Jihyo menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Sementara disekitar mereka sudah ada banyak orang yg menyaksikan mereka berdua.
"Kalau begitu bagaimana kalau hyo bilang yes i will", jawabnya yg tadinya merasa ragu tapi perlahan keraguan itu menghilang saat melihat kesungguhan Seokjin. Seokjin langsung memasangkan cincin di jari manis dan memeluk wanita didepannya.
" Gomawo hyo-yya" Bisik Seokjin ditelinga jihyo.
"Nado gomawoyo oppa", jihyo membalas pelukan jin dan semua orang yg melihat mereka memberikan tepuk tangan.
" Ahh aku lega sekali hyo", Seokjin seperti ingin berteriak sangking bahagianya.
"Oppa yakin mau menikah denganku? ", jihyo merasa senang sekaligus ragu dengan keputusannya sendiri.
" Aku bersungguh-sungguh hyo, aku sangat mencintaimu dan aku mau kita hidup bersama hyo, apapun yg terjadi", jawab Seokjin dengan penuh keyakinan yg membuat rasa ragu pada jihyo menghilang seketika. Jihyo menenggelamkan wajahnya didada Seokjin untuk menutupi rasa bahagianya.
Setelah kejadian itu mereka pulang. Namsan tower sekarang menjadi saksi awal dari hari yg akan mereka lewati bersama-sama.
"Oppa, bagaimana kalau kita ke restoran ku, biar aku masakin makan malam buat kita", jihyo melihat Seokjin yg fokus menyetir.
" Kita makan malam dirumahku saja bagaimana ??",
"Kenapa tiba-tiba??", Jihyo bingung saat diajak makan malam dengan keluarga Seokjin.
" Karena aku ingin mengenalkan calon menantu impian eomma", satu kecupan mendarat ke kening jihyo. Seketika muka Jihyo merah merona. Seokjin hanya terkekeh melihat wajah Jihyo. Jihyo langsung melihat keluar jendela mobil.
"Kenapa langsung mengenalkan ku begitu, bahkan aku tidak berpakaian rapi", ucapnya agak kesal.
" Kenapa harus dandan?? Kau ini sudah cantik jihyo-yya", Seokjin masih fokus menyetir.
|| RUMAH SEOKJIN ||
"Kajja turun", Seokjin membukakan pintu mobil saat mereka sampai di depan rumah Seokjin.
" Aniya, pakaianku lusuh oppa~", rengek Jihyo.
"Tidak, kajja turun",
" Aniya, antar aku pulang aja oppa", jihyo masih tidak mau turun. Ia takut akan memberi kesan yg buruk dikeluarga Seokjin.
"Aish, kajja hyo-yya", Seokjin sedikit frustasi karena Jihyo enggan keluar dari mobil
Saat mereka sibuk berdebat, mereka tidak sadar kalau ada sebuah mobil berhenti tepat di belakang mobil mereka.
" Yaakk hyung sedang apa kau, apa kau tidak merasa mobilmu menghalangi jalan,", teriakan Taehyung mampu menghentikan perdebatan mereka. Mereka hanya terdiam.
"Siapa yg sedang bersamamu Hyung?? ", Taehyung keluar dari mobilnya dan menghampiri Seokjin.
" Jihyo?! ", Taehyung terkejut melihat yg berada di mobil Hyung nya adalah adik dari temannya.
" A annyeong oppa", Jihyo agak gugup saat melihat wajah Taehyung terkejut.
"Hyo?! Kau bersama hyung,?? ", Taehyung melihat jihyo dan Seokjin bergantian. Jihyo hanya terkekeh dan menggaruk kepala yg tidak gatal.
" Yaak Tae, Jin kalian sedang apa?? Kenapa hanya disitu, kajja masuk ", Tiba-tiba suara appa mereka membuat mereka saling pandang bergantian.
" Seokjin kenapa kau tadi pulang awal eoh?? ", Myungsoo mendekati kedua anaknya dan terkejut melihat jihyo yg masih terduduk di dalam mobil.
" Jihyo putriku, kenapa kamu tidak mengabari appa dulu kalau kau mau datang", wajah myungsoo seketika sumringah melihat jihyo.
"Mianhae samchon, "Jihyo akhirnya keluar dari mobil dan membungkuk memberi hormat kepada Myungsoo.
" Kajja putri appa, kita masuk ke dalam, eomma pasti senang melihatmu ", Myungsoo langsung mengajak Jihyo masuk dan melupakan kedua putranya yg melongo melihat kelakuan appa mereka.
" Kalian berdua mau diam disana sampai kapan eoh?? ", Myungsoo melihat kebelakang karena 2 putranya masih diam ditempat.
" Hyung, kenapa kau mengajak Jihyo kemari??", melirik seokjin.
"Nanti saja aku beritahu, kajja masuk dulu", Seokjin langsung jalan mendahului Taehyung.
|| RUANG MAKAN KELUARGA KIM ||
Semua keluarga kim dan juga jihyo sudah berkumpul di ruang makan, dan menyantap hidangan dimeja.
" Jihyo-yya eomma senang sekali kamu mau mampir ke rumah kami, jadi sering-seringlah mampir kemari", wajah Ari begitu bahagia karena kedatangan Jihyo.
"Nee, eomma", berbanding terbalik dengan Kim Ari, jihyo sangat tegang dan canggung itu mencoba terlihat tenang.
" Eomma tenang saja, sebentar lagi dia akan menjadi putri eomma karena aku sudah melamarnya", celotehan Seokjin seketika membuat semua orang tersedak. Jihyo hanya membulatkan matanya menatap Seokjin.
"Yaak jadi kau meninggalkan pekerjaan kantor hanya untuk melamar eoh?! ", teriak Kim Myungsoo.
" Apa kau tahu kau bikin eomma bingung di kantor seharian ini", sambung Ari yg tidak mau kalah dengan suaminya.
"Hyung! Kau seharian membuat pekerjaan ku menumpuk", Taehyung pun ikut mengeluarkan keluhannya.
"Kenapa kalian malah bilang begitu, astaga", Seokjin.
"Jihyo, apa jawabanmu saat Seokjin melamarmu", tanya Myungsoo dan istrinya bersamaan.
"Saya menerimanya,eomma",.saat itu muka jihyo langsung merah seperti udang rebus. Ari langsung bangkit dari tempat duduknya dan memeluk jihyo untuk menutupi wajah malu Jihyo. Dia sepertinya tahu perasaan Jihyo.
"Jihyo sayang,gomawo sudah menerima putra eomma yg banyak kekurangan ini,eomma senang sekali sangat senang jika kau mau menjadi menantu eomma, menerima semua kekurangan dan kelebihan keluarga ini, terutama seokjin,dan kita lanjutkan saja makannya hmm ??", Ari melepaskan pelukannya dan kembali duduk.
"Khamsahamida eomma", Jihyo tersenyum. Hatinya sangat hangat saat mendengar ucapan Ari tadi. Setelah acara makan malam selesai, Jihyo langsung berpamitan pulang dan diantar seokjin.
|| RUMAH JIHYO ||
Seokjin dan Jihyo sampai rumah Jihyo langsung melihat kakaknya Jihyo menunggu didepan rumahnya.
"Yak kenapa kau baru pulang ??",teriak Jimin saat melihat Jihyo keluar dari mobil Seokjin.
"Oppa mampir dulu,kajja turun",ajak Jihyo saat turun dari mobil Seokjin.
"Besok saja Hyo,kau istirahat lah eoh",
Saat mobil Seokjin memutar dan keluar dari halaman rumah Jihyo, Jimin langsung menghampiri Jihyo.
"Mana kue beras pesanan oppa",Jimin melihat Jihyo tidak membawanya langsung mencubit pipi chubby Jihyo.
"Astaga,hyo lupa membeli itu oppa"
Melepaskan tangan jimin dari pipinya dan menepuk jidatnya"Mwo? Kau lupa? Aiish, seharusnya aku tahu jika kau saat bersama Seokjin, kau akan lupa segalanya kecuali dia ",Jimin memasang wajah kesal.
"Mianhe oppa, skarang hyo harus apa, eoh?",Jihyo beraegyo
"Aish lupakan saja, kajja masuk "~ ajak Jimin sambil menarik tangan Jihyo. Saat mengandeng tangan Jihyo merasakan sesuatu.
"Hey tumben sekali kau memakai cincin eoh??", Tanya Jimin sambil mengangkat tangannya.
"Ahh itu karena Hyo..", Jihyo belum sampai melanjutkan bicaranya tiba-tiba Jimin mendapat sebuah telepon dari seseorang.
"Eomma ?kenapa disitu berisik sekali??",
"Maaf saya bukan ibu anda", jawabannya diseberang telepon.
"Yaakk katakan dimana eommaku",Jimin langsung berteriak dan membuat Jihyo kaget.
"Waeyo oppa??",
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Family's
Fanfiction"Memang kenapa oppa ??terus kenapa oppa melirik Hyo ??Hyo tahu kok kalau Hyo lebih imut daripada oppa",sahut jihyo santai sambil tetap melanjutkan makan. . . . . . "Terserah kalian saja deh",singkat seokjin sambil jalan ke kamarnya. . . . . . "Pfft...