian seulas senyum terbit dibibirnya.
"eh rania,kita ketemu lagi"

"hem"

"apa kabar?"

"baik"balas rania

"tunggu2 kok jadi aku yang cengo gini,kalian kenal?"saina nimbrung sambil melirik mereka dengan tatapan intimidasi.

"dia yang pernah nambrak aku,devan"ucap rania.

"ouh"

"ya udah aku ke kelas dulu ya masih ada kelas"ucap rania berdiri.

"iya silahkan,semoga kita bertemu lagi"

"hem"

"Jadi dia sekolah disini juga,bukan kebetulan"ucap batin devan dan ia tersenyum karena gadis itu.

"ra kayanya dia suka deh sama kamu"ucap saina spontan,langkah rania pun terhenti karena ucapannya.

rania menoleh
"apa sih sa kenal juga baru,udah suka aja,zina hati itu sih kata abi sama umi"

"heleh kamu tu jaga jarak sama laki2 itu emang dari abi umi tapi soal zina mata,hati,pikiran itu dari Allah"ucap saina.

"iya2 saina sayang,kekelas yuk jgn bahas cowok takut ada setan nguntit"

"ih mana setan ra"saian celingukan sedangkan rania sudah mulai jalan ke kelas.

"dibelakangmu"ucapnya agak berteriak,spontan saina pun ikut berteriak dan lari menyusul rania.

"ra tungguin aku ikut,raaaaa"

"hahahha"tawa rania pecah seketika









HAI JUMPA LAGI
MAAP LAGI FOKUS UN JADI AKU JARANG UPDATE MOHON SABAR YA
TETAP VOTE AND KOMENT

SALAMKU
AISYAH

Ikrar Suci Untuk Puteri Kiyai ✔️[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang