"Kalian sudah sah menjadi suami istri didepan tuhan. Silahkan mencium pasangan anda, " ucap pendeta. Jiwon memandang kekasih—ralat. Istrinya dengan senyuman termanis. Dia mendekatkan dirinya, kemudian mulai menyusuri bibir cherry milik Jian. Istrinya.
Dimitri merotasikan bola matanya malas sambil bertepuk tangan pelan bersama dengan keluarga inti mempelai. Dia merogoh saku jasnya mengambil ponselnya yang bergetar. Dia mengernyitkan alis.
Aera calling...
Dia menaikkan satu alisnya, kemudian melirik keadaan. Lalu undur diri tiba-tiba. Jiwon melirik Dimitri dengan ekor matanya sejenak, kemudian mengendikkan bahu. Mungkin dari Jeff. Dia lebih memilih memandangi wajah cantik Jian kemudian mengecup cepat bibir Jian kembali sampai mendapat sorakan jahil dari adik-adik Jian. Jiwon hanya mengulas senyum mengejek kepada adik-adiknya.
Dimitri menempelkan ponsel ke telinga kanannya. "Katakan, " ucapnya singkat. Dia meletakkan tangan kirinya ke saku tuksedonya. Netranya melirik taman bunga kecil di halaman gereja. Sejenak menghilangkan rasa kalutnya tentang dia.
"Aku menarik ucapanku. Kau bisa menempati rumahku malam ini. Aku tidak punya banyak waktu lagi. Itu saja. Bye." Aera —wanita pemilik rumah— menutup panggilan secara sepihak. Dimitri mengerjap beberapa kali sambil menatap ponselnya.
Dimitri menyeringai. Bukankah ini semakin baik? Seolah tuhan juga mendukung sepenuhnya. Dimitri menggigit pipi dalamnya kemudian mengangguk pelan. Berbalik, berniat kembali ke aula pernikahan.
"Kkamjagiya! " Dimitri melotot sambil memegangi dadanya. Untuk sejenak, napasnya tertahan beberapa saat sebelum dia menunduk sambil menghembuskan napas panjang. Dia menetralkan degup jantungnya yang sudah bertalu-talu. Memandang tajam si pelaku.
" Ada masalah? " tanya Jiwon. Dimitri menggeleng. Sepertinya dia harus sedikit berhati-hati dengan jantung lapuknya. Dia melirik kursi panjang di sebelahnya, kemudian mendaratkan pantatnya ke kursi besi itu. Jiwon mengikutinya dengan duduk di sebelahnya.
"Dengar, setelah ini kau akan langsung pindah ke rumah yang sudah kubeli tadi," ucap Dimitri. Jiwon membulat. Ya... Uang mempercepat waktu.
"Setelah ini?! Cepat sekali! " jawab Jiwon tidak percaya. Dimitri hanya berdeham sebagai jawabannya. Jiwon menatap langit-langit gereja dengan tidak percaya. Bagaimana seseorang bisa mencari rumah dengan waktu sesingkat ini? Dia jadi curiga dengan pemilik rumah.
"Kuharap, kau melakukan tugasmu dengan baik. Aku berharap sepenuhnya kepadamu. Aku percaya kepadamu," ucap Dimitri sambil menepuk bahu Jiwon keras. Jiwon hanya mengangguk mantap sebagai jawaban.
"Aku akan mengirim alamat rumah. Aku tidak bisa mengantarmu," ucap Dimitri. "Kau bisa mengandalkan otak mapsku, " ucap Jiwon percaya diri. Dimitri hanya merotasikan bola matanya malas.
.
.
.
."Sudah kubilang, jangan datang! " marah pria itu kemudian membanting sebuah vas bunga yang berada di dekatnya. Wanita itu memejamkan matanya takut sambil menahan teriakan histeris. Memberanikan diri untuk menatap pria yang berang di depannya.
"Apa yang harus kulakukan?! Coba katakan! Aku merindukanmu! Dan itu tidak baik-baik saja! " ucap wanita itu kemudian mulai melafalkan vokal teriakannya. Dirinya menjadi gila hanya karena merindukan pria pemarah yang ada di depannya.
"Dengar... Dia sudah pergi, k–kau bisa bersamaku selamanya. Ayo kita menikah! " ujar wanita itu aambil memegang tangan pria itu. Dia menepisnya dengan keras.
"Bukankah kita sudah menandatangani perjanjian sebelumnya? Status kita hanya berubah menjadi suami istri. Tapi, bukankah hati tidak bisa dipaksakan? Kau mengerti'kan? Sayang? " ucap pria itu. Wanita itu tersenyum miring.
Dan? Bodohnya dia malah jatuh sedalamnya kepada pria pemarah itu.
"Kau bisa pergi, istriku, " bisiknya lalu mengulas senyuman angkuh.
"Sudah kuduga."
Kepada Jiwon... Nggak bole gitu ya 😭. Iya... Yang pengantin baru mah bedaa 😃.
Moga kalian suka 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Days My Lady
FanfictionGrizella Jane. Ya, atau yang kebih dikenal dengan sebutan Lady Jane. Siapa yang belum kenal dengan wanita itu? Sudah tersohor berkat beberapa julukannya. Seperti, Beauty Devil, Pretty Gangster, Lady Poison, Ratu Dunia Gelap dan Medusa. Pertama kali...