3 hari sebelum menikah....
07.00 KST
"Pagi Hyo" Sapa Jimin saat memasuki dapur.
Sejak kematian orang tua mereka, keadaan tanpa orang tua masih mereka rasakan. Memang sulit hilang, tapi mereka berusaha menyesuaikan diri tanpa orang tua lagi, tanpa masakan seorang ibu yg menurut mereka adalah masakan terbaik.
"Pagi oppa, duduklah, kita sarapan dulu", tanpa menoleh Jimin, tangan mungil jihyo sibuk menyiapkan makanan dimeja.
"Kenapa kau tidak membiarkan Hong ahjumma saja yg memasak ?? ",
"Karena aku bangun terlalu pagi, jadi lebih baik memasak buat oppa ku kan ? ",
" Selamat makan hyo~" Jimin mulai memakan makanan yg tersedia di meja.
"Selamat makan juga~",
Selesai makan mereka langsung berangkat. Saat sampai didepan pintu, mereka melihat mobil Seokjin memasuki pekarangan mereka.
" Kau sudah dijemput jihyo-ya" Muka Jihyo langsung masam seketika.
"Hei, jangan seperti itu hanya karena gaun, sebentar lagi kalian menikah." Jimin mengusap punggung Jihyo agar adiknya ini lebih tenang.
"Hyo, kajja ku antar", Seokjin tanpa basa basi.
" Yak!! Hyung kau tak menyapa ku ?? Aish", upat Jimin karena dia merasa bakal diabaikan saat 2 manusia itu mulai berdebat lagi seperti saat mereka pulang dari fitting gaun.
"Morning Jimin-ah", Seokjin terkekeh.
" Apa hari ini oppa tidak bekerja", Jihyo masih dengan muka masamnya.
"Kau memanggil aku apa dia ?? ", tanya Jimin dan Seokjin bersamaan. Jihyo hanya menepuk jidat, sadar akan dirinya sering memanggil 2 namja itu hanya " Oppa" tanpa ada embel-embel nama mereka.
"Seokjin oppa, apa kau tidak bekerja hari ini ?? ",
" Tidak, hari ini pekerjaanku sudah ku berikan pada Taehyung ", jawabnya enteng.
" Waahh daebak~, hyung, aku juga ingin sepertimu, punya adik yg bisa ku suruh mengurus perusahaan", Jimin mengangkat jempolnya.
"Jimin oppa, cepat berangkat nanti kau telat, dan jangan harap aku mau membantumu mengurus perusahaan", ketus Jihyo.
" Ah~nee adik kecil, jaga adikku hyung", Jimin menepuk bahu Seokjin dan pergi meninggalkan mereka berdua sambil terkekeh. Jihyo hanya bisa mengangga melihat oppanya pergi begitu saja,sebab biasanya dia akan berdebat dahulu dengannya. Itu berarti mau tidak mau dia harus pergi dengan Seokjin hari ini.
"Kajja masuk", Seokjin membukakan pintu mobilnya untuk jihyo. Dia pun langsung masuk ke mobil. Di perjalanan, Jihyo hanya diam tanpa berkata-kata.
" Kau masih marah hyo?? ", tanya Seokjin yg bermaksud mencairkan suasana.
" Oppa, aku benar-benar tidak mau memakai gaun terbuka, sungguh ", ucap Jihyo tanpa basa-basi
" Jadi kau marah karena gaun??, baiklah itu terserahmu, mianhae sudah membuatmu marah",
"Nee, tapi apa oppa benar-benar sudah yakin akan menikahiku?? ",
" Nee, kenapa kau bertanya seperti itu ",
" Ani, aku hanya tak mau kau menyesal nantinya ",
" Aku tidak menyesal hyo, jadi berhenti berbicara seperti itu.
⋇⋆✦⋆⋇
Hari yg sangat Jihyo dan Seokjin tunggu pun tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Family's
Fiksi Penggemar"Memang kenapa oppa ??terus kenapa oppa melirik Hyo ??Hyo tahu kok kalau Hyo lebih imut daripada oppa",sahut jihyo santai sambil tetap melanjutkan makan. . . . . . "Terserah kalian saja deh",singkat seokjin sambil jalan ke kamarnya. . . . . . "Pfft...