Lee Su-ho berdiri di dekat jendela kacanya. Melihat pemandangan luar. Saat ini dirinya sangat merindukan Seojun. Sudah hampir seminggu Su-ho tidak masuk sekolah. Beberapa teman yang mencoba menghubunginya tak pernah dia gubris.
Setiap hari Lee Su-ho hanya sibuk memandangi foto Han Seojun di ponselnya. Lupa akan kesehatan dirinya sendiri. Jarang makan ,sibuk melamun.
Orang tua nya sangat khawatir pada Su-ho. Bahkan Ji-hyun sudah berhenti mengurus perusahaannya sementara demi menjaga dan memantau Su-ho di rumah.Hati Ji-hyun ikut sakit melihat anaknya hancur seperti ini. Tapi Ji-hyun tidak tau harus berbuat apa. Su-ho hanya meminta waktu untuknya menenangkan diri dan ingin tidak ada yang mengganggunya. Jika Su-ho sudah membaik ,dia janji akan kembali pada aktifitasnya seperti semula.
Tapi ,sudah seminggu Su-ho seperti ini. Badannya mulai mengurus. Setiap hari Su-ho hanya berdiri di jendela kacanya dan melamun.
"Su-ho ,eomma bawakan buah untukmu sayang... Makanlah..." Ucap Ji-hyun memasuki kamar Su-ho.
"Aku tidak lapar... " Jawab Su-ho tanpa mengalihkan pandangannya dari kaca jendelnya.Ji-hyun mendekati Su-ho. Memegang kedua bahu anaknya dan menangis di punggung Su-ho.
"Eomma mohon Su-ho ,lekaslah pulih dan melanjutkan hidupmu lagi... Eomma sangat sakit melihatmu seperti ini.." ujar Ji-hyun.
Su-ho memegang tangan Ji-hyun yang berada di bahunya.
"Aku akan segera membaik eomma... Sebentar lagi.. beri aku waktu sebentar lagi.." jawab Su-ho yang masih memandangi jendela kacanya.
"Baiklah ,eomma akan selalu menjaga dan merawatmu Su-ho.. cari eomma jika membutuhkan sesuatu.." Ji-hyun melepaskan genggaman pada bahu Su-ho dan meninggalkan kamarnya.Air mata Su-ho menetes. Ia kemudian berjalan menuju ranjangnya kembali. Merebahkan tubuhnya lalu ia mengambil ponsel miliknya.
Su-ho membuka lagi galeri ponselnyaSu-ho melihat lagi foto Seojun yang diam diam ia ambil ketika acara makan bersama teman sekelasnya. Dadanya sesak lagi. Su-ho sangat merindukan Seojun. Ia ingin menemuinya. Tapi sampai saat ini Su-ho belum memiliki keberanian itu.
Di sekolah Seojun menghampiri Jin-young. Dia menanyakan apakah ada kabar dari Su-ho.
"Jin-young ,apa Su-ho menghubungi mu ?" Tanya Seojun.
"Tidak sama sekali Seojun.. bagaimana dengan mu?" Jawab Jin-young.
"Tidak.. dia tidak mungkin akan menghubungiku Jin-young.." dada Seojun sesak lagi mengingat akhir akhir ini Su-ho sudah tidak pernah menemaninya lagi.Biasanya Su-ho lah yang akan paling sering mengomel dengan segala perilaku aneh Seojun. Harinya sekarang sepi. Seojun ingin bertemu dengan Su-ho. Tapi apa yang harus dia katakan kalau Su-ho meminta jawaban darinya.
Bel pulang berbunyi. Seojun dengan segera keluar dari kelas. Moon Ga Young yang akan mengajak pulang bersama dia acuhkan.
"Hey Jin-young... Mau kemana Seojun buru buru seperti itu?" Tanya Ga Young.
"Kau fikir aku tau.. bahkan dia tidak berpamitan padaku.." jawab Jin-young.
Kemudian Ga Young pergi meninggalkannya.Seojun menuju parkiran motornya. Lalu pergi menuju rumah Su-ho. Setelah sampai Seojun hanya mengintip dari gerbang luar rumah Su-ho.
Seojun tidak mendapat apapun disana. Ia tidak melihat Su-ho sama sekali.
Seojun sudah tidak tahan. Dia mendial nomor Su-ho ,lalu menelfonnya.Di dalam kamarnya ,Su-ho sedang duduk di atas ranjangnya. Dia berfikir untuk menelfon Seojun dan menyelesaikan ini semua.
Su-ho meraih ponselnya. Saat hendak mencari kontak Seojun ,ia terkejut. Seojun sudah lebih dulu menelfonnya.
"Halo ?" Jawab Su-ho.
"Aku ingin bertemu ,sekarang aku berada di depan rumah mu.." Seojun.
"A-apa ? Kau berada di rumah ku?" Tanya Su-ho.
"Ya ,cepat bukakan aku pintu.." Seojun.Su-ho langsung berlari menuju gerbang rumahnya. Kedua orang tua Su-ho yang tengah duduk di ruang keluarga terkejut melihat anaknya tiba tiba berlari seperti itu. Mereka pun mengikuti Su-ho dari belakang.
Su-ho membuka gerbang rumahnya dan langsung memeluk Seojun
"Bogo sipeo" kata Su-ho.
"Aku juga merindukan mu Su-ho.." jawab Seojun.
Su-ho melepaskan pelukkan mereka. Menjauhkan dirinya dari Seojun "benarkah kau merindukan ku juga Seojun?" Tanya Su-ho tidak percaya.
"Ya ,aku merindukan mu.." ucap Seojun.
Su-ho tersenyum mendengar jawaban Seojun.Di depan pintu rumah Su-ho ,kedua orang tuanya menyaksikan apa yang terjadi pada anaknya. Su-ho sangat bahagia saat bersama Seojun. Hyun bin dan Ji-hyung saling berpandangan dan tersenyum melihat anak mereka sudah kembali tersenyum.
"Lee Su-ho ,Han Seojun!!! Masuklah ,kalian bisa masuk angin jika berlama lama di luar seperti itu.." seru Ji-hyun memanggil mereka berdua.
"Orang tuaku tau ,mereka tau aku menyukaimu.. mari bicarakan ini di dalam.." Su-ho menggandeng tangan Seojun masuk ke dalam rumahnya.
"Lalu apa tanggapan kedua orang tuamu Su-ho?" Tanya Seojun saat mereka berdua berada di kamar Su-ho.
"Mereka menerima keputusan yang ku buat Seojun.. asalkan itu bukan hal yang buruk dan bisa membuatku bahagia ,mereka akan mendukung.." jelas Su-ho.
"Enak sekali memilikki orang tua seperti mereka.. mungkin itu karna kau sudah sering membanggakan mereka.. lain jika aku yang berterus terang pada orang tuaku.." ujar Seojun.Su-ho meraih tangan Seojun dan menggenggamnya.
"Jika kau yakin dengan keputusanmu ,kita bisa memulainya dari awal Seojun.. aku tidak akan menuntut apapun darimu.." kata Su-ho.
Seojun menatap Su-ho "baiklah ,tapi apa boleh kita merahasiakannya terlebih dulu dari siapapun kecuali orang tuamu?" Jawab Seojun.
"Kau yakin Seojun ? Kau tidak bercanda ?" Su-ho sangat gembira sekarang.Hari buruknya selama seminggu telah terganti dengan satu jawaban dari Seojun.
Seojun memegang tangan Su-ho ,lalu mendekatkan wajahnya ke arah Su-ho. Seojun melihat Su-ho memejamkan mata ,ia lalu melumat bibir Su-ho perlahan.
2jam Seojun berada di rumah Su-ho. Dia lalu berpamitan untuk pulang karna sudah malam.
"Aku harus pulang sekarang.. sampai bertemu di kelas besok Su-ho.." kata Seojun.
"Emm.. baiklah.." jawab Su-ho.Seojun kemudian bangkit di susul dengan Su-ho yang mengikutinya. Seojun berhenti sejenak dan mengecup kembali kening Su-ho.
"Saranghae Lee Su-ho.."
"Nado saranghae Han Seojun.."TBC!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Friends✓
RandomSu-ho ,yang menyukai sahabat baik nya sendiri. Hingga ia tak mampu mengungkapkan cintanya dalam waktu yang sangat lama. Mampukah Su-ho menyatakan cintanya ?