Chapter 5

1.4K 137 15
                                    

Lee Su-ho berdiri di dekat jendela kacanya. Melihat pemandangan luar. Saat ini dirinya sangat merindukan Seojun. Sudah hampir seminggu Su-ho tidak masuk sekolah. Beberapa teman yang mencoba menghubunginya tak pernah dia gubris.

Setiap hari Lee Su-ho hanya sibuk memandangi foto Han Seojun di ponselnya. Lupa akan kesehatan dirinya sendiri. Jarang makan ,sibuk melamun.
Orang tua nya sangat khawatir pada Su-ho. Bahkan Ji-hyun sudah berhenti mengurus perusahaannya sementara demi menjaga dan memantau Su-ho di rumah.

Hati Ji-hyun ikut sakit melihat anaknya hancur seperti ini. Tapi Ji-hyun tidak tau harus berbuat apa. Su-ho hanya meminta waktu untuknya menenangkan diri dan ingin tidak ada yang mengganggunya. Jika Su-ho sudah membaik ,dia janji akan kembali pada aktifitasnya seperti semula.

Tapi ,sudah seminggu Su-ho seperti ini. Badannya mulai mengurus. Setiap hari Su-ho hanya berdiri di jendela kacanya dan melamun.

"Su-ho ,eomma bawakan buah untukmu sayang... Makanlah..." Ucap Ji-hyun memasuki kamar Su-ho.
"Aku tidak lapar... " Jawab Su-ho tanpa mengalihkan pandangannya dari kaca jendelnya.

Ji-hyun mendekati Su-ho. Memegang kedua bahu anaknya dan menangis di punggung Su-ho.
"Eomma mohon Su-ho ,lekaslah pulih dan melanjutkan hidupmu lagi... Eomma sangat sakit melihatmu seperti ini.." ujar Ji-hyun.
Su-ho memegang tangan Ji-hyun yang berada di bahunya.
"Aku akan segera membaik eomma... Sebentar lagi.. beri aku waktu sebentar lagi.." jawab Su-ho yang masih memandangi jendela kacanya.
"Baiklah ,eomma akan selalu menjaga dan merawatmu Su-ho.. cari eomma jika membutuhkan sesuatu.." Ji-hyun melepaskan genggaman pada bahu Su-ho dan meninggalkan kamarnya.

Air mata Su-ho menetes. Ia kemudian berjalan menuju ranjangnya kembali. Merebahkan tubuhnya lalu ia mengambil ponsel miliknya.
Su-ho membuka lagi galeri ponselnya

Su-ho melihat lagi foto Seojun yang diam diam ia ambil ketika acara makan bersama teman sekelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Su-ho melihat lagi foto Seojun yang diam diam ia ambil ketika acara makan bersama teman sekelasnya. Dadanya sesak lagi. Su-ho sangat merindukan Seojun. Ia ingin menemuinya. Tapi sampai saat ini Su-ho belum memiliki keberanian itu.






Di sekolah Seojun menghampiri Jin-young. Dia menanyakan apakah ada kabar dari Su-ho.
"Jin-young ,apa Su-ho menghubungi mu ?" Tanya Seojun.
"Tidak sama sekali Seojun.. bagaimana dengan mu?" Jawab Jin-young.
"Tidak.. dia tidak mungkin akan menghubungiku Jin-young.." dada Seojun sesak lagi mengingat akhir akhir ini Su-ho sudah tidak pernah menemaninya lagi.

Biasanya Su-ho lah yang akan paling sering mengomel dengan segala perilaku aneh Seojun. Harinya sekarang sepi. Seojun ingin bertemu dengan Su-ho. Tapi apa yang harus dia katakan kalau Su-ho meminta jawaban darinya.



Bel pulang berbunyi. Seojun dengan segera keluar dari kelas. Moon Ga Young yang akan mengajak pulang bersama dia acuhkan.
"Hey Jin-young... Mau kemana Seojun buru buru seperti itu?" Tanya Ga Young.
"Kau fikir aku tau.. bahkan dia tidak berpamitan padaku.." jawab Jin-young.
Kemudian Ga Young pergi meninggalkannya.

Seojun menuju parkiran motornya. Lalu pergi menuju rumah Su-ho. Setelah sampai Seojun hanya mengintip dari gerbang luar rumah Su-ho.

 Setelah sampai Seojun hanya mengintip dari gerbang luar rumah Su-ho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seojun tidak mendapat apapun disana. Ia tidak melihat Su-ho sama sekali.
Seojun sudah tidak tahan. Dia mendial nomor Su-ho ,lalu menelfonnya.

Di dalam kamarnya ,Su-ho sedang duduk di atas ranjangnya. Dia berfikir untuk menelfon Seojun dan menyelesaikan ini semua.

Su-ho meraih ponselnya. Saat hendak mencari kontak Seojun ,ia terkejut. Seojun sudah lebih dulu menelfonnya.
"Halo ?" Jawab Su-ho.
"Aku ingin bertemu ,sekarang aku berada di depan rumah mu.." Seojun.
"A-apa ? Kau berada di rumah ku?" Tanya Su-ho.
"Ya ,cepat bukakan aku pintu.." Seojun.

Su-ho langsung berlari menuju gerbang rumahnya. Kedua orang tua Su-ho yang tengah duduk di ruang keluarga terkejut melihat anaknya tiba tiba berlari seperti itu. Mereka pun mengikuti Su-ho dari belakang.

Su-ho membuka gerbang rumahnya dan langsung memeluk Seojun

Su-ho membuka gerbang rumahnya dan langsung memeluk Seojun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bogo sipeo" kata Su-ho.
"Aku juga merindukan mu Su-ho.." jawab Seojun.
Su-ho melepaskan pelukkan mereka. Menjauhkan dirinya dari Seojun "benarkah kau merindukan ku juga Seojun?" Tanya Su-ho tidak percaya.
"Ya ,aku merindukan mu.." ucap Seojun.
Su-ho tersenyum mendengar jawaban Seojun.

Di depan pintu rumah Su-ho ,kedua orang tuanya menyaksikan apa yang terjadi pada anaknya. Su-ho sangat bahagia saat bersama Seojun. Hyun bin dan Ji-hyung saling berpandangan dan tersenyum melihat anak mereka sudah kembali tersenyum.

"Lee Su-ho ,Han Seojun!!! Masuklah ,kalian bisa masuk angin jika berlama lama di luar seperti itu.." seru Ji-hyun memanggil mereka berdua.

"Orang tuaku tau ,mereka tau aku menyukaimu.. mari bicarakan ini di dalam.." Su-ho menggandeng tangan Seojun masuk ke dalam rumahnya.

"Lalu apa tanggapan kedua orang tuamu Su-ho?" Tanya Seojun saat mereka berdua berada di kamar Su-ho.
"Mereka menerima keputusan yang ku buat Seojun.. asalkan itu bukan hal yang buruk dan bisa membuatku bahagia ,mereka akan mendukung.." jelas Su-ho.
"Enak sekali memilikki orang tua seperti mereka.. mungkin itu karna kau sudah sering membanggakan mereka.. lain jika aku yang berterus terang pada orang tuaku.." ujar Seojun.

Su-ho meraih tangan Seojun dan menggenggamnya.
"Jika kau yakin dengan keputusanmu ,kita bisa memulainya dari awal Seojun.. aku tidak akan menuntut apapun darimu.." kata Su-ho.
Seojun menatap Su-ho "baiklah ,tapi apa boleh kita merahasiakannya terlebih dulu dari siapapun kecuali orang tuamu?" Jawab Seojun.
"Kau yakin Seojun ? Kau tidak bercanda ?" Su-ho sangat gembira sekarang.

Hari buruknya selama seminggu telah terganti dengan satu jawaban dari Seojun.

Seojun memegang tangan Su-ho ,lalu mendekatkan wajahnya ke arah Su-ho. Seojun melihat Su-ho memejamkan mata ,ia lalu melumat bibir Su-ho perlahan.

2jam Seojun berada di rumah Su-ho. Dia lalu berpamitan untuk pulang karna sudah malam.
"Aku harus pulang sekarang.. sampai bertemu di kelas besok Su-ho.." kata Seojun.
"Emm.. baiklah.." jawab Su-ho.

Seojun kemudian bangkit di susul dengan Su-ho yang mengikutinya. Seojun berhenti sejenak dan mengecup kembali kening Su-ho.

"Saranghae Lee Su-ho.."
"Nado saranghae Han Seojun.."







TBC!!!!!!

More Than Friends✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang