15

136 19 10
                                    

Hari pernikahan Jimin

07.00 KST

"Oppa, bangunlah, kenapa oppa masih belum bangun eoh?? ", Jihyo membangunkan Seokjin dengan hujanan kecupan diwajah suaminya. Sementara sang empu yg mendapatkan kecupan hanya terkekeh.

" Baiklah baiklah aku bangun sekarang", Seokjin.

"Kajja, mandi bersama", goda Seokjin. Jihyo langsung memasang wajah kesal yg membuat Seokjin semakin ingin menggoda istrinya.

"Mandilah, eomma sudah menunggu diluar",

"Mwo?!?! Eomma?? Cepat siapkan bajuku chagi", Seokjin langsung berlari menuju kamar mandi. Jihyo hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku suaminya.

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Kenapa kalian lama sekali ???", Pertanyaan itu langsung dilontarkan seorang Kim Ari begitu melihat putra dan menantunya keluar kamar.

"Mianhae eomma",lirih Jihyo. Sebenarnya Jihyo enggan untuk menghadiri acara pernikahan kakaknya sendiri. Jihyo masih merasa tidak dianggap oleh kakaknya. Jika bukan karena mertuanya yg datang pagi-pagi untuk mengajaknya berangkat bersama, mungkin sekarang Jihyo hanya duduk santai di kamarnya.

"Kajja eomma, kita berangkat saja",

"Bagaimana keadaan cucuku ?? Hyo, apa kamu tidak ingin makan sesuatu ???, bagaimana dengan mual ??apa kau mual ??",ucap Ari yg membuat Jihyo kebingungan mau menjawab yg pertanyaan yg mana dulu.

"Eomma, semuanya baik-baik saja, tidak semua ibu hamil itu harus mual", ucap Seokjin yg di angguki Jihyo. Jihyo langsung menempel pada mertuanya.

"Eomma, dari semalam aku ingin sekali makan kkulturae, tapi oppa tidak mau mencarikannya untukku", ucap Jihyo sembari mengerucutkan bibirnya.

"Ishh, kau ini maunya apa ??, Apa kau mau menyiksa putriku ??kau bahkan tidak tahu bagaimana rasanya ngidam, turuti kemauannya! ",Ucap Ari sembari menatap sinis putranya sendiri. Jihyo??? Dia malah terkekeh melihat reaksi suaminya.

"Eomma!! Kau ini sebenarnya ibuku atau mertuaku ??eomma sering saja membela Jihyo daripada aku, memangnya toko mana yg menjual makanan pukul 2 dini hari??",Seokjin mengusap kasar wajahnya. Dia merasa kesal. Ari dan Jihyo langsung mengabaikan ocehannya dan memilih berjalan keluar.

"Yakk!! Kalian meninggalkan orang tampan disini!! ",


⋇⋆✦⋆⋇

"Kau sudah datang Hyo, peluklah oppa" Ucap Jimin sembari merentangkan kedua tangannya saat melihat Jihyo datang bersama suami dan mertuanya. Jihyo menatap Seokjin. Seokjin mengangguk.

"Peluklah oppamu", ucap Seokjin. Jihyo langsung memeluk Jimin. Tanpa sadar Jihyo meneteskan air matanya. Dalam hati kecilnya dia sangat merindukan oppa yg selalu bersamanya. Jimin yg merasakan Jihyo mulai menangis langsung melepaskan pelukannya. Dia menatap adiknya bingung.

" Kenapa kau menangis?? Jangan menangis, kau jelek kalau menangis ", ucap Jimin. Dia mengusap air mata yg ada di pipi chubby adik kesayangannya.

" Mianhae, aku adik yg tak berguna",

"Kenapa kau berkata seperti itu, kau-", Jimin sangat bingung kenapa Jihyo berkata seperti itu. (Dan aku sendiri pun bingung kenapa ngetik seperti iniಥ‿ಥ)

"Jimin-ah, siapa gadis itu?? ", tanya nyonya Choi.

"Eoh, eomma perkenalkan dia Pa--",

" Annyeonghaseyo Kim Jihyo imnida, saya istri dari Kim Seokjin",  potong Jihyo.

"Apa kau masih marah dengan ku Hyo?? ", batin Jimin.

"Nee, nyonya sangat cantik sekali hari ini", ucap nyonya Choi.

" Ghamsahamida, anda juga sangat cantik", Jihyo memberikan senyum terbaiknya.

"Chagi, kenapa masih disini, temani aku bertemu tamu lainnya", Seokjin menghampiri Jihyo yg sedang mengobrol.

" Saya permisi dulu nyonya Choi, senang berkenalan dengan anda", Jihyo membungkuk lalu pergi menemani suaminya.

Acara pernikahan Jimin dan Yuna pun selesai. Sekarang mereka sedang berkumpul dan bercengkrama antara keluarga Yuna dan Jimin. Keluarga Jimin???ya, sekarang keluarga Kim Myungsoo menjadi keluarga ke dua setelah kepergian kedua orangtuanya.(ಥ‿ಥsumpah mode ga tau ngetik apa ini)

"Jadi, mana adikmu Jimin??? ", tanya tuan Choi.

" Dia adikku appa", Jimin menunjukkan Jihyo yg sedang makan. Jihyo merasa diperhatikan semua orang lantas menghentikan makannya dan berkedip beberapa kali.

"Wae?? ",

"Bukan apa-apa, lanjutkan saja makanmu, chagi", ucap Seokjin. Jihyo menghentikan makannya.

" Mianhae tuan Choi, saya belum memperkenalkan  diri, saya Kim Jihyo, adik Jimin oppa, dan ini suami saya", ucap Jihyo memperkenalkan diri.

"Nee, panggil saya appa saja", ucap tuan Choi. Jihyo hanya mengangguk dan tersenyum.

" Permisi sebentar, saya ada telepon", Jihyo beranjak dari tempat duduk nya dan pergi. Selang beberapa saat Seokjin ingin menyusul tapi dicegah Jimin.

"Biarkan aku saja yg menyusulnya hyung, aku ingin berbicara sesuatu dengannya",

" Baiklah ", final Seokjin.

⋇⋆✦⋆⋇ 

" Hyo??, kau masih marah dengan oppa?? " Tanya Jimin saat melihat Jihyo yg sedang duduk dikursi taman. Jihyo hanya menggeleng.

"Oppa tahu kau masih marah dengan oppa, oppa minta maaf untuk itu, katakan apa yg harus oppa lakukan agar kau memaafkan oppa", bujuk Jimin.

" Duduklah disebelahku oppa, lalu berikan hp oppa", ucap Jihyo. Jimin pun menuruti permintaan adik tersayangnya.

Jihyo langsung memainkan hp milik Jimin sembari bersandar di bahu sang kakak.

"Apa yg kau lihat di hp oppa hmm?? ", ucap Jimin.

"Barang-barang yg kubutuhkan supaya aku bisa memeras oppa", jawab Jihyo tanpa rasa bersalah.

Jimin hanya menghembuskan napasnya. Dia sangat paham pada sifat adiknya. Yah, belanja online dengan menggunakan uangnya adalah cara sang adik memaafkannya setiap dia melakukan kesalahan.

"Apa ini artinya kau memaafkan oppa?? ", Jihyo hanya mengangguk dan kembali fokus berbelanja online.

Setelah beberapa menit memainkan hp sang kakak, akhirnya Jihyo mengembalikan hp sang kakak.

" Oppa yg bayar belanjaan Hyo nee", ucap Jihyo dengan wajah yg menggemaskan. Jimin hanya bisa menurutinya, jika tidak maka dia tidak akan mendapatkan maaf dari adik tersayangnya.

Kim Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang