Chapter 16

1.2K 107 6
                                    

Su-ho menuntun Seojun ke arah kamarnya ,agar Seojun dapat beristirahat.

"Terima kasih kau sudah mau merawatku sayang.." ujar Seojun.
Su-ho menatap balik ke arah Seojun dan tersenyum.
"Ini sudah tugasku Seojun.. bukan kah kita harus saling menjaga satu sama lain.." jawab Su-ho.
Mereka kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke dalam kamar.

Mereka kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Su-ho membaringkan tubuh Seojun perlahan.
"Hati hati.." ujar Su-ho. Seojun mengangguk.

Setelah selesai membaringkan Seojun. Su-ho kembali berjalan keluar untuk membuatkan teh hangat untuk Seojun.
"Tunggu sebentar ,aku akan mengambilkan teh dan beberapa makanan untukmu.."
Su-ho pun bergegas menuju ke dapur.

"Lee Su-ho.."

"Eomma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma.. kenapa tidak bekerja hari ini ?" Tanya Su-ho.
"Eomma berangkat nanti siang.. apa Seojun sudah sembuh ? Kenapa kau membawanya kemari.. bukankah seharusnya Seojun masih di rawat.." ujar Ji-hyun.

Su-ho berjalan mendekati Ji-hyun. Ia bingung harus menjawab pertanyaan dari Ji-hyun.

Melihat raut wajah bingung Su-ho ,Ji-hyun mengelus bahunya perlahan.
"Ada apa sayang ? Kau bisa menceritakan semuanya pada eomma.." kata Ji-hyun.
"Aku bingung harus mulai dari mana eomma.." jawab Su-ho.

Ji-hyun bangkit dari kursinya dan mendekat ke arah Su-ho.
"Kenapa sayang.. jujurlah.."

Su-ho masih sangat bingung harus memulai pembicaraannya.
"Emmm.. eomma Seojun tidak menyetujui hubungan kami eomma.. tadi Seojun bertengkar hebat dengan eomma nya.." jelas Su-ho.

Ji-hyun menarik nafasnya dalam dalam.
"Lalu ,bagaimana dengan paman Joon-gi ? Apa dia juga tidak merestui hubungan kalian ?" Tanya Ji-hyun.
"Paman Joon-gi menyetujui hubungan kami eomma ,tapi bibi Bo Young sangat menentangnya.." jawab Su-ho.

Ji-hyun mengelus punggung Su-ho dengan lembut.
"Dengarkan eomma Su-ho.. pemikiran setiap orang tua berbeda.. eomma juga awalnya terkejut saat mengetahui kau menyukai seorang pria.. tapi ,eomma tidak mau merusak kebahagiaan mu.. jadi ,eomma membiarkan mu memilih apapun dan siapa pun yang menurut mu bisa membuat dirimu bahagia.." jelas Ji-hyun.

Su-ho menyampingkan badan nya. Ia langsung memeluk tubuh Ji-hyun dengan erat.
"Terima kasih eomma ,eomma dan appa sudah mendukung apapun yang menjadi pilihanku.."
Senyum terukir di bibir mereka berdua..

Setelah selesai membuat teh ,Su-ho langsung bergegas kembali naik menuju kamarnya.
"Aku naik eomma.." pamit Su-ho.
"Ya ,pastikan kau merawat Seojun dengan baik.." ujar Ji-hyun. Su-ho menganggukkan kepalanya dan melenggang pergi.

"Jun.." ucap Su-ho.
Seojun yang terlelap sesaat ,kembali membuka matanya.
"Ada apa Su-ho ?" Tanya Seojun.
"Duduklah ,dan isi perutmu dengan beberapa kue ini.." ujar Su-ho.

Seojun kemudian bangkit perlahan dengan bantuan Su-ho.
"Apakah ada yang sakit Jun ?" Tanya Su-ho yang entah sudah ke berapa kalinya.
Seojun menampilkan senyum nya ke arah Su-ho.

Dengan cepat ,Seojun menempelkan bibir mereka berdua.
"Emmpphh..."
Su-ho mencoba mendorong bahu Seojun perlahan.

Ciuman mereka pun terlepas.
"Ada apa Su-ho.." ujar Seojun dengan nada sedikit jengkel.
"Kau masih sakit Seojun.. istirahatlah dulu.." jawab Su-ho.

Seojun langsung merengut ,wajahnya terlihat sangat muram. Su-ho yang mengetahui jika Seojun sedang merajuk ,langsung menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah Seojun.
"Ini demi kebaikan mu Jun.." ucap Su-ho.
"Kalau begitu ,hanya berciuman.. apakah boleh ?" Kata Seojun ,dengan senyum memohon. Su-ho menggelengkan kepalanya.

Tanpa seijin Su-ho, Seojun langsung menarik tubuh Su-ho agar lebih mendekat pada dirinya.

"Mmnnhhh.."
Seojun mulai melumat bibir tipis milik Su-ho dengan sangat lembut dan bergairah.

Sementara Su-ho mulai merangkulkan tangannya ke leher Seojun. Su-ho terlarut dengan permainan Seojun ,hingga melupakan janji yang mereka sepakati ,yaitu hanya berciuman dan tidak lebih.

Seojun beralih menciumi leher putih Su-ho. Ia menjilat dan menyesap setiap jengkal leher Su-ho. Meninggalkan ruam merah di berbagai tempat.

"Ahhh... Mmnnhh.."
Su-ho memejamkan kedua maniknya. Merasakan permainan lidah Seojun yang bergerilya menjelajahi setiap inci lehernya.

Tangan Su-ho mulai meremat rambut Seojun.
"Jun.. boleh kah kita melakukannya lebih ?" Ujar Su-ho.
Seojun yang mendengar permintaan Su-ho langsung bersemangat.
"Bukannya aku sedang sakit ,dan kau tidak mau melakukannya.." ejek Seojun.

Su-ho salah tingkah dan malu. Pipinya merona seperti kepiting rebus.

Tanpa menunggu lama ,Seojun langsung menurunkan celana milik Su-ho. Tubuh bagian bawah Su-ho sudah telanjang. Dan penisnya sudah menengang meskipun belum sempurna.

Seojun mulai meremat penis Su-ho dan mengocokknya perlahan.
"Nngghhhh.. mmpphh.."  desahan mulai bergema dari bibir Su-ho yang mulai merasakan nikmat yang menjalar pada tubuhnya.

Penis Su-ho menegang dengan sempurna. Ujung penisnya mulai memerah ,tanda bahwa Su-ho akan segera mendapatkan klimaks nya.

Seojun semakin mempercepat kocokkan tangannya.
"Aaahhh.. nngghh.." lenguhan panjang Su-ho keluar bersamaan dengan cairan yang menyembur dari penisnya.

Su-ho terkulai lemas. Namun ,Seojun menarik kembali tubuh Su-ho hingga berposisi menungging.
"Aku belum selesai sayang.." ujar Seojun.

Dua jari Seojun menerobos ke lubang anal Su-ho yang masih sangat sempit.
"Aakkkhh..." Pekik Su-ho menahan rasa sakit pada lubang analnya.

Seojun mengocok lubang anal Su-ho dengan lebih cepat lagi.
"Mmpphh.. aku tidak sanggup lagi Su-ho.."
Seojun langsung membuka celananya dan menempatkan penis nya tepat di depan lubang anal Su-ho.
"Aakkkhhh.. mmpphh.. sakit.." gumam Su-ho. Tubuhnya terasa terbelah saat Seojun melesakkan penis besarnya ke dalam lubang analnya.

Perlahan ,Seojun mulai menggerakkan pinggulnya. Bermain dengan selembut mungkin ,agar Su-ho tidak terlalu kesakitan.
"Shitt baby... Kau sangat sempit..." Geram Seojun.
Beberapa kali Seojun menahan dirinya agar tidak terlalu cepat mencapai klimaksnya. Namun ,jepitan ketat lubang anal Su-ho mengalahkan pertahanan yang di buat oleh Seojun.
"Mmmmmppphhh... Sial.."
Seojun jengkel pada dirinya sendiri ,karena tidak bisa berlama lama menumbur lubang Su-ho.
Seojun menghabiskan seluruh cairannya di dalam lubang anal Su-ho.

Setelah mencabut penisnya dari lubang anal Su-ho ,ia langsung berbaring dan memeluk tubuh Su-ho dari belakang.

"Kita pasti bisa melewati semua ini sayang.. aku mohon bersabarlah.. dan jangan berfikir untuk menyerah pada hubungan kita.." ujar Seojun.

Su-ho yang mendengar ucapan Seojun sangat bahagia dan terharu.
"Aku tidak akan pernah meninggalkan mu Seojun.. kita akan melewati ini bersama.." jawab Su-ho yakin.

Seojun menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang mereka berdua. Lalu mereka terlelap bersama.





TBC!!!

More Than Friends✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang