DAAM 48 : The Pain Returned II

178 25 2
                                    

Luka itu kembali,  Menandakan bahwa selama ini aku membohongi diri untuk terlihat cukup baik dalam menjalani.

AUTHOR POV

Aiden dan Reverie masih asyik sendiri dengan setiap kegiatan suami istri yang mereka lakukan hampir sepuluh hari, hingga mereka tidak menyadari bahwa sebuah hal besar sedang muncul kepermukaan dan menjadi berita panas yang dibicarakan.

Semua orang termasuk Axelle sudah mencoba menghubungi Aiden maupun Reverie, namun sepasang sejoli ini masih hanyut pada duniawi yang mereka buat sendiri hingga hilang bersamaan dari kehidupan sosial yang mereka jalani.

Hingga sebuah suara bell pintu menganggu Aiden yang masih berada mengurung dirinya didalam selimut bersama Reverie, Aiden mengusap matanya samar, ia melirik Reverie yang masih tertidur pulas.

Syukurlah,

Aiden merasa lega, istrinya itu tidak terbangun karena suara bell tidak sabaran yang entah siapa bunyikan dari pintu utama. Aiden tidak mau istirahat istri tersayangnya terganggu, karena ia tahu Reverie pasti kelelahan dengan apa yang mereka lakukan semalaman suntuk.

Hey, Aiden bahkan tidak bisa menahan senyuman jahilnya.

"Iya sabar." gerutunya, saat bell pintunya kembali ditekan dengan bertubi-tubi.

Aiden membuka pintu kondominiumnya, ketika akan membuka suara untuk memaki siapapun yang datang, matanya sudah terbelalak duluan ketika melihat Adelaine dan Axelle berdiri didepan pintunya dengan wajah tegang.

"Sial Aid, ketika semuanya sedang kacau. Kamu baru bangun?" omel Adelaine saat melihat kondisi Aiden yang berantakan,

Kembarannya itu hanya mengenakan celana boxer yang menjadi satu-satunya pakaian yang melekat ditubuh bidangnya.

Aiden yang baru bangun hanya bisa menguap mendengar ocehan Adelaine, 

"Reverie mana?" tanya Axelle yang ternyata sudah melewati Aiden, untuk masuk kedalam kondominiumnya.

Nah, saat mendengar pertanyaan Axelle itulah Aiden tersentak, rasa kantuknya hilang seketika dan membuatnya merasa marah.

"Memangnya ada urusan apa dengan istriku?" tanya Aiden, ia masih menyimpan perasaan mengganjal setiap kali mengingat Axelle pernah satu frame dengan istrinya di video clip.

Istriku?  tanpa sadar Axelle mengulangi perkataan terakhir Aiden, dan merasa tidak nyaman dengan hal itu, "Aku bertanya baik-baik."

Entah kenapa suasana saat itu menjadi tegang, Aiden yang baru bangun menatap Axelle tajam dan Axelle yang semula biasa saja ikut terpancing karena keadaan.

Adelaine menyadari hal itu, walaupun ia juga merasa kebingungan tidak ada yang bisa ia lakukan selain menjadi penengah. "Sebenarnya kalian itu kenapa?" kata Adelaine lalu menatap Aiden jengkel, "Kenapa nomormu tidak aktif? Sial! kamu juga mengganti password kondominiummu?"

"Aku dan istriku butuh privasi." sahut Aiden, lagi-lagi menekankan kata istri dan membuat Axelle mendengus.

Adelaine menggelengkan kepala tidak percaya dengan tingkah aneh kembarannya itu, "Kamu belum tahu beritanya? memangnya kamu tidak menyalakan tv sama sekali."

Aiden melipat tangannya didepan dada, "Memangnya ada apa? yang aku tahu kalian datang seperti ingin mengobrak-ambrik kondominiumku." sahut Aiden ketus, dan kali ini Adelaine yang mendengus.

Melihat wajah menyebalkan Aiden, Axelle benar-benar menahan diri agar tidak memukul wajahnya. 

Axelle menarik nafasnya, mencoba meredam amarahnya. "Dimana Reverie?"

(END) Detachment -  Aiden Ann MirendeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang