"Berjalanlah jauh, bahkan lari jika itu yang kau butuhkan. Teruslah mencari kebenaran, tapi jangan lupa tetapkan hati jika kebenaran yang kau dapatkan itu tidak sesuai dengan apa yang kau pikirkan."
AUTHOR POV
Apa yang salah?
Dimana letak salahnya?
Dimana letak kekeliruannya?
Siapa yang akan menjawab, dalam kehidupan salah dan benar terkadang menghasilkan hal yang sama. Tidak ada yang menjamin jika kebenaran bisa membuatmu hidup bahagia atau sebuah kebohongan selalu menghasilkan hidup yang sengsara.
Seperti saat ini, kebohongan yang dibangun sebagai benteng pertahanan hancur dan membahayakan kehidupan yang baik-baik saja sebelumnya, mengancam nyawa yang dilindung yang sejak dulu.
Kebohongan yang sejak dulu mampu membuat semuanya terlihat baik-baik saja.
Apa itu bisa dibenarkan?
Mungkin iya, mungkin juga tidak.
Tergantung pada persepsi setiap orang yang menjalaninya.
Kebenaran dan kebohongan, tidak akan berpengaruh jika orang tersebut merupakan wadah yang kuat untuk menerimanya. Karena, dikehidupan tidak ada yang benar-benar murni. Ada sebuah kebohongan yang mungkin akan mengajarkan arti mengenai ekspetasi, dan ada kebenaran yang mungkin bisa mengajarkan mengenai kemurnian diri.
Semua itu bergantung pada setiap pemeran dan persepsi yang ada didalamnya.
Tapi disaat seperti ini, lebih baik menutupi kebenaran untuk menjaga hati yang sudah terluka agar tidak mati.
Setidaknya, bukankah semua orang berbohong mengenai perasaan mereka sendiri?
Berpura-pura bahagia bukankah itu yang mereka lakukan?
Reverie langsung bangkit dari tempat duduknya saat melihat Anastasia berjalan dengan langkah lebar kearahnya. Ya, saat Aiden tidak bisa dibangunkan tadi Reverie dan beberapa orang yang ada di Home Stay membawa Aiden kerumah sakit, dan saat itu juga orang-orang di Home Stay menghubungi keluarga Aiden di California.
Prak!!!
Tamparan keras menyentuh pipi Reverie setelah Anastasia sampai dihadapannya, suara itu menggema keseluruh lorong rumah sakit membuat orang disekitarnya tersentak.
Tamparan yang tidak diduga-duga,
Rasa panas menjulur dipipi Reverie, membuat gadis itu langsung menyentuh pipinya yang terasa kebas.
Anastasia menatap Reverie dengan tatapan marah, "Kau melewati batasanmu."
Reverie tidak mengerti kenapa Anastasia begitu marah, Apa ini karena ia mengajak Aiden pergi tapi sungguh bukan dia yang memintanya. Aiden yang mengajaknya,
Aiden yang mempersiapkan segalanya,
Tapi kenapa orang memarahiku?
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Detachment - Aiden Ann Mirendeff
RomanceSequel of My Step Brother. Aiden Ann Mirendeff, putra dari seorang Businessman Eder Von Mirendeff dan Cucu Laki-Laki seorang Multijutawan Hans Mirendeff. Nama belakang yang ia punya merupakan berkat yang paling besar yang mungkin diharapkan semua o...