Aku baru tahu jika perubahaan sikap orang yang terpenting bagiku mampu menyakitiku begitu dalam, melukai langkahku, menjatuhkan kepercayaan diriku hingga aku mempertanyakan diriku sendiri, apakah aku seburuk itu?
AUTHOR POV
Reverie melihat pantulan dirinya sekali lagi di cermin, wajahnya sumeringah setiap kali mengingat Aiden, Suaminya akan pulang dari rumah sakit hari ini. Jangan bertanya dari mana Reverie tahu, ia masih punya Ayah Mertua yang baik dan pengertian.
Dengan langkah ringan ia berjalan keluar kamar, apartemen itu benar-benar rapi dia bahkan sempat merias sedikit ruang tengahnya dengan ornamen balon dan pita.
Reverie sangat bersemangat, hatinya lega bukan main saat mengetahui Aiden sudah kembali sehat dan kemungkinan besar hidupnya akan normal seperti pria seumurannya tanpa penyakit jantung yang menghambat kegiatannya.
Suara tombol otomatis pintu terdengar, Reverie dengan cepat keluar dari kamarnya. Senyuman mengembang diwajahnya saat melihat Aiden masuk kedalam rumah bersama Ibu Ayah Mertua serta iparnya.
Perasaan bahagia tidak bisa lagi terbendung di hatinya, dengan cepat ia menghampiri Aiden dan langsung memeluknya. Rasa syukur dan lega meledak dihatinya, membuatnya semakin mengeratkan pelukkan pada suaminya tapi rasa itu menghilang seketika saat ia merasakan dorong perlahan dari Aiden, Apa lagi sekarang?
Aiden tersenyum sekilas, "Aku lelah." ujarnya singkat,
Pernyataan yang langsung membuat Reverie membeku, Apa ini hanya firasatku atau memang ada yang berubah dari sikapnya?
Reverie memaksakan senyuman yang sempat menghilang, "Oh iya, aku bantu masuk kedalam." kali ini ia menyalurkan tangannya pada Aiden tapi dengan perlahan Aiden menepisnya lalu berkata, "Aku bisa sendiri."
Ada apa?
Reverie mematung kali ini, memperhatikan wajah Aiden yang tanpa reaksi berjalan melewatinya. Anastasia tidak berkata apapun, dia tidak cukup jeli melihat hubungan Aiden dan Reverie yang berubah, dia pun berjalan mengikuti Aiden tanpa menyapa.
"Apa kabar Reve?"
Pertanyaan Eder menyadarkan Reverie, ia menoleh ke Ayah Mertua dengan senyuman canggung, "Aku baik-baik saja Dad, Bagaimana kabar Daddy?"
Eder menghusap bahu Reverie dengan senyuman lembut, "Aku baik-baik saja, syukurlah semua sudah kembali normal sekarang." ucapnya berjalan kearah ruang tengah bersama Adaleine yang dari tadi disampingnya.
"Wah kau menyiapkan ini semua?" suara Adelaine kali ini terdengar saat sampai tepat diruang tengah, dia melihat kearah Reverie dengan pandangan kagum dengan jerih payah kakak iparnya membuat sambutan kecil yang manis untuk kepulangan kakaknya.
Reverie tersenyum malu-malu, tapi senyuman menghilang seketika saat melihat Aiden tidak bereaksi apapun, wajahnya masih kaku tidak ada senyuman, ia hanya melihat ornamen itu dengan tatapan dingin tanpa bersuara.
Hati Reverie kembali bergetar,
Apa yang salah dengan Aiden?
Sikapnya aneh semenjak kita pergi honeymoon, apa ada sesuatu yang menganggu Aiden?
Apa itu berkaitan dengan trauma masa kecilnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Detachment - Aiden Ann Mirendeff
RomanceSequel of My Step Brother. Aiden Ann Mirendeff, putra dari seorang Businessman Eder Von Mirendeff dan Cucu Laki-Laki seorang Multijutawan Hans Mirendeff. Nama belakang yang ia punya merupakan berkat yang paling besar yang mungkin diharapkan semua o...