Pukul 8 kurang 10 Senja sudah tiba dengan napas tersengal akibat terlalu memaksakan diri untuk berlari tadi. Omong omong Aska, ia tadi pamit untuk ikut membolos dengan kedua sahabatnya, Ben dan Killy.
Saat melihat bangku belakang yang merupakan meja Fajar, tampak meja itu sepi tidak ada pemilik bangku dan hanya berisi tas. Senja mengedikkan bahu acuh, toh ia sekarang sedang kesal dengan Fajar.
"Gue lupa seragam gue kan di Sasha ya?" Ujarnya yang ingat ketika seragam barunya dipinjam Sasha.
Senja segera keluar kelas untuk menghampiri Sasha dan sesekali menghirup udara segar di luar. Hahh sangat segar dan tidak membuatnya frustasi.
Saat matanya iseng melihat sekeliling, Senja menangkap sosok Fajar yang tampak kesulitan membawa tumpukan buku paket yang ia bawa. Sepertinya Fajar malu malu untuk meminta pertolongan, entahlah Senja juga tidak tau dan tidak ada urusan.
Saat ingin pergi ke kelas Sasha, tiba tiba saja sesuatu menyengatnya membuat kepalanya nyeri. Untung saja daerah yang ia langkahi dekat dengan kamar mandi, dengan segera ia masuk ke dalam kamat mandi untuk menghindari perhatian orang orang.
ZRATS
Senja melihat dari tempatnya sekarang, Fajar tengah membawa tumpukan buku buku tebal. Sesuatu entah apa itu seperti menyuruh matanya untuk melihat ke atas lantai 2.
Awalnya baik baik saja ia lihat, namun ia melihat dua sosok perempuan tengah asik bercanda dan salah satu orang itu bersender di pembatas membuat minuman yang ia pegang berada di luar pembatas.
Firasatnya kali ini mengatakan jika ada kejadian buruk dan Senja belum tau pasti apa itu.
Saat ia bersabar menunggu sekitar 2 menit barulah kejadian buruk akan terjadi. Dari bawah Fajar yang tidak tau jika dua orang tadi sedang bercanda tidak sengaja lewat tepat di bawah mereka, alhasil salah satu orang yang sedang tertawa reflek memukul bahu satu orang lagi itu membuat minumannya terjatuh akibat efek kejut yang ditimbulkan.
"BERHENTI DULU BEGOO!" Reflek Senja yang tau jika minuman itu akan jatuh namun apa daya ini hanyalah gambaran masa depan dan kesalnya, disini ia bersifat 'semu'
PLUNG
Ya, mau tidak mau Fajar kena imbasnya. Kini baku seragamnya basah tidak terkecuali buku buku paket yang dibawanya. Semua basah membuat Fajar membelalak terkejut.
Karena penasaran dengan buku yang sangat amat membuat Fajat terkejut, Senja segera menghampiri nya. Dan dilihatnya buku itu, adalah buku tugas yang baru saja dinilai dan diberi tugas ke Fajar untuk membaginya ke pemiliknya kembali.
"Mampus kan lo, kena batunya karena ninggalim gue kemaren. Gue ketawain lo dari dunia nyata!"
ZRATS
"Hahhh! Gila, udah lama kemampuan gue gak gue pake! Pantes aja pusing," Gumamnya yang sedang menormalkan kembali napasnya.
Mungkin kemampuan ini sangat membantunya namun efek samping setelah ia sengaja atau tidak sengaja memakainya pasti napasnya semakin tidak terkontrol. Daya kemampuan melihat masa depannya hanya berjarak beberapa jam.
Saat tersadar kembali ke dunia nyatanya, Senja segera berlari menghampiri Fajar yang jarak antara lumayan jauh dari kamar mandi. Ia melihat ke arah atas dan tepat waktu, mereka masih asik bercanda. Seperti perkiraanya, minuman itu akan jatuh dalam beberapa detik kedepan membuatnya harus mengerahkan semua keluarganya dalam berlari.
"Got it dude!" Ujarnya yang bangga terhadap dirinya sendiri karena sampai tepat waktu.
Dengan cepat dan tanpa izin pada sang pemilik punggung itu, Senja segera mendorong Fajar hingga terhuyung ke depan membuat buku buku itu berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUTAN LASHIT
Teen FictionSinopsis- Didalam kehampaan yang menyelimutinya, tak ada sesuatu yang dapat dicapai olehnya. Mereka hanya dapat melihat kekosongan hitam tidak berarti sedang menutup kedua matanya erat seakan akan enggan menunjukkan betapa indahnya dunia yang sedang...