1. She Is The Only One

709 66 8
                                    

Jaehyuk mungkin termasuk salah satu remaja yang bersyukur karena masa SMA-nya tidak sedatar anak nolep lainnya.

Masa SMA merupakan masa-masa paling seru menurut Jaehyuk. Dibelikan mobil, memenangkan lomba futsal 2 tahun berturut-turut, dan mendapat pacar yang diidamkan satu sekolah.

Kurang nikmat apa hidup Jaehyuk?






Bucin bernama lengkap Yoon Jaehyuk itu sedang berdiri sok keren di depan kelas kekasihnya, Shin Ryujin. Dengan tangan dimasukkan ke dalam kantong celana, dan kancing baju dibuka sempurna, menunjukkan kaos putih bergambar garfield kebanggaannya.

"Kamu ngapain nungguin aku kayak gini? Malu tau..." Ucap Ryujin menarik tangan Jaehyuk

"Hehehe biar kayak Sungchan." Ucap Jaehyuk, membawa-bawa teman sekelasnya yang jauh lebih bucin darinya.

"Makanya jangan kebanyakan main sama Sungchan, nular kan."

"Kan sama kamu bucinnya..."

"Jae, berhenti, jijik."

Jaehyuk tertawa mengelus surai pirang pacarnya, "Naik motor ya?"

"Lho? Untung aku pake legging."

Jaehyuk menyodorkan helm kepada Ryujin, "Mau dipakein?"

"Please deh, jangan kayak Sungchan! Aku bisa pakai sendiri!" Ujar Ryujin memoncongkan mulutnya kesal. Memangnya Jaehyuk pikir dia bayi?

















Hari itu sepulang sekolah Jaehyuk mengantar Ryujin ke kafe dekat rumahnya. Berniat ingin meninggalkan Ryujin disana namun tidak jadi setelah netranya menangkap sosok bersenyum lurus yang paling dia benci kalau dekat-dekat dengan Ryujin.

"Lho? Gak pulang?" Tanya Ryujin saat melihat Jaehyuk ikut turun.

"Aku mau ngerjain pr juga deh, disuruh tulis tangan soalnya." Ujar Jaehyuk, terpaksa mengerjakan tugas yang tenggatnya masih seminggu lagi.

Ryujin mengangguk, masuk ke kafe dan melambaikan tangannya, "Sahi!!" Ujar Ryujin riang membuat Jaehyuk menghembuskan napas malas.








Asahi menatap Jaehyuk penuh tanya.

"Jaehyuk, pacar gue, lo kenal kan?" Tanya Ryujin kepada Asahi

Yang ditanya mengangguk, "Iya."

"Kenal darimana?" Tanya Ryujin lagi

"Lo ngetag dia."

"Terus lo ngeliat profilnya?"

"Iya."

"Emang kalo ngomong pake pulsa perkata ya? Hemat banget, gak bisa panjangan dikit?" Tanya Jaehyuk kesal

Asahi menatap Jaehyuk binggung, "Emang gitu, Jae." Ucap Ryujin berusaha menyudahi dan membuat kedua orang yang penting di hidupnya itu akrab.

















Ketiga remaja 'ambisius' dan rajin itu lalu fokus dengan buku masing-masing-sebenarnya sih dua, yang satu hanya ikutan karena cemburu.

Saat Ryujin izin ke toilet, Asahi menghadap Jaehyuk, "Serius sama Ryujin?" Tanya Asahi

"Hah?" Jaehyuk binggung

"Serius sama Ryujin?" Ulang Asahi

"Serius lah! Gue udah punya rumah, mobil, motor, semuanya!" Sombong Jaehyuk

"Bukti sayang sama Ryujin apa?"

"Hah?"

Asahi memendam dalam hati, apakah Jaehyuk tidak bisa dengar dia bicara? "Bukti sayang sama Ryujin apa?" Ulang Asahi lagi

"Uhm... ya sayang aja!"

"Terakhir kali mantan Ryujin ngomong begitu, dia mutusin Ryujin."

"Y-ya kan itu mantannya! Gue pacarnya yang sekarang."

"Hati-hati."

Jaehyuk menelan salivanya berat, ngeri betul, "Gak ada bukti fisik, tapi gue rela kalau disuruh bolak-balik ke Amerika buat nemenin Ryujin kuliah disana." Ujar Jaehyuk mengingat sang kekasih ingin berkuliah di Amerika.

"Bohong."

"Lah? Lo gak percaya?"

"Bohong. Itu bohong."

"Apanya?"

"Ryujin gak mau ke Amerika."

Belum sempat Jaehyuk bertanya, Ryujin sudah datang dengan sepiring brownies yang menggugah selera.
















Belum sempat Jaehyuk bertanya, Ryujin sudah datang dengan sepiring brownies yang menggugah selera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Come and Find MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang