"nee"singkat Seokjin sambil duduk di kursi pinggir jendela.
"Sebentar,saya panggil nona muda dulu,permisi",pamit pelayan tadi.
"oppa, siang ",sapa Jihyo saat melihat Seokjin dan menghampirinya.
"Siang hyo,gimana kabarmu ??",senyum Seokjin.
"I'm fine, oppa sendiri??",jawab jihyo sambil tersenyum.
"Baik juga,apa eommaku juga masih sering kesini ??",tanya seokjin.
"Masih,bahkan dia menyuruhku memanggilnya eomma juga",jawab Jihyo terkekeh.
"Apa eomma merepotkanmu ?",
"Ani,hyo malah seneng dia sering kesini", senyum manis jihyo.
"Nona, ini makanan dan minuman Anda dan tuan Seokjin",seorang pegawai yg tiba-tiba datang membawakan makanan mereka.
"Gomawo",singkat Jihyo.
"Kajja kita makan oppa",ajak jihyo.
"Khamsahamida",sambung Seokjin.
Mereka makan sambil mengobrol dan bercanda. Membicarakan tentang tingkah laku konyol anggota keluarga masih-masing,tertawa bersama yg membuat mereka melupakan waktu yg terus berjalan. Semakin hari merek berdua semakin dekat.
"Hari ini mau ke suatu tempat bersamaku ?",tanya Seokjin ketika mereka selesai makan.
"Emm boleh,tapi Hyo ijin oppa dulu karena dia janji akan jemput hyo hari ini",Jihyo.
"Kalau begitu telpon dulu oppamu",
Jihyo langsung mengambil telponnya dan menelpon Jimin.
#on call#
"Annyeonghaseyo Yeo dongsaeng oppa,wae ?", Suara diseberang telepon.
"Oppa hari ini jangan jemput hyo,nee ??" Jihyo.
"Waeyo hyo-ya?",tanyanya lagi
"Emm Hyo..mau pergi dengan.. Seokjin oppa", jawabnya ragu.
"Nee,jangan lupa pulangnya beliin oppa kue beras nee", Jimin menjawab dengan semangat.
"Mwo ?!", Jihyo kaget dengan jawaban kakaknya. Biasanya kakaknya akan melarang dia pergi dengan pria kecuali pria itu meminta ijinnya langsung untuk mengajaknya. Berbanding terbalik jika Seokjin yg mengajaknya. Jihyo hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan kelakuan oppanya sendiri.
"Kamu ga jadi pergi ?", Tanya Jimin lagi.
"Jadi oppa, nee nanti oppa beliin kue berasnya",
"Kalau sampai lupa kamu ga boleh pulang",ancam Jimin.
"Oppa~", rengek Jihyo.
"Senang-senang nee,oppa tutup telponnya karena oppa ada meeting, jadilah gadis yg baik, see you girl",
"Opp..",belum sampai jihyo memanggil kakaknya, teleponnya sudah diputus duluan oleh kakaknya.
"Ahh mianhae oppa, teleponnya lama,tadi oppaku malah minta dibeliin kue beras", Jihyo melihat Seokjin yg sedang menunggunya.
"Nee,nanti kita beli kue beras nya, kajja pergi sekarang",ajak Seokjin.
"Sebentar,hyo ambil tas di ruangan hyo dulu,eoh?",jihyo berlari ke ruangannya.
"Pfft,jangan berlari-lari begitu Hyo",Seokjin terkekeh meliha jihyo yg berlari.
"Kamu tolong nanti kalau udah tutup kafenya,kunci kafe antar saja ke rumahku eoh ?",perintah hyo kepada kasir kafenya.
"Baik,nona",kasir membungkuk memberi salam sebelum jihyo menghampiri Seokjin.
"Kajja oppa,kita mau kemana",jihyo menghampiri dengan senyuman yg manis.
"Kajja,bagaimana kalau ke Namsan tower ?",tanya Seokjin sambil membukakan pintu mobilnya.
"Namsan tower??yg banyak gembok di pagar pembatas itu ya?",batin jihyo
"Oppa kenapa mengajakku kesana ?",tanyanya di dalam mobil.
"Aku hanya ingin kesana denganmu saja",jawab Seokjin sambil fokus menyetir.
"Oppa pernah kesana ?",
"Belum, ini pertama kali denganmu",singkat Seokjin. Setelah itu hanya ada keheningan selama perjalanan karena Jihyo mulai merasa canggung. Ditambah lagi Seokjin tidak mengajaknya bicara. Menambah keheningan 2 orang itu sampai tempat yg dituju.
"Kita udah sampai,kajja turun",Seokjin turun dari mobil duluan dan membukakan pintu untuk Jihyo.
"Gomawo oppa", jawab Jihyo.
Mereka berjalan menuju tangga naik ke atas puncak Namsan tower itu. Jihyo tiba-tiba saja berhenti dan membuat Seokjin menoleh padanya.
"Kenapa Hyo ?",tanya Seokjin.
"Oppa,tangganya banyak sekali, aku sudah capek, istirahat 5menit saja,oppa tidak capek ?", celoteh Jihyo.
"Pfft,oppa tidak capek Hyo,kamu mau gendong kamu sampai atas", Seokjin nahan tawa,gemas liat ekspresi wajah Jihyo yg imut.
"Mwoya ?, jangan aneh-aneh oppa",berjalan naik mendahului Seokjin. Seokjin hanya menggelengkan kepala melihat Jihyo.
Setelah mereka sampai diatas. Jihyo langsung duduk ditempat duduk kosong. Rasanya sangat melelahkan bagi Jihyo karena ini pertama kalinya. Seokjin duduk dan dan memberi botol air mineral yg ia beli tadi.
"Capek ?",saat memberikan air mineral.
"Heem", Jihyo langsung mengambil air mineral dan langsung membasahi tenggorokan yg sudah kering itu.
"Cantik sekali,ini pertama kalinya aku kesini oppa", matanya berbinar ketika melihat pemandangan kota dari ketinggian.
" Cantik seperti dirimu hyo-yya", celoteh Seokjin.
"Barusan oppa bilang apa?? ", tanya jihyo bingung.
" Bukan apa-apa, kau tunggu disini dulu nee, ", ucap Seokjin sambil mengusap rambut jihyo.
" Oppa mau kemana?? ",
" Ada sesuatu yg ketinggalan jadi kau tunggulah disini sebentar",
Jihyo hanya mengangguk tanpa ingin mengambil pusing akan pertanyaan tanpa akhir nantinya.
Tidak lama kemudian Seokjin kembali ketempat di mana jihyo berada dengan tangannya yang disembunyikan di belakangnya.
" oppa kau darimana saja? Dan apa yang sedang kau sembunyikan?" Tanya Jihyo yang penasaran.
"Ta~da…" memperlihatkan apa yg ia sembunyikan dari Jihyo. Dan tentunya sebuah karangan bunga dan terdapat juga secarik kertas diatasnya.
Jihyo tersenyum dan tiba tiba tangan terulur untuk mengambil secarik kertas tersebut dan membukanya " WILL YOU BE MINE"Dan disaat itu juga jin berlutut di depan Jihyo. Jihyo terkejut dengan apa yg jin lakukan padanya saat ini.
" Will you marry me?" Tanya Seokjin yang mendongak untuk melihat Jihyo yg didepannya dan tangannya pun terulur untuk menggenggam tangan Jihyo.
"Oppa?? Apa ini serius??, kenapa tiba-tiba sekali?? ', Jihyo kebingungan.
" Aku serius hyo, sangat serius,jadi apa kamu mau menerimaku Park Jihyo??", tanya Seokjin dengan penuh keyakinan.
Jihyo masih terlihat bingung. Ia mencoba menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Sementara Seokjin tegang dengan jawaban yg akan diberikan Jihyo.
"Kalau begitu bagaimana kalau.... ", Jihyo masih ragu dengan jawaban yg ada dipikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Family's
Fanfiction"Memang kenapa oppa ??terus kenapa oppa melirik Hyo ??Hyo tahu kok kalau Hyo lebih imut daripada oppa",sahut jihyo santai sambil tetap melanjutkan makan. . . . . . "Terserah kalian saja deh",singkat seokjin sambil jalan ke kamarnya. . . . . . "Pfft...