Su-ho ,yang menyukai sahabat baik nya sendiri. Hingga ia tak mampu mengungkapkan cintanya dalam waktu yang sangat lama. Mampukah Su-ho menyatakan cintanya ?
Bel tanda berakhirnya sekolah berbunyi. Seojun yang masih menemani Su-ho di ruang UKS membangunkan nya untuk segera berkemas dan pulang "Su-ho.. bangun.. jam sekolah sudah berakhir.. berkemaslah lalu pulang.. " kata Seojun "aku akan menyusul ke rumah mu nanti.." sambung Seojun.
Su-ho bangkit perlahan dari tidurnya di bantu oleh Seojun. Kepalanya masih sedikit pusing "kau kembali lah dulu ke kelas Seojun.. aku akan langsung pulang setelah ini.." jawab Su-ho. "Apa tidak apa jika ku tinggal sendiri sekarang? Aku akan segera bergegas merapikan tas dan langsung menuju rumahmu.." kata Seojun. Seojun sangat mengkhawatirkan Su-ho saat ini. "Tidak apa.. aku sudah agak mendingan.. ayo cepat kembalilah.." jawab Su-ho. "Baiklah.. sampai ketemu di rumah Su-ho.." Seojun bangkit dari duduknya dan pergi menuju kelas. Sebelum pergi Seojun terlebih dulu mengecup kening Su-ho.
Di kelas...
"Seojun ,apa kau bisa mengantarku pulang?" Tanya Ga Young. "Tidak ,aku ada janji dengan kedua orang tuaku.. mianhae aku harus segera pergi.. aku tidak mau orang tuaku terlalu lama menungguku.." jawab Seojun beralasan. "Ishhh ,ada apa sih dengannya.. selalu saja ada alasan untuk menolakku.." gumam Ga Young kesal. "Jika tau dia menolakmu ,harusnya kau sadar diri dan menjauh.. apa kau tidak tau malu.." kata Jin-young sarkas. Ga Young emosi mendengar ucapan Jin-young "kenapa kau selalu mencampuri urusanku dan Seojun!!" Bentak Ga Young lalu meninggalkan Jin-young. "Tentu saja aku harus ikut campur.. karna kau akan merusak kebahagiaan kedua sahabatku jika terus mengejar Seojun.." batin Jin-young.
Su-ho sudah memasukki mobilnya dan menuju ke rumahnya. Tapi dia sudah tidak tahan lagi ,perutnya sangat melilit dan perih. Kepalanya juga semakin berputar putar. Akhirnya Su-ho pingsan di dalam mobil. Supir yang terkejut mengetahui Su-ho pingsan langsung membawanya ke rumah sakit.
Rumah Su-ho...
Seojun memarkirkan motornya di halaman rumah Su-ho. Saat hendak masuk ,seorang pelayan di rumah Su-ho memberi tau bahwa Su-ho dilarikan ke rumah sakit karena pingsan di mobil. Seojun sangat terkejut dan buru buru menuju ke rumah sakit tempat Su-ho di rawat.
Su-ho tengah berbaring di hospital bed. Ibunya sudah berada disana. Supir Su-ho yang memberi tahu ibunya jika Su-ho di rawat. "Kau sudah bangun nak.." kata Ji-hyun. Su-ho mengangguk. "Bagian mana yang sakit Su-ho? Kau mengalami tifus ..." Ucap Ji-hyun. " Aku sudah tidak apa eomma.. jangan terlalu khawatir.. kembalilah ke perusahaan.. kau sudah terlalu lama meninggalkannya.." jawab Su-ho.
Seojun sudah sampai di rumah sakit ,dia langsung menuju ke ruang rawat Su-ho. Sewaktu di rumah Su-ho ,pelayan Su-ho memberi tau di ruangan mana Su-ho di rawat. Sehingga memudahkan Seojun untuk langsung menemui Su-ho.
Seojun berlari melewati lorong rumah sakit tersebut. Saat akan masuk ke ruangan Su-ho ,Seojun bertemu dengan Ji-hyun yang akan meninggalkan ruang rawat Su-ho "ohh Seojun.. kebetulan kamu ada disini.. tolong temani Su-ho.. eomma ada rapat yang sangat penting dan tidak bisa ditunda.. apa kau tidak keberatan.." ucap Ji-hyun. "Tentu saja tidak eo-eomma.." jawab Seojun ragu. Dia belum terbiasa memanggil Ji-hyun dengan sebutan eomma. "Bagus.. baiklah eomma pergi sekarang yaa.." kata Ji-hyun sambil mengelus kepala Seojun. Setelah itu Ji-hyun pergi meninggalkan ruang rawat Su-ho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Su-ho tersenyum ke arah Seojun ketika Seojun memasukki ruang rawat miliknya. Seojun pun membalas senyumannya "apa kau baik baik saja ?" Tanya Seojun. Seojun memegang tangan Su-ho "kenapa kau tidak bilang kalau rasanya sangat sakit hingga kau harus di rawat disini Su-ho.. cobalah untuk mengungkapkan apa yang kau rasakan mulai sekarang.. " kata Seojun "kau sudah memilikki ku.. jadi ,critakan dan berkeluh kesahlah padaku Su-ho.. aku akan mendengarkan mu.." sambung Seojun.
Su-ho tersenyum. Hatinya menghangat dengan perkataan Seojun.. Su-ho tidak tau jika Seojun memilikki sisi romantis seperti ini. "Aku tidak apa Seojun.. aku hanya terlalu senang akhirnya kita bisa bersama.. jadi aku lupa merawat diriku.. " jawab Su-ho.
Seojun mengelus wajah Su-ho "lihatlah ,bibirmu sangat pucat seperti mayat Su-ho.. aku tau agar bibirmu kembali memerah.. apa kau mau tau caranya Su-ho?" Ujar Seojun. "Apa benar sepucat itu? Aku mau.. bagaimana caranya Seojun? " Jawab Su-ho polos.
"Begini caranya ..." Seojun lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Su-ho. Seojun meraih dagu Su-ho ,mengikis jarak antara bibir mereka.
Seojun mengecup bibir Su-ho ,lalu dilanjutkan dengan melumatnya perlahan. Setelah cukup lama melumat bibir Su-ho ,Seojun menyesap bergantian bibir atas dan bawah Su-ho. Seojun melakukannya cukup lama. Tangannya menyentuh wajah Su-ho membelainya dengan lembut.
Su-ho yang sudah hampir kehabisan nafas menepuk bahu Seojun. Seojun menghentikan ciuman mereka "lihatlah.. sekarang bibirmu sudah merah.." kata Seojun. Su-ho tersenyum malu karna kelakuan Seojun. Kemudian mereka berdua sama sama tertawa.
Seojun menunggu Su-ho dengan penuh perhatian. Seojun selalu duduk di kursi sebelah ranjang Su-ho.
Su-ho pun mulai bosan dengan aktifitas berbaring nya. Dia meminta tolong Seojun untuk membantunya duduk "Seojun ,tolong bantu aku duduk.. kepala ku akan terus pusing jika berbaring terlalu lama.." kata Su-ho. Seojun dengan cepat mendudukan Su-ho.
Su-ho meraih ponsel dan memainkannya karna bosan. Di depan nya Seojun tengah mengamati setiap gerakkan yang dilakukan oleh Su-ho. Seojun heran ,mengapa orang sesempurna Su-ho bisa sangat mencintai dan menyukainya. "Bukankah aku beruntung.." batin Seojun sambil tersenyum sombong.
Seojun mengambil ponsel di saku jaketnya "Su-ho.."
CKRIKK...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seojun mengambil satu foto candid Su-ho. "Hey.. apa yang kau lakukan Seojun.. hapus.. pasti aku terlihat sangat jelek di foto itu.." kata Su-ho. "Kau sempurna Su-ho ,kau selalu sempurna dalam posisi apapun.." jawab Seojun.
Pipi Su-ho memerah. Dia menutup wajahnya dengan bantal sekarang.
Seojun yang melihat Su-ho bertingkah menggemaskan langsung meraih bantal yang menutup wajah Su-ho dan melumat kasar bibir Su-ho " oh aku tidak sabar untuk segera melakukannya Su-ho.." kata Seojun ambigu.