Senja yang sudah berada di sekolah menangkap punggung yang sudah terlihat tidak asing baginya. Ya, ia memang berangkat sendiri karena ia perlu menangkan dirinya yang tiba tiba hilang kendali dibantu Faja, ia sengaja menyuruh Fajar duluan karena segan untuk meminta pertolongan. Baginya sudah cukup ia pernah menyusahkan Fajar dan ia mencoba untuk mengandalkan dirinya sendiri.
Senja tersenyum lebar dan hendak menghampiri dan mengejutkan Fajar dari belakang. Senja mengendap endap sambil terkikik pelan ketika membayangkan bagaimana reaksi terkejut Fajar, saat sudah berjarak lumayan dekat tangannya segera menepuk bahu Fajar.
"FA-"
"FAJAR! HAIIII, GUE DISINI!" Panggilan seseorang untuk Fajar membuat bibirnya kembali terkatup rapat dan juga tangannya yang ia tarik kembali cepat oleh Senja.
"Kenapa Chel?" Tanya Fajar yang berlari menjauhi Senja tanpa menyadari keberadaanya.
Senja mengulum bibirnya, mencoba seperti biasa saja. Melihat punggung Fajar yang menjauhinya membuat air matanya meneteskan air matanya tiba tiba, membuat Senja kebingungan dengan segera Senja menghapus kasar bulir air mata yang tersisa. Ia tidak merasa sakit atau cemburu, tapi kenapa ia merasakan sesuatu yang menyedihkan saat melihat Fajar yang seakan akan telah pergi darinya?
"Gue kenapa sih? Tiba tiba jadi gampang melow deh?!" Kesalnya kepada dirinya sendiri.
ZRATS
"Aku pergi dulu ya Senja! Sampaikan salam untuk anak kita,"
ZRATS
"KYAAAA!" Teriak histeris Senja yang menggeleng sangat cepat serta kedua tangan yang berada di samping kepala membuat semua orang di Koridor terlonjak kaget.
Dadanya kini mulai naik turun kembali, gambaran yang sangat singkat namun sangat membuat Senja bingung. Sepertinya ini bukan gambaran masa depan, ini....seperti kepingan masa lalunya karena namanya yang disebut oleh seorang yang laki yang akan meninggalkannya.
"ARGHHH!" Gertak Senja mengacak acak rambutnya yang semula sudah tersisir rapi kini kembali berantakan dan tidak berbentuk lagi.
Aska yang tidak sengaja lewat pun penasaran kenapa orang orang berkumpul membuat keramaian. Dengan langkah yang santai dengan tangan tersimpan di saku celana, ia menghampiri kerumunan itu.
"Misi orang ganteng mau lewat," Ujar Aska sambil meminggirkan orang orang dengan tangannya. Dengan alangkah terkejutnya ia dengan mata terbelalak yang melihat kondisi Senja sudah tergeletak lemas tanpa ada satupun yang ingin berinisiatif membantu.
"SENJAAA!" Teriak Aska memanggil Senja agar sadar, sampai sampai Fajar yang berada di jarak 500 m mendengar samar samar seseorang tengah memanggil Senja dengan nada khawatir?
"Kenapa Fa?" Tanya Michelle saat Fajar berhenti saat mereka sedang berkeliling sekolah untuk memudahkan Michelle mengingat letak letak ruang di sekolah ini.
Fajar yang masih ragu dengan suara itu hanya diam, "Tunggu sini Chel! Gue mau kesana dulu," Ujar Fajar tergesa gesa tanpa pamit membuat Michelle yang ingin bertanya 'kenapa' segera mengatupkan kembali bibirnya.
"Ca, sadar!" Ujar Aska sambil menggoyang goyangkan bahu Senja yang sudah lemas dan matanya yang setengah terbuka.
"Ka?" Panggil Senja saat samar samar melihat dan mendengar suara Aska.
"Bilang ke gue! Lo kenapa Caca?!" Sentak Aska membuat Senja tersenyum pahit.
"Gue hilang kendali lagi masa? Lemah ba-"
BUKK
Karena tidak bisa lagi menahan tubuhnya untuk selalu terjaga membuat Senja seketika pingsan tepat di pelukan Aska yang menangkapnya dengan sigap.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUTAN LASHIT
Teen FictionSinopsis- Didalam kehampaan yang menyelimutinya, tak ada sesuatu yang dapat dicapai olehnya. Mereka hanya dapat melihat kekosongan hitam tidak berarti sedang menutup kedua matanya erat seakan akan enggan menunjukkan betapa indahnya dunia yang sedang...