19.

20.9K 1.6K 115
                                    

Vomeeeeeent.

Author Pov.

Kedua manusia hina itu langsung turun dan mencari benda untuk menutupi tubuh mereka. Dengan emosinya Calila menampar keduanya.

"Kalian gila!? Gapunya otak!! Binatang tau gak!!" maki Calila emosi, napasnya tak teratur dan lagi yang membuatnya emosi adalah.

Seseorang yang diikat di ujung ruangan dengan bibir disumpel kain dan tangan yang dirantai. Sungguh tak berperikemanusiaan.

Calila berbalik dan segera menatap tajam pada Dokter tadi "Aku akan menuntut Rumah sakit ini!!" ancamnya tidak main-main.

"Dengarkan kami dulu-"

"HALAH BACOT!! KELUAR KALIAN!!" amuk Calila marah, kedua orang itu keluar dengan keadaan malu yang membumbung tinggi. Begitu juga dengan Dokter tadi.

"Kau!" Seru Calila yang bertujuan pada Dokter tadi.

"Ya..Nyonya?"

"Kau disini, dan ceritakan sejaka kapan ini berlangsung!!"

Dokter tadi mengangguk cepat, itu masih lebih baik daripasa Titel Dokternya dicabut. Calila segera mendekati seseorang yang terikat diujung sana.

Celananya sudah basah, dia juga menangis karena ketakutan "Hey Zibi sayang, kamu tenang ya" bisik Calila lembut sembari melepaskan ikatan di mulut Zibi.

"Hiks..huhuuuuuuu Mommyyy..hiks...huaaaaaaa mommyyyy" tangisnya langsung pecah. Dia meronta ingin memeluk Calila tapi tangannya masih terikat.

Sejak masuk ke RSj, dia selalu memanggil Calila dengan panggilan Mommy. Dia akan menjerit histeris saat nama Calila di sebutkan, dua orang tadi adalah perawat yang menjaga Zibi.

Kenapa mereka dengan beraninya main jungkat-jungkit di kamar Zibi, sungguh tidak bermoral!. Setelah melepaskan ikatan di tangan Zibi, kini Calila segera menahan tubuh Zibi yang hendak memeluknya.

Membuat Zibi menatapnya bingung sekaligus lugu "M-mommy..hiks..kenapa..hiks.." lirihnya sedih, kedua alisnya sedikit menukik.

Calila menggeleng, dia menarik tangan Zibi untuk berdiri "Gamau peluk kalau Bi belum ganti celana, ayo ganti sekarang" ucap Calila lembut.

Zibi merengut, tapi dia menurut. Perlahan dia berdiri dan berjalan mengikuti langkah Calila. Tatapannya sedikit beradu dengan tatapan Dokter tadi.

Lalu dengan cepat dia membuang wajahnya, senyum bahagia tercipta di wajah Zibi. "Mommy bawain es krim, kamu mau?" tanya Calila lembut.

Zibi mengangguk semangat "Mau!" jawabnya.

Selagi menunggu pasutri itu di kamar mandi, Dokter tadi tengah bimbang. "Huhuuu karirku di ambang kehancuran!!" gumamnya gelisah.

Hancur tentu saja, sebentar lagi dia akan meluntang-lantung.






































Tbc.

Hahahaha ya ampun,hahahah aku ngakak banget bacain komen kalian. Padahal yang main kuda-kudaan bukan si Zibi 😂😭.

Masya Allah kalian😂💕. Masih mau sad end nih😂.

My Manja Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang